Share

Melayang

Author: Butiran Rinso
last update Last Updated: 2025-01-11 04:35:51

Ana merasa tak punya harga diri lagi. Revan memperlakukannya seperti wanita panggilan, meski laki-laki itu memang berhak meminta haknya. Namun, bukan berarti Revan bisa memintanya dengan cara seperti ini, Ana tidak suka.

Ya, setibanya Revan di rumah yang sering mereka pakai untuk menghabiskan waktu bersama. Revan langsung menerjang Ana, mencium dengan brutal tanpa memberikan ampun. Revan juga menanggalkan pakaian Ana, melucuti semuanya tanpa tersisa. Padahal mereka berdua masih di dalam mobil.

"Revan." Ana menahan pergerakan Revan, tatapannya seakan melayangkan protes pada laki-laki itu. "Haruskah di sini?" tanyanya, tidak setuju. "Kita bisa masuk dulu—"

Namun, bukannya menanggapi ucapan Ana, Revan malah membungkam bibir Ana. Ia berusaha berontak, tapi tenaganya tidak sebanding dengan Revan. Jika biasanya Ana akan menikmati setiap sentuhan Revan, apa pun caranya, mau kasar ataupun lembut, tapi kali ini enggak. Tak ada kenikmatan yang bisa ia rasakan dari sentuhan laki-laki itu, mala
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Rahasia   Melayang

    Ana merasa tak punya harga diri lagi. Revan memperlakukannya seperti wanita panggilan, meski laki-laki itu memang berhak meminta haknya. Namun, bukan berarti Revan bisa memintanya dengan cara seperti ini, Ana tidak suka. Ya, setibanya Revan di rumah yang sering mereka pakai untuk menghabiskan waktu bersama. Revan langsung menerjang Ana, mencium dengan brutal tanpa memberikan ampun. Revan juga menanggalkan pakaian Ana, melucuti semuanya tanpa tersisa. Padahal mereka berdua masih di dalam mobil. "Revan." Ana menahan pergerakan Revan, tatapannya seakan melayangkan protes pada laki-laki itu. "Haruskah di sini?" tanyanya, tidak setuju. "Kita bisa masuk dulu—"Namun, bukannya menanggapi ucapan Ana, Revan malah membungkam bibir Ana. Ia berusaha berontak, tapi tenaganya tidak sebanding dengan Revan. Jika biasanya Ana akan menikmati setiap sentuhan Revan, apa pun caranya, mau kasar ataupun lembut, tapi kali ini enggak. Tak ada kenikmatan yang bisa ia rasakan dari sentuhan laki-laki itu, mala

  • Suami Rahasia   Ciuman Brutal

    Tubuh Ana masih gemetar. Air mata yang susah payah ia tahan sedari tadi, kini akhirnya jatuh juga. Meski sudah mati-matian ia menahan diri untuk tidak meneteskan air mata, nyatanya Ana tidak setangguh itu untuk membendung luapan emosi dan kekecewaan yang cuma bisa ia tumpahkan lewat air mata.Masih terbayang jelas, adegan beberapa saat lalu yang membuatnya syok sampai sekarang. Bagaimana anarkisnya Anggita menumpahkan kekesalan dan amarah yang menggebu-gebu padanya, ketika tahu suaminya berselingkuh dengan Ana. Ya, akhirnya hubungan terlarang yang ditutup rapat itu, terendus juga oleh sang istri sah. Tapi, bagaimanapun Ana juga istri Revan, 'kan? Bukan sekedar selingkuhan yang tak punya status berarti. Meskipun status Ana hanya istri simpanan yang dinikahi secara siri.Ana menghela napas panjang, dadanya masih terasa sesak ketika kepingan memori beberapa waktu lalu terus berhamburan di dalam kepalanya. Hal yang membuatnya sesak, bukan karena caci maki dan amukan Anggita, melainkan sik

  • Suami Rahasia   Selingkuhan!

    Revan sama sekali tidak terkejut saat mendapati foto-foto yang dilemparkan Anggita barusan adalah foto-fotonya bersama Ana. Revan mengambil salah satu foto, mengenali tempat di mana foto-foto itu diambil. Salah satunya foto yang diambil pagi ini di lobi apartemen Ana. Revan langsung menarik kesimpulan kalau istrinya sudah membayar orang untuk memata-matainya. "Kenapa? Kamu terkejut? Karena aku sudah tahu semua kelakuan busuk kalian berdua!" Anggita tersenyum sinis, mencemooh. Revan terlihat santai, kembali ke kursinya dan meletakkan foto yang diambilnya ke meja. Ia kembali membuka salah satu berkas yang bertumpuk di mejanya, mengecek isi laporan yang harus ia tanda tangani. Revan terlihat acuh tak acuh, seolah apa yang baru saja ia lihat bukan menjadi masalah besar baginya. Padahal dengan adanya bukti-bukti itu memperkuat tuduhan Anggita bahwa ia berselingkuh dengannya. Melihat Revan diam saja dan seolah mengabaikannya, tentu saja mengundang kemarahan Anggita makin menjadi-jadi. "K

  • Suami Rahasia   Bukti Perselingkuhan

    "Revan, aku sebaiknya turun di sini," ucap Ana ketika mobil yang dikendarai Revan sedikit lagi sampai di kantornya. Revan menaikkan satu alisnya tanpa mengalihkan fokusnya. "Kenapa?" Ana tampak mengamati sekeliling, memastikan tidak ada orang kantor di sekitaran situ. "Aku nggak mau orang-orang kantor curiga kalau lihat kita datang bersama." Sebenarnya alasan Ana cukup logis, mengingat selama ini mereka sering diterpa gosip miring di kantor. Meskipun Revan sendiri tampak acuh tak acuh akan gosip yang berhembus antara ia dan Ana, selagi tidak menggangu pekerjaannya Revan akan mengabaikan hal-hal seperti itu. Menganggapnya tidak penting! "Di situ," tunjuk Ana, menunjuk halte busway yang tak jauh dari kantornya. "Turunin aku di situ aja." Revan tak merespon, juga tidak melakukan seperti yang Ana minta. Ia terus melajukan mobilnya melewati halte bus tersebut, membuat Ana sontak menoleh dan melayangkan tatapan penuh protes. "Revan ...." Namun, satu kalimat yang terlontar dari

  • Suami Rahasia   Karena kamu cuma punya aku, Ana

    Ana menghela napas panjang, lega setelah memastikan suhu badan Revan sudah berangsur turun. Ia tidak habis pikir, bisa-bisanya Revan masih berstamina melakukan olahraga panas, ketika badannya sedang demam. Sebenarnya Ana sudah menolak permintaan Revan, meskipun ia sama menginginkan pergulatan panas itu. Namun, Ana tidak mau egois, ia lebih mengkhawatirkan keadaan Revan ketimbang hasratnya yang menggebu-gebu. Tapi justru Revan yang tidak bisa menahan diri dan memaksakan diri, sampai akhirnya laki-laki itu benar-benar tumbang setelahnya. "Jangan pergi." Suara lirih, serak, menginterupsi Ana yang sudah akan beranjak dari tempat tidur. Ana menoleh, mendapati tangan Revan memegangi pergelangan tangannya. "Aku mau bikinin kamu bubur," ucap Ana, sebelah tangannya membelai lembut kepala Revan. Revan membuka mata, menatap Ana cukup lama sampai membuat sang empunya salah tingkah. Ana tidak terbiasa ditatap seperti itu oleh Revan, kecuali ketika mereka bercinta. Tentu saja Ana gugup, saat s

  • Suami Rahasia   Buat aku melayang, Ana

    Makasih buat makanannya. Kamu juga jangan lupa makan, dari siang kamu belum sempat makan. Kalau butuh sesuatu, kabarin aja. Revan hanya membaca sekilas pesan masuk dari Ana. Ia tak berniat membalasnya, terlebih ketika Anggita yang mulai menunjukkan keingintahuannya akan pesan barusan. "Dari siapa?" tanya Anggita, yang duduk di sebelahnya. Keduanya tengah makan malam bersama kedua orangtua Anggita. "Ana," jawab Revan, berkata jujur. Ia tampak santai, tak peduli jika istrinya bisa saja curiga akan hubungannya dengan Ana. Anggita mengernyit. "Ana? Sekretaris kamu?""Memangnya ada Ana yang lain," jawab Revan, tetap terlihat tenang. Padahal raut wajah Anggita tampak tidak bersahabat. "Ngapain?" Anggita terus mencecar Revan. "Ini kan udah di luar jam kerja."Revan menghela napas. "Papa lihat," Revan menarik atensi pria paruh baya di hadapannya yang tak lain papa Anggita, yang sedari tadi hanya menyimak percakapan keduanya, "Anggita terlalu cemburuan, sampai-sampai sama sekretaris Revan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status