Share

16. Dinner atau Kencan?

Qasam melihat jam di tangan, masih jam delapan. Belum larut malam. Ia menjalankan motor melewati jalan komplek perumahan.

"Jangan ngebut- ngebut kayak tadi ya. Lebam yang tadi belum sembuh soalnya." Qizha waspada dan memegangi pinggang Qasam kuat. Ia takut akan terbanting seperti tadi lagi.

Ternyata Qasam mengendarai motor dengan kecepatan sedang.

Nah, kalau gini kan rasanya seperti pacaran. Eh?

Qizha menggelengkan kepalanya yang telah berkhianat dengan membayangkan hal- hal indah.

Seharusnya ia berboncengan begini dengan lelaki yang dia cintai, saling berpegangan, berpelukan di atas motor, pasti itu indah sekali.

Lah ini malah boncengan sama manusia jadi- jadian begini.

Motor terus bergerak tak tahu entah mau kemana. Rasanya sudah cukup lama mereka berada di atas motor.

"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Qizha yang mendadak meremang membayangkan berita pembunuhan yang sadis. Jangan sampai ia menjadi salah satu korban yang sama. Dikarungin dan dibuang ke sungai. Hiiiy...

Qasam diam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
wkwk.. wkwk........ kasian banget papan lindesan.......itu agata gaya selangit, padahal ekonomi sulit ....... makannya serba T......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
jangan-jangan ATM yang jatuh itu punyanya qasam......
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Qasam jgn galak2 sama qizha dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status