/ Romansa / Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin / Chapter 5 - Persaingan Hebat

공유

Chapter 5 - Persaingan Hebat

작가: Jezlyn
last update 최신 업데이트: 2023-08-08 14:01:15

“Maaf sebelumnya, Mas, apa gaji Mas Dipta cukup untuk membayar tempat mewah seperti ini?”

“Jadi ini yang ingin kamu tanyakan?” Dipta hanya tersenyum kecil setelah mendengar pertanyaan Kaira.

Pria itu pun berdiri dari posisi duduknya, ia berjalan mendekati jendela apartemennya untuk melihat pemandangan di luar sana yang menampilkan gedung pencakar langit.

Dirasa cukup lama tidak dijawab, Kaira ikut berdiri dan berjalan ke arah Dipta, berdiri di belakang tubuh suaminya yang memiliki bentuk dada yang lebar serta perut rata.

“Maaf kalau pertanyaanku barusan lancang, Mas,” lirih Kaira sambil menundukkan kepalanya tidak enak, sepertinya ia sudah tidak sopan kepada Dipta.

Mendengar ucapan Kaira, membuat Dipta berputar badan menatap tubuh kecil istrinya. “Ini apartemen milik bosku dulu. Dia lagi balik ke Korea untuk sementara waktu. Dia juga yang menyuruhku untuk tinggal di sini selama dia di Korea.”

Kaira mengangguk-angguk kecil, merasa bersyukur karena suaminya memiliki mantan bos yang baik hati. Sebetulnya, Kaira ingin bertanya lebih mengenai alasan Dipta yang kini justru bekerja di perusahaan yang sama dengan mantan calon suaminya, namun, wanita itu resah jika terkesan begitu lancang kepada pria yang baru dikenalnya selama beberapa hari itu.

Entah kenapa, mengingat Bayu mejadi keresahan Kaira tersendiri. Terlebih mereka satu kantor, yang membuat Bayu bisa bersikap dan bertindak seenaknya kepada Dipta nanti.

“Kenapa kamu justru terlihat murung?” tanya Dipta terus memperhatikan ekspresi wajah Kaira yang gampang sekali berubah-ubah saat ini.

“Aku takut, Mas.”

“Takut kenapa?”

“Takut kalau Mas Bayu berbuat macam-macam sama kamu di kantor. Apalagi dia benci banget sama aku, sudah pasti dia bakalan dendam sama kamu juga nanti. Aku benar-benar sungguh minta maaf, Mas. Aku nggak tahu kalau efeknya bakalan kayak gini,” luap Kaira atas kesukarannya sejak tadi.

“Kamu gak usah khawatir, aku akan hadapi itu.”

“Tapi jabatan dia tinggi di kantor. Aku takut dia bakalan memprovokasi ke lainnya untuk menindas kamu.”

Tak pernah disangka dan duga respon yang didapatkan oleh Kaira atas kekhawatirannya ini. Dipta justru terlihat santai, yang membuat Kaira tidak habis pikir. Bahkan pria itu kini sudah mengusapi puncak kepalanya begitu lembut, yang membuat Kaira merasa deg-degan sendiri. Apalagi Dipta kembali melakukan interaksi yang cukup berani kepadanya.

“Kamu pokoknya tenang aja. Selama kamu menjadi istri aku, apapun masalahmu menjadi masalahku juga.”

***

“Kamu kerja sampai hari ini saja, Kaira. Kontrak kamu tidak bisa dilanjutkan.” Ucapan dari atasannya membuat Kaira terkejut dan kehabisan kata-kata. Seolah, inilah jawaban mengapa hatinya merasa tidak tenang selama perjalanan menuju ke kantornya hari ini.

“Tapi salah saya apa, Bu!?” tanya Kaira tidak mengerti dengan alasan yang diberikan, terlebih dirinya dipecat secara mendadak seperti ini.

Tidak bisa melawan lebih banyak lagi, kecewa dengan keputusan sepihak, Kaira memilih pergi dari tempat dirinya mencari nafkah. Kaira menatap bangunan berlantai dua itu dengan tatapan sendu, kedua bola matanya bahkan sudah digenangi oleh air yang hampir saja luruh jika wanita itu mengedip sekali saja.

“Semua ini pasti gara-gara Mas Bayu!” pekik Kaira dibarengi air matanya yang luruh membasahi pipinya yang mulus.

Wanita itu benar-benar merasa jengkel karena jalan mencari rejekinya diputus. Sebetulnya, dia sangat ingin berbuat nekat dengan mendatangi kantor di mana Bayu bekerja. Namun, di sini lain, dia khawatir jika sikapnya akan berpengaruh buruk kepada Dipta, sehingga dia tak punya pilihan lain selain pulang ke tempat ia bersinggah.

“Kaira! Kamu kenapa?”

Teriakan Dipta mengejutkan Kaira yang baru saja melangkah masuk ke apartemen suaminya. Wanita itu tak menyangka Dipta masih belum bergegas pergi, sehingga Kaira terpaksa harus menundukkan kepalanya, mencoba menyembunyikan wajahnya yang penuh dengan air mata.

Tersadar apa yang terjadi, Dipta pun berjalan cepat menghampiri istrinya yang masih berdiam diri di pintu masuk. Tak banyak berbicara, pria itu pun langsung merengkuh Kaira ke dalam pelukannya. Tangannya menepuk-nepuk pundak Kaira dengan perlahan.

Perlakuan Dipta membuat Kaira tak kuasa untuk menahan kembali air matanya, “Aku dipecat, Mas.”

Melihat istrinya begitu sedih, Dipta langsung menggenggam telapak tangan Kaira kuat. Namun, pria itu mencoba tetap tenang, memberikan waktu agar istrinya bisa puas menangis.

“Maafkan aku, Mas. Kalau aku dipecat seperti ini, sepertinya aku nggak bisa bayar kompensasi ke kamu karena sudah membantu masalahku ini,” rancau Kaira di sela-sela tangisnya.

“Kamu ngomong apa, sih?”

Kaira mendongakkan kepalanya, menatap Dipta yang tengah menjulang tinggi di depannya.

Saat ini Kaira benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, yang pasti dirinya seperti habis jatuh ketimpa tangga. Sudah gagal menikah karena diselingkuhi, dihina oleh mantan calon mertua, kini justru dipecat dari pekerjaan.

“Bagaimanapun aku sudah pernah janji sama diriku sendiri kalau aku bakalan bayar jasa kamu yang mau menikah denganku secara tiba-tiba, dan juga membantuku. Tapi nyatanya sekarang aku kehilangan pekerjaan.”

Merasa jika bukan pria bayaran, Dipta sedikit tersinggung dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Kaira. Kaira yang melihat Dipta diam saja justru kembali berpikir jika pria di depannya ini merasa kecewa karena ia tidak bisa menepati janji untuk membayarnya.

Kaira mencoba berdiri yang membuat posisi keduanya benar-benar sangat dekat bahkan intim. Kaira mencoba melihat raut wajah suaminya yang tengah menahan kesal.

“Kamu marah karena aku tidak bisa menepati janji untuk membayar?”

Tidak ingin lepas kendali, Dipta mencoba memalingkan wajah ke samping. Apalagi sejak tadi, Dipta, mencoba menahan diri karena embusan napas Kaira mengenai area lehernya, yang membuat gejolak pria normal terasa bangkit.

Lain hal dengan Kaira yang menganggap jika Dipta sangatlah marah, membuat hati Kaira semakin tidak enak sudah menyeret Dipta ke dalam pusaran masalah hidupnya.

“Aku minta maaf karena—“ Belum menyelesaikan kata-katanya, Kaira terkejut ketika Dipta tiba-tiba sudah mendaratkan bibirnya. Hal ini membuat Kaira terbengong, tidak bisa berpikir.

“Aku bukan pria bayaran, Kaira!” geram Dipta di sela-sela ciumannya. “Jika hari ini kamu dipecat dari pekerjaan, maka aku akan melakukan hal yang sama untuk Bayu, dia akan segera dipecat dari pekerjaannya!” janji Dipta kepada Kaira.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 254 - Bahagia Bersamamu [TAMAT]

    Alle yang mendadak khawatir jika Raffa macam-macam kini langsung berjalan ingin keluar dari kamar hotel, namun dicegah oleh para teman-temannya.“Mau ke mana?”“Mau ke kamar sebelah.”“Jangan lah, itukan acaranya Raffa sama teman-temannya. Kita di sini aja seneng-seneng.”“Tapi kalau dia macam-macam gimana, Nin!?”“Iya gapapa dong? Itung-itung kasih free sehari apa salahnya.”“Gila lo semua!”Alle tetap keukeh ingin keluar dan mengecek kamar sebelahnya. Saat digedor-gedor dan dibuka oleh petugas hotel, Alle terkejut ketika di dalam kamar tidak ada siapa-siapa.Justru Alle merasa heran ketika kamar yang dimasuki justru memiliki konsep seperti film Disney. Alle berpikir kalau Nindi salah memberitahukan nomor kamar acara Raffa.Tak lama Nindi dan teman-temannya keluar. Mereka bahkan sudah berganti kostum yang membuat Alle merasa hampir gila sekarang.“Jadi … ini semua kerjaan kalian?” tanya Alle tidak percaya harus terkena jahilan mereka bertubi-tubi meski di dalam hati sangat senang lua

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 253 - Bridal Shower

    Melihat model gaun yang dipilih oleh Alle membuat Raffa langsung mendelik kaget. Yang benar saja? Bisa-bisanya Alle memilih model yang memiliki belahan panjang dari ujung kaki sampai paha. Ditambah bagian dada yang terbuka. Tentu saja Raffa tidak setuju dan tidak akan memberi kesempatan untuk para mata buaya darat melihat keindahan tubuh istrinya.“Aku nggak setuju!” tolak Raffa tegas.“Lha, kenapa? Bukannya bagus dan seksi?”“Kamu mau sengaja pamer paha sama payudara?” skakmat Raffa yang membuat Alle langsung terdiam. Niat Alle bukan seperti itu, tapi agar terlihat seksi saja. “Pilih yang kalem aja,” lanjut Raffa memberikan sarannya.“Yaudah kamu pilih sendiri aja. Aku bingung semuanya bagus-bagus.”Alle memberikan semua majalah ke arah Raffa. Membiarkan Raffa memilihkan gaun yang pas dan cocok untuknya. Lagian Alle bingung jika harus untuk memilih seperti ini.Pada akhirnya Raffa yang memilihkan gaun untuk Alle pakai di acara resepsi nanti. Tentu saja pilihan Raffa jatuh pada dress

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 252 - Menuju Hari Bahagia

    Setelah acara kelulusan dua hari yang lalu, kini Raffa dan Alle sibuk mempersiapkan diri untuk resepsi pernikahannya. Alle bahkan meminta ijab qobul diulang saat acara resepsi nanti. Alle ingin foto buku nikah sekaligus agar orang-orang tahu kalau mereka menikah resmi.Dan, saat ini mereka berdua telah sampai di butik yang akan mendesain baju pengantin mereka nanti. Sebelum keluar mobil, Raffa mengambil kaca mata hitamnya terlebih dahulu di dalam dashboar dan segera memakainya yang justru semakin menambah akan pesona kadar kegantengannya.Lain hal dengan Alle yang mendecih sebal melihat penampilan Raffa. Bagi Alle sendiri, kalau Raffa terlalu tampan justru membuatnya khawatir karena akan banyak buaya betina untuk menggoda suaminya ini.“Kalau mau memuji nggak usah malu-malu,” celetuk Raffa meledek Alle yang saat ini menatapnya dengan sangat serius. “Percaya kok kalau aku ganteng,” lanjutnya penuh percaya diri.“Cih! Dasar kepedean! Padahal mirip tukang urut!”Beginilah kehidupan Raffa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 251 - Kelulusan

    Selesai hangout bersama Nindi, Alle pamit pulang tanpa menunggu Raffa menjemput terlebih dahulu.Setiba di rumah, Alle selalu melihat pemandangan di mana para adik-adiknya berkumpul dan berantem.“Kak, minta duit dong!” Januar menadahkan tangan di depan Alle, meminta uang untuk top up game.“Buat apaan?”“Beli jajan di mini market depan,” kilah Januar berbohong.Alle yang memang gampang percaya tentu saja memberikan uang dua lembar warna merah. Januar yang sehabis diberi uang langsung kabur pergi dari rumah.Awalnya tadi seperti biasa, lagi berantem sama Oky. Entah rebutan apa mereka berdua. Alle yang sehabis perawatan berjalan menuju ke arah kamar Yupi, ingin mengobrol dengan adiknya yang satu itu.Tok! Tok!“Masuk aja nggak dikunci!” seru dari dalam kamar yang membuat Alle langsung menekan handle pintu dan mendorong ke dalam.Cklek!“Eh, Kak Alle, sini Kak,” ujar Yupi yang menepuk ranjang di sampingnya, menandakan untuk Alle duduk di sana.Ketika Alle sudah duduk, bisa ia lihat kala

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 250 - Me Time With Bestie

    Baik Alle maupun Raffa sama-sama kaget mendengar suara cempreng dari Januar yang mirip dengan toa. Apalagi bocil itu tengah berlari-lari sambil teriak ‘Kak Alle ciuman’ dan hal ini membuat Alle sangat malu.Kesal memiliki adik seperti itu membuat Alle gregetan sendiri pengin masukin karung. Namun, melihat Raffa yang tampak santai membuat Alle heran.“Kenapa kamu nggak kesal, Bee?” tanya Alle menatap Raffa yang masih sibuk menikmati teh jahe buatan Alle.“Ngapain kesal sama anak kecil? Buang-buang tenaga aja. Biarkan aja Januar begitu,” lerai Raffa yang terkesan lebih membela Januar dibanding Alle.“Kamu kenapa jadi belain dia!?” sungut Alle semakin kesal.“Aku nggak belain, Sayang, hanya memaklumi tingkahnya yang memang lagi begitu. Nanti juga ada fase-nya dia bakalan nalar dan mengerti kok.” Raffa berkata sangat lembut hingga membuat Alle semakin tidak bisa berkutik untuk marah-marah.“Iya, sih, tapi ngeselin banget mulutnya kayak toa! Bikin heboh pagi-pagi begini.”Raffa yang paham

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 249 - Menikmati Peran Suami Istri

    Pagi ini jika biasanya Alle akan sibuk dan heboh soal urusan sekolahnya, kali ini cewek itu jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati hidup dan peran barunya sebagai istri. Terbukti dengan Alle bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan pakaian milik Raffa yang akan digunakan pergi ke kantor Papa Regan.Katanya Raffa akan mengisi waktu luangnya dengan bekerja magang di kantor orang tuanya sendiri. Sebagai istri, Alle hanya bisa mendukung jika itu memang yang terbaik.Alle juga sudah berkutat di dapur hanya untuk memasak menu sarapan untuk Raffa. Alle ingin mencoba memasak menu berat untuk Raffa. Biar kalau sarapan jangan roti oles selai terus. Kasihan suaminya akan bosan jika seperti itu.“Lho, Non Alle masak apa?” tanya asisten rumah tangga yang kaget melihat anak majikannya pagi-pagi sudah berada di depan kompor. Pemandangan yang sangat langka.“Sayur sup, Bi. Buat Raffa sarapan nanti,” jawab Alle sambil mesam-mesem sendiri.“Owalah gitu toh, Non. Kekuatan cinta emang luar biasa sekali y

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status