Share

Bab 8

Pagi masih basah sisa hujan semalam saat sebuah motor masuk pagar halaman.

Aku yang tengah memberi makan ayam di pekarangan samping jadi bergegas takut ada sesuatu yang penting.

"Ada apa, Nak?" Tak sabar sampai duduk kucecar tanya.

Sekarang bukan hari libur tapi putraku tiba-tiba datang ke rumah dengan penampilan dan gaya yang berbeda dari biasanya. Sungguh aku sangat khawatir dia terpengaruh pergaulan yang salah.

"Assalamualaikum, Bunda."

"Waalaikumusalam warahmatullah."

Royyan nyengir menyadari tatapan intensku pada motor vixion yang dikendarainya. Seakan tahu tanda tanya besar di kepala ibunya. Aku tak pernah membelikan kendaraan apa lagi yang model begitu. Kendaraan khas anak muda. Mungkinkah Mas Marwan yang membelikannya?

"Nanti kujelasin, Bun ... masuk yuk. Pasti udah ada sarapan enak," katanya sambil merangkulku masuk ke dalam.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status