Share

20. Terkabul

20. Terkabul

***

"Mas Hadi." Benar, kan? Pasti akan ada yang memanggilnya.

Hadi menoleh, menatap dua orang perempuan yang duduk pada gambang di bawah pohon sawo. Ia menatap mimik wajah istrinya yang tidak bisa ditebak. Pasti sudah mendapat omongan dari Munik.

"Ada apa?" tanya Hadi.

"Mas Hadi ini dari mana. Kok kayaknya rapi sekali?" Matun masih tidak bersuara, hanya Munik yang aktif bertanya.

"Nggak ke mana-mana. Hanya ngopi santai sambil ngobrol di rumahnya Muhklis," jawabnya santai. Tidak ada yang ditutupi. Untuk apa?

"Ngapain ngopi di rumah Bang Muhklis Mas Hadi?"

Hadi tidak heran mendengar serentetan pertanyaan Munik, memaklumi para penyebar gosip mencari informasi. "Kamu tahu siapa Muhklis?" Pertanyaan Hadi dijawab anggukan oleh Munik.

Hadi mendekat dan menjawab, "Pinjam uang," dari ekor mata ia bisa melihat bola mata Matun yang melotot, pun dengan Munik yang melirik sang istri.

Hadi tersenyum miring. "Sebanyak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status