Share

Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda
Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda
Author: Ririichan13

Pembatalan Sepihak

Author: Ririichan13
last update Last Updated: 2024-02-05 02:13:17

"Apa?! Bagaimana bisa?!"

Tasya terperanjat kaget mendengar ucapan Pak Devan --- calon mertuanya. Bagaimana tidak, pernikahannya akan terselenggara beberapa hari lagi, akan tetapi, pada malam ini mereka membatalkannya secara sepihak.

Dan alasan pembatalan itu, sungguh membuat hati Tasya begitu sakit dan kecewa, karena tenyata, Bagas -- kekasihnya telah menghamili Keysa, yang tak lain adalah sahabat Tasya sendiri.

Pak Devan yang ditemani oleh istrinya itu nampak tertunduk dalam sambil memainkan jari jemarinya karena rasa penyesalan yang berkecamuk.

Brak!

Semua orang pun terperanjat kaget karena gebrakan itu.

"Semudah itu kalian mempermainkan keluarga saya, hah?! Kenapa kalian tega seperti ini?!" sentak Pak Ega --- orangtua Tasya yang tadi menggebrak meja tersebut lalu menunjuk wajah kedua orang yang ada didepannya.

Melihat hal itu, Tasya pun langsung buru-buru mengambil tangan sang Papa dan membelai tangan itu dengan lembut.

"Pah," lirih Tasya pelan sambil membelai tangan itu.

Perasaannya pun hancur dan juga kecewa, namun ia masih bisa mencoba mengontrol emosinya.

"Saya benar-benar minta maaf, Pak. Saya juga gak menyangka bahwa akan seperti ini jadinya. Tapi, mau bagaimana lagi, Keysa saat ini sedang hamil anak Bagas, jadi gak mungkin juga kita lanjutkan pernikahan ini," ucap Pak Devan dengan penuh penyesalan.

Hening pun kembali melanda ruangan itu. Pak Ega masih berusaha mengontrol emosinya yang nampak sudah mencapai ubun-ubunnya.

"Apa kalian pikir dengan minta maaf masalah ini akan selesai? Tentu saja tidak! Mau ditaruh di mana muka saya, hah?! Apalagi undangan telah tersebar dan rancangan acara sudah di tata rapi!" sentak Pak Ega kembali dan membuat siapa saja yang berada disana nampak diam seribu bahasa.

"Brengsek! Benar-benar brengsek dia! Berani sekali dia mempermainkan perasaan putriku. Tidak ingatkah siapa dia dahulu? Kalau bukan tanpa bantuan putriku, tentu saja dia tak akan bisa sesukses sekarang," ucap Pak Ega kembali dengan kesal dan marah.

Mendengar ucapan Pak Ega yang terakhir, membuat kedua calon mertuanya itu nampak marah dan sedikit kesal.

"Maksud, Bapak apa bilang seperti itu, hah?! Harusnya bapak dan keluarga bapak itu sadar diri, cuma penjual seblak aja belagu!" sentak Bu Dhira merasa tak terima sambil mengepalkan jari jemarinya.

"Memang benar, seperti itu kenyataannya kok. Kalau bukan karena Taysa yang bantuin biaya kuliah Bagas, apa bisa Bagas sesukses dan semapan sekarang? Ibarat kacang lupa pada kulitnya kalian itu," ucap Pak Ega mencoba menahan amarahnya sambil menunjuk wajah kedua calon mertuanya.

Mendengar ucapan itu, Bu Dhira pun kembali terdiam. Pak Ega benar, memang Tasya lah yang dulu membantu Bagas bisa sesukses sekarang.

Namun, jika melihat pekerjaan Tasya saat ini, sungguh Bu Dhira akan merasa malu jika memiliki seorang menantu hanya seorang penjual seblak.

"Halah! Tentu saja bisa, Bagas itu pintar dan juga tampan. Tanpa bantuan Tasya juga harusnya dia bisa sesukses sekarang. Harusnya, kalian itu yang sadar diri. Tasya cuma pedagang seblak pinggiran, sedangkan Keysa seorang manajer perusahaan. Bagas pasti lebih cocok dengan Keysa dibanding kamu, perempuan sampah!" kecam Bu Dhira sambil menunjuk wajah Tasya.

"Ibu bilang saya apa? Sampah? Siapa yang sebenarnya sampah? saya atau anak ibu, hah?!" tanya Tasya tak terima.

Perdebatan sengit antara Bu Dhira dan Tasya pun jadi tak terelakkan lagi. Tasya benar-benar kesal dengan ucapan calon mertuanya yang selalu meremehkannya itu.

Awalnya, Tasya sendiri memang sedikit ragu untuk melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius, namun ucapan Bagas kepadanya yang selalu meyakinkan dirinya, membuat dirinya pun luluh akan hal itu.

Namun malam ini, semua jelas, lagi dan lagi keluarga Bagas pun membuang dirinya.

"Sudah cukup! Kesabaran saya sudah habis dengan kalian berdua. Jika memang pernikahan ini tak bisa diteruskan ya sudah mau bagaimana lagi!" seru Tasya pada akhirnya sambil berurai air mata.

Tasya memilih mengalah meskipun ia terluka. Ia tak ingin kecewa lebih jauh lagi, belum jadi menantunya saja ia sudah direndahkan habis-habisan, tak terbayang sudah bagaimana nanti jika ia benar-benar jadi menantu disana.

"Tapi, Sya, bagaimana ---," ucapan Pak Ega terpotong karena Tasya melambaikan tangannya meminta berhenti.

"Pintu keluar disana, silahkan anda berdua angkat kaki dari rumah saya," ucap Tasya sedikit ketus sambil menunjuk pintu keluar.

Mendengar ucapan Tasya yang sedikit ketus membuat Pak Devan dan Bu Dhira segera bangkit dari duduknya dan hendak melangkah keluar rumah.

Namun, belum sempat keluar, langkahnya tertahan oleh ucapan seseorang yang tiba-tiba saja datang dari arah pintu masuk.

"Tidak! Pernikahan ini tak boleh sampai batal. Jika, memang Bagas tak bisa, saya bersedia menjadi pengganti Bagas!" seru lelaki itu seraya masuk kedalam rumah Tasya.

Sontak, mereka semua pun mengalihkan pandangannya pada lelaki yang berbicara itu.

Seorang lelaki bertubuh tegap nan atletis, dengan gaya rambut under cut, ia pun memiliki wajah yang sedikit tampan dengan hidungnya yang sedikit mancung seperti perosotan anak TK itu, berjalan dengan langkah gagah dan mantap menuju tempat Tasya berdiri.

"Sya," panggil lelaki itu yang kini telah berdiri di hadapan Tasya.

Tasya nampak diam membeku dan menutup mulutnya serta mengerjapkan matanya berkali-kali saat melihat lelaki yang ada di hadapannya itu.

"Ka -- kamu," ucap Tasya tergagap sambil menunjuk wajah lelaki itu.

"Iya, ini aku, Sya," ucap lelaki itu, sambil tersenyum ramah.

Pandangan lelaki itu pun beralih ke arah Pak Devan dan juga Bu Dhira yang masih diam disana lalu berjalan menghampirinya.

"Om, Tante, jika Bagas tak bisa datang, izinkan aku untuk jadi penggantinya. Tolong jadi wali aku untuk melamar Tasya pada malam ini," ucap lelaki itu dengan sedikit tenang.

Mendengar ucapan itu, seketika tubuh Tasya pun sedikit bergetar dan tak lama ia pun kembali terduduk di atas sofanya.

"Ka -- kamu, kan ...,”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 9

    Revan dan Key pun mengangguk berbarengan dan langsung membuat Tasya dan Pak Ega sedikit terkejut."Se -- serius?" tanya Pak Ega tak percaya."Beneran, Yah," jawab Revan dengan mantap.Pak Ega dan Tasya pun saling berpandangan dan tersenyum."Alhamdulillah ya Allah, akhirnya aku punya cucu dari anak pertamaku," ucap Pak Ega sambil tersenyum bahagia.Ia pun lantas memeluk menantunya itu dan mengusap rambut Key dengan pelan."Selamat ya, Nak. Akhirnya, perjuangan kalian selama 7 tahun nggak sia-sia. Inget, kamu nggak boleh capek-capek, jaga kandungan kamu baik-baik. Kalian nunggunya lama lohh," pesan Pak Ega mengingatkan."Iya, Yah. Alhamdulillah banget ini juga, aku masih nggak nyangka. Masih berasa mimpi," ucap Key kembali."Jadi ... pulang sana!" seru Revan pelan. "Ayah udah punya mainan baru, udah nggak butuh kamu lagi. Kamu cuma beban, haha," ledek Revan sambil mencium perut Yudha.Seolah mengerti apa yang diucapkan sang ayah, Yudha yang biasanya tertawa mendapat perlakuan seperti i

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 8

    "Mbaknya tau lampu ayam yang kuning itu gak?" tanya Key dan mendapat anggukan dari mereka berdua."Lampu ayam itu nanti taruh ditengahnya, Mbak. Posisinya pasin sama perut si dedek. Terus, nanti pas tidur, matanya dikasih penutup mata biar gak silau. Lampunya nyalahin aja jangan dimatiin," jelas Key."Lah, bisa begitu, Mbak?" tanya lelaki itu sedikit tak percaya."Iya. Keponakan saya kebetulan pas lahir kadar bilirubinnya sedikit tinggi dan disuru inkubator terus jadi pake itu. Saya juga tau itu dari anak tetangga yang lahir prematur, Mbak," jawab Key sambil tersenyum."Berarti, emang udah pernah nyoba ya, Mba? Terus hasilnya gimana?" tanya lelaki itu kembali."Alhamdulillah normal semua. Pas kontrol minggu depannya udah normal semua, jadi lampu ayamnya langsung di lepas," jawab Key dan mendapat anggukan dari orang itu.Kedua orang itu pun lalu mengucapkan terimakasih kepada Key karena sudah dibantu.Tak lama setelah itu, Revan pun kembali ke kamar dan mereka pun bersiap untuk pulang.

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 7

    Revan hanya terkekeh lalu menggelengkan kepalanya pelan. Sementara Key nampak tertawa geli setelah melihatnya."Ciee, ketemu pembacanya Mas Gerry tuh, Mas," ledek Key sambil terkekeh geli."Jadi beneran, Masnya itu Coco Nut?" tanya wanita itu kembali dan langsung mendapat anggukan dari Revan."Wah, seneng banget ketemu penulis aslinya. Bisa dong, minta tanda tangannya," ucap wanita itu kembali."Waduh, jangan lah, Bu. Malu saya," ucap Revan sambil menggelengkan kepalanya pelan."Haha gak apa-apa, Mas. Padahal, saya udah baca ceritanya di aplikasi hijau, tapi tetep pingin baca bukunya juga," ucap wanita itu kembali sambil tersenyum."Masya Allah, makasih ya, Bu, udah mau baca. Terimakasih udah mau beli bukunya juga, soalnya dari sana saya bisa punya uang lebih," ucap Revan merasa bersyukur dan mendapat anggukan dari wanita itu."Iya, Mas, sama-sama. Semangat berkaryanya ya, Mas," ucap wanita itu kembali.***Malam pun mulai menyapa, keadaan Key pun sudah membaik dan diperbolehkan untuk

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2- Revan 6

    "Abang!" seru Tasya dan Varo secara serempak.Namun, Revan hanya menggendikkan bahunya saja dan segera berlalu menuju mobilnya.Ia pun memilih untuk segera kembali ke rumah sakit karena takut sang istri kenapa - napa.Setibanya di rumah sakit, nampak Key yang masih terlelap. Revan pun membelai lembut pucuk kepala sang istri dan menciumnya perlahan.Key sama sekali tak bergeming, mungkin ia sedikit lelah jadi Revan membiarkannya saja untuk tidur.Revan pun memilih untuk membuka tabnya dan mulai mengetik. Namun, hanya sebentar, karena orang di seberangnya memanggil dirinya."Sibuk, Mas?" tanya pria itu ramah."Ndak, Pak," jawab Revan ramah lalu segera meletakkan tabnya di atas nakas.Revan pun segera mengalihkan pandangannya kepada pasien di samping sang bapak yang masih terlelap sama seperti Key."Siapa yang sakit, Pak?" tanya Revan ramah."Istri saya, Mas, abis keguguran," jawab pria itu sendu.Revan nampak mengernyitkan dahinya saat melihat pasien itu. Istrinya? Tapi kenapa terlihat

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 5

    "Saya kenapa, Dok?" tanya Key sedikit panik sambil tangannya mengeratkan pegangannya kepada Revan.Revan pun menggeleng pelan sambil melihat layar itu dengan seksama."Seperti ada dua, Dok," jawab Revan cepat dan mendapat anggukan dari sang dokter."Benar, Pak. Sepertinya ada dua, tapi nanti kita pastikan lagi setelah 12 minggu ya, Pak. Karena disini belum terlalu jelas, mungkin karena usia kandungannya masih 8 minggu," jelas Dokter Farel yang langsung membuat Key begitu terkejut."Be -- berarti, apa kemungkinan saya hamil kembar, Dok?" tanya Key memastikan dan mendapat anggukan dari sang dokter.Key pun lalu menutup mulutnya dan lagi, air matanya mulai kembali turun."Ya Allah, kembar, Mas, kembar," lirih Key sambil sedikit tersenyum.Revan hanya mengangguk karena ia pun tak tau harus bilang apa. Ia benar - benar bahagia dengan kabar yang ia dengar saat ini."Selamat ya, Pak, Bu. Nanti, kita pastiin lagi 4 minggu lagi yah. Sekarang, waktunya kita dengar denyut jantungnya si dedek ya,

  • Suami Penggantiku Ternyata Tuan Muda    Season 2 - Revan 4

    Setelah semua berkas selesai diurus, keduanya pun kini segera pindah menuju ruang inap.Revan memilih ruang rawat kelas 2 agar mereka ada temannya. Biasanya jika kelas 2 terdiri 4 bed sehingga ada teman mengobrol. Dan benar saja, disana sudah ada 2 orang lainnya yang mungkin sudah terlelap.Sesampainya disana, Revan pun kembali membelai lembut pucuk kepala Key yang sedang rebahan itu dan mengecupnya beberapa kali."Ya Allah, aku masih gak percaya dengan semuanya," lirih Revan pelan.Air matanya kembali keluar tanpa di komando, entah mengapa dirinya menjadi sedikit cengeng saat mengetahui sang istri hamil.Key pun tersenyum lembut dan segera menghapus air mata sang suami."Rejeki anak itu,.gak ada yang tau, Mas. Mungkin, ini balas untuk kita, karena udah belajar ngerawat Yudha, jadi kita dikasih mainan sendiri. Jangan nangis lagi ya, Mas, cengeng banget kamu," lirih Key lembut dan mendapat anggukan dari Revan.Revan pun terdiam sebentar lalu menarik kursinya agar ia bisa duduk tepat di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status