Share

Bab 13

Penulis: Mita Yoo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-15 21:05:50

Layar ponsel Venus berkedip redup, menampilkan deretan panggilan tak terjawab ke Felicia. Jari-jarinya yang gemetar menekan tombol panggilan ulang untuk kesekian kalinya, tetapi yang terdengar hanya dering panjang yang hampa, berakhir dalam kesunyian.

“Kamu lelah, Sayang. Lebih baik istirahat,” ujar Ian, tangannya yang hangat namun terlalu terukur mengusap punggung Venus.

Venus mengangkat wajah, menemukan mata Ian yang sangat mirip dengan Eric di depannya. “Felicia mungkin butuh bantuan kita, Ian,” katanya.

Suara Venus gemetar karena kekhawatiran.

Ian tersenyum, senyum yang terlalu sempurna untuk wajah tampannya. “Felicia sudah dewasa. Dia bisa urus dirinya sendiri. Dan semua masalahnya.”

Tiba-tiba, ponsel Venus bergetar. Sebuah pesan masuk. Bukan dari Felicia, melainkan dari nomor tak dikenal.

“Selamat pagi, Bapak/Ibu/Saudara/i Venus John Eleanor. Kami dari Arthur Art School ingin menginformasikan bahwa jadwal kelas melukis akan diadakan kembali hari Sabtu (14/05) pukul 17.00 s.d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Suami Pengganti dari Toko Online   Bab 62

    Jam dinding di kamarnya menunjuk pukul sembilan. Venus masih duduk menatap layar laptopnya, mengetik ulasan untuk buku resep terbaru yang diterbitkan oleh Diyanti D, seorang chef ternama di Kota Nayakarta. Berbekal wawancaranya dengan Diyanti, dia menuangkan ulasan positif dalam bentuk tulisan yang diunggahnya di blog pribadinya.Saat selesai dan dia menerbitkan artikel itu, Venus merenggangkan punggung dan pinggangnya. “Ah ... Rasanya lega banget. Hari ini aku mau jalan-jalan aja, deh. Sambil nungguin Ian pulang kerja. Kayaknya ke rumah Feli sambil ngobrol santai sama dia boleh juga?”Venus memutuskan untuk berendam sambil merelaksasi pikirannya. Air hangat untuk berendam dan alunan musik seharusnya menenangkan, tetapi semua relaksasi itu langsung menguap begitu saja saat Venus melihat nama kontak yang terpampang di layar ponselnya. Dokter Argus.Dia berdecak kesal, tetapi sebuah firasat membuatnya cepat menjawab panggilan telepon itu. “Hal

  • Suami Pengganti dari Toko Online   Bab 61

    Ian mengangguk perlahan, tetapi matanya yang di kaca spion masih menyimpan skeptisisme. Dia tidak percaya. Dia tahu bahasa tubuh Venus lebih dari siapa pun. Dia telah mempelajarinya, mengamatinya, seperti seorang seniman mempelajari subjeknya.“Oke,” katanya akhirnya, memutuskan untuk tidak mendesak untuk saat ini. Namun dia tidak akan lupa kejadian itu. “Kalau begitu istirahat saja nanti sampai di rumah. Aku akan masak sesuatu yang hangat.”Dia meraih tangan Venus dan mengecupnya. Tangannya terasa dingin.Dalam diam, Ian berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan mencari tahu apa yang terjadi. Siapa pun atau apa pun yang membuat Venus bersikap seperti ini, akan berurusan dengannya. Karena Venus adalah miliknya. Dan Ian melindungi apa yang menjadi miliknya dengan cara apa pun yang diperlukan.Pintu depan tertutup dengan lembut. Venus, tanpa membuang waktu, langsung berjalan menuju kamar mandi utama, meninggalkan Ian yang masi

  • Suami Pengganti dari Toko Online   Bab 60

    Suasana kafe yang nyaman tiba-tiba terasa sangat pengap. Venus duduk kaku di hadapan Virgo, cangkir kopinya yang hangat tidak lagi terasa menenangkan.“Venus,” Virgo memulai obrolan antara mereka, matanya tidak berkedip. Dia menatapnya dengan intensitas yang membuat Venus ingin menghilang. “Aku minta maaf kalau aku menyinggung perasaanmu.”“Ya?” jawab Venus, suaranya hampir seperti bisikan, berusaha tetap tenang.“Sebenarnya,” Virgo menarik napas dalam, seolah mengumpulkan keberanian, “aku masih mencintaimu.”Kalimat itu menggantung di antara mereka, berat dan tidak terbantahkan. Venus terbelalak, kopi di tangannya nyaris tumpah. Darahnya berdesir dingin, lalu panas. Ini bukan pengakuan yang dia harapkan, bukan di saat hidupnya sudah begitu rumit.“Virgo, aku ….” dia terbata-bata, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menanggapi ucapan Virgo. “Aku istri orang lain sekarang.”Kalimat itu akhirny

  • Suami Pengganti dari Toko Online   Bab 59

    Esoknya, Ian kembali mengajar setelah mengantar Venus ke pertemuan sesama penulis di Balai Kota Nayakarta. Insting lelakinya mengatakan sesuatu yang tak terduga akan terjadi. Namun, Ian memilih mengabaikan itu dan fokus pada pekerjaannya.Matahari bersinar terik, menerangi taman yang asri di samping Balai Kota. Usai menghadiri pertemuan penulis, Venus memutuskan untuk menikmati udara segar dengan berjalan-jalan di area taman. Namun, dia tak menyangka akan bertemu Virgo lagi. Seolah-olah takdir sengaja mempertemukan mereka.“Eh, Venus! Kebetulan banget bertemu di sini,” sapa Virgo dengan senyum lebar, matanya berbinar melihat kehadiran Venus.Venus membalas senyum, meski sedikit gugup karena dia tak ingin lagi bertemu dengan Virgo setelah kejadian sore kemarin lalu. “Iya, Virgo. Kebetulan banget,” balasnya.“Kamu mau jalan-jalan sebentar? Aku temenin boleh dong?” kata Virgo, mencoba memanfaatkan momen.Venus mengan

  • Suami Pengganti dari Toko Online   Bab 58

    Mobil Ian berhenti persis di tempat dia menurunkan Venus tadi. Senyumnya, yang sudah siap menyambut istrinya, sedikit memudar ketika dia melihat Venus tidak sendirian. Seorang pria tinggi dengan aura seniman yang santai berdiri di sampingnya, terlibat dalam obrolan yang tampak akrab.Ian mematikan mesin mobilnya dan keluar dengan langkah yang tenang namun penuh wibawa. Wajahnya netral, tetapi matanya yang tajam sudah memindai setiap detail tentang pria asing itu. Postur tubuhnya, cara berpakaian, dan yang paling penting, jarak antara pria itu dan Venus.“Sayang,” sapa Venus, sedikit terkejut melihat Ian benar-benar sudah datang menjemput. Senyumnya mendadak kaku. "Oh, iya. Ini Virgo, dia kakak kelasku waktu SMA. Kakak kelas kita,” katanya.Ian mengalihkan pandangannya ke Virgo. Tangannya yang biasanya langsung merangkul Venus sekarang tergantung di samping tubuhnya. “Kita pernah bertemu?” tanyanya, suaranya datar, tidak bersahabat, tetapi ju

  • Suami Pengganti dari Toko Online   Bab 57

    Pagi datang dengan harapan baru bagi Venus. Usai sarapan bersama, Venus mengatakan jadwal kelas melukisnya hari itu. Dan Ian bersedia mengantarkan sekaligus menjemputnya hari itu.Mobil hitam yang dikemudikan Ian berhenti dengan halus di sisi trotoar. Venus mendekatkan tas lukisnya ke pangkuannya, bersiap untuk turun.Ian membungkuk, bibirnya menyentuh pipi Venus dengan lembut, hangat, dan familiar. Lalu, dengan gerakan alami, dia mengecup bibir istrinya itu. Singkat, manis, penuh sisi romantis. Sebuah ritual perpisahan yang sudah menjadi rutinitas mereka.“Hati-hati di jalan,” pesan Venus, tangannya membelai lengan Ian sebentar. “Jangan ngebut.” Sebuah pesan yang tulus terpancar dari matanya.Ian mengangguk, senyum kecil menghiasi bibirnya. “Iya. Aku akan menjemputmu selesai kuliah hari ini,” dia berjanji. Suaranya terdengar seperti sebuah melodi di telinga Venus.“Iya. Bye,” ucap Venus, membuka pintu dan melangk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status