Share

Aku Menalakmu

‘Gimana, suka ga sama hadiahnya?’ sebuah pesan singkat masuk ke whatssapku setelah teleponku dengan Pak Kusuma berhenti tersambung.

Hadiah? Ya ampun aku lupa dengan hadiahnya. Dengan bergegas aku bangkit dari kasur, berlari menuju kendaraanku yang terparkir di teras rumah. Aku lupa membawanya masuk ke rumah karna tadi aku meletakkannya dalam jok kendaraanku. “Nah ini dia.” Aku menarik napas perlahan dan juga menghembuskannya. Mengatur ritme detak jantung dan keluar masuknya oksigen dengan baik sampai aku berhenti tersengal.

Mas Adji memasuki pekarangan rumah dengan mendorong gerobaknya. Aku menatapnya sinis dari teras rumah, dagangannya masih terlihat banyak dan beragam. Pasti hari ini lagi sepi pembeli. Awas ya Mas, hari ini aku loh yang bayarin tunggakan listrik, siap-siap kamu, Mas!

“Nay, kamu sudah pulang?” ucapan Mas Adji tersenyum lebar saat sudah sangat dekat dengan rumah.

Aku tidak menampakkan senyumku seutas pun, lalu beranjak masuk ke kamar tanpa menjawab pertanyaannya. Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status