Share

14. Tentang Abra

Aku memang mengatakan pada diri sendiri agar tidak terlalu memikirkan asal-usul Abra. Akan tetapi, begitu aku berhadapan dengan pria yang berstatus sebagai suamiku ini, rasa penasaran itu kembali muncul ke permukaan.

"Kamu sebenarnya siapa?" tanyaku.

Sekembalinya dari ATM, aku terus menatap tajam pada Abra yang sedang duduk bersandar di kepala tempat tidur. Mata pria itu tampak fokus menekuri laptop yang ada di pangkuannya. Dan akibat dari pertanyaanku itu, Abra perlahan mengangkat pandangannya ke arahku sambil mengangkat alis tinggi-tinggi.

"Kamu ingin tahu?" tanya Abra.

Aku kemudian dengan cepat mengangguk sebagai tanggapan.

"Ada pepatah yang mengatakan bahwa keingintahuan membunuh kucing. Apa kamu yakin benar-benar ingin tahu?" tanya Abra sekali lagi. Kali ini matanya menyipit tajam menatap ke arahku.

Aku pun tanpa sadar menelan ludah. Namun, rasa penasaran yang menggantung di hatiku lebih besar daripada rasa takut. Mungkin ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Masihkah
ayolah di up terus eemangat ya tor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status