Share

97. Menang

"Mama!" Habiba memperingatkan dengan ekspresi menghakimi. "Hargai keputusanku. Biarkan aku mengurus anakku dengan jalan pikiranku sendiri. Tolong untuk tidak mengacaukannya!"

"Qasam itu juga cucuku. Ada darahku yang mengalir di tubuhnya. Aku berhak mencampuri semua ini! Aku yakin Qasam tidak menyukai wanita ini." Amira bersikukuh.

"Jangan paksakan Qasam untuk mempertahankan sesuatu yang dia tidak sukai, akibatnya akan fatal. Nanti Qizha sendiri juga yang merasakan kehancuran saat hidup dengan lelaki yang tidak menyukainya," sahut Alka, kakeknya Qasam dengan nada tenang.

"Semuanya sudah terjadi dan sepasang suami istri ini harus menjalaninya, akad yang mereka ikrarkan di hadapan Tuhan bukanlah hal main- main, maka jangan dibuat main-main," sahut Habiba tegas. "Tuhan tidak memerlukan apa pun untuk mengubah perasaan mereka menjadi saling menyayangi. Ini bukan masalah suka atau tidak suka, tapi tanggung jawab besar. Dan Qasam harus punya tanggung jawab untuk rumah tangganya."

Amira tak bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ayo, qizha.kamu harus berusaha membuat qasam mencintai dan bucin kepadamu
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ternyata kelemahan qasam ini adalah biba
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
masuk kamar qasam. kesempatan kmu qizha buat goda qasam ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status