Share

15. Dibawa Pergi Oleh Qasam

Muka Agata memerah, menahan rasa marah dan malu bersamaan.

“Oh eh… ini… Aduh, kenapa malah sepatu bau ini di sini?” Agata meraih sepatu itu dan melemparnya ke arah sudut ruangan.

Keplak!

Sepatu yang terbang malah menghantam muka Sina.

“Aduh!” Sina memegangi wajahnya.

“Eh, maafin ibu.” Agata merasa bersalah.

Mata Sina kelilipan. Sepatu jelek itu membawa tanah yang kemudian nyolok matanya. Bikin mata pedas dan berair.

Qizha sedikit merasa terhibur dengan hiburan di depan matanya. Iya, sepatu terbang yang menabok mata Sina cukup menghiburnya hingga ia tertawa sambil menutup mulut supaya tawanya tidak didengar oleh siapa pun.

Kalau Agata mendengar tawanya, ia pasti akan diamuk oleh wanita itu.

Perhatian kembali ke meja yang kosong dan malah terlihat tanah bekas alas sepatu yang rontok mengotori meja.

“Maaf, ini sepertinya ada kesalahan tekhnis. Jj jadinya masakan belum disiapkan,” ucap Agata plintat plintut, malu sekali.

Orang tua Arsen mulai kelihatan resah.

"Bagaimana ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
wkwk.. wkwk .......agata kena batunya kali ini ......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
malam-malam begini qasam mau membawa qizha kemana ya......
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ikut aja Qizha Kemana Qasam. pergi haha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status