Home / Rumah Tangga / Suami Tukar Tambah / Bab.6 Senang Melihatmu Menderita

Share

Bab.6 Senang Melihatmu Menderita

Author: Ice_Cupse
last update Last Updated: 2025-05-30 13:54:51

“Kalau butuh sesuatu, bisa panggil aku di kamar paling ujung,” pesan seorang wanita paruh baya pada Kahiyang seraya menunjuk salah satu kamar yang berada jauh dari kamarnya. Kamar dengan warna cat yang sama, dengan angka sebagai pembeda. Kahiyang hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian wanita itu pamit meninggalkan Kahiyang masih sibuk memindai kamar yang dia sewa.

Kahiyang mengecek setiap jengkal ruangan yang hanya berukuran dua kali dua meter tersebut. Dia cukup teliti untuk memeriksa kamar sewanya, takut jika ada lubang atau sejenisnya yang kadang disalah gunakan oleh orang lain. Karena kamar itu hanya berdinding triplek yang dicat dengan warna putih.

“Buat sementara, nggak papa lah sambil cari kontrakan yang nyaman,” gumam Kahiyang sembari meletakkan tasnya. Meskipun ada sedikit kekhawatiran di hatinya. Apalagi kamar mandi berada di luar yang letaknya selisih beberapa kamar dari kamarnya.

Karena cukup lelah, kahiyang memutuskan untuk memikirkan hal itu nanti. Dia bisa mandi leb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Tukar Tambah   Bab.9 Mau Apa Kamu?!

    “Kalau kamu punya tempat tujuan lain, silahkan kamu tolak tawaranku,” sergah Benua seakan tanpa beban.Kahiyang perlahan menutup mulutnya, tidak mampu memberi jawaban. Dia kembali merutuki kebodohannya. Jika tahu akan terjadi seperti ini, dia tidak akan menggantungkan hidupnya dengan pria brengsek itu. Mungkin Kahiyang akan bergaul dan memiliki banyak teman. ‘Semua karena kebodohanku,’ batin Kahiyang.Ah, sudahlah! Tidak ada gunanya menyesali masa lalu. Kalimat itu menjadi motivasi baru bagi Kahiyang. Saat ini yang paling penting adalah menata kehidupan yang lebih baik untuk masa depan.“Terima kasih sebelumnya,” ucap Kahiyang sembari mengulum senyum.Suasana kembali hening tanpa pembicaraan, hingga mobil yang mereka tumpangi memasuki kawasan perumahan. Dari bentuk rumahnya, Kahiyang tahu jika rumah-rumah yang memiliki bentuk sama dan berjajar rapi itu berharga fantastis. Mungkinkah Benua tinggal disini? pikirnya.Mobil berhenti pada sebuah rumah paling ujung dengan bangunan paling be

  • Suami Tukar Tambah   Bab. 8 Tinggal Saja di Kost-an ku

    Kahiyang mengangkat wajahnya, menatap pria yang tengah berjongkok di hadapannya. Orang yang sudah mendengar keputus asaannya. Air matanya pecah, kemudian dia berhambur memeluk erat pria itu seraya mengucapkan terima kasih, merasa lega.Benua sedikit terhenyak dengan pelukan Kahiyang yang tiba-tiba. Dia tidak mengira jika yang terjadi pada Kahiyang cukup membuatnya trauma. Samar, Benua menarik sudut bibirnya tanpa sadar.Kahiyang melepaskan pelukannya setelah menyadari jika dirinya melakukan kesalahan. Dia tidak tahu kenapa dia memeluk Benua, tapi saat dia menatap wajah tampan pria itu, dia merasa gugup dan malu. “Ma- maaf, aku nggak sengaja.”“Kemasi barang-barangmu. Kita pergi dari sini,” ajak Benua pada Kahiyang. Mencoba untuk mengalihkan suasana yang gugup penuh kecanggungan.Kahiyang mengangguk cepat, berusaha bangkit untuk berdiri. Tapi, kondisi tubuhnya ternyata tidak sejalan dengan otaknya. Kakinya masih terasa lemas, bahkan tangannya masih bergetar. Dan lagi, dia kembali gugup

  • Suami Tukar Tambah   Bab.7 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

    “Kamu benar-benar nggak waras, Swasti. Tega kamu ya? Gimana cara kamu bertanggung jawab nantinya?”“Bertanggung jawab sama siapa?” sergah Swasti. Yang tentu saja jawaban itu membuat kening Kahiyang mengerut. “Dengar ya, Kahiyang Wijaya. Aku nggak perlu bertanggung jawab pada siapapun karena kamu yang mulai. Kamu yang lebih dulu tidur dengan pacarku. Jadi, aku pikir cukup adil aku menggantikanmu menikah dengan Andra. Dan kamu juga menikah dengan Benua.”Alis Kahiyang semakin menukik tajam mendengar penuturan Swasti. Cukup adil katanya? Bukankah dalam hal ini Kahiyang yang paling dirugikan? Pernikahannya hancur, menjadi bahan gunjingan orang dan dia sudah menghabiskan banyak uang tabungannya untuk pernikahan tersebut.“Gimana rasanya tidur dengan pacar kakakmu sendiri. Apa begitu menyenangkan?” cibir Swasti pada Kahiyang.Kahiyang terdiam, tidak merespon ucapan Swasti barang sedikitpun. Tiba-tiba dia teringat, jika Benua pernah bercerita jika hubungannya dengan Swasti hanya sebatas sal

  • Suami Tukar Tambah   Bab.6 Senang Melihatmu Menderita

    “Kalau butuh sesuatu, bisa panggil aku di kamar paling ujung,” pesan seorang wanita paruh baya pada Kahiyang seraya menunjuk salah satu kamar yang berada jauh dari kamarnya. Kamar dengan warna cat yang sama, dengan angka sebagai pembeda. Kahiyang hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian wanita itu pamit meninggalkan Kahiyang masih sibuk memindai kamar yang dia sewa.Kahiyang mengecek setiap jengkal ruangan yang hanya berukuran dua kali dua meter tersebut. Dia cukup teliti untuk memeriksa kamar sewanya, takut jika ada lubang atau sejenisnya yang kadang disalah gunakan oleh orang lain. Karena kamar itu hanya berdinding triplek yang dicat dengan warna putih.“Buat sementara, nggak papa lah sambil cari kontrakan yang nyaman,” gumam Kahiyang sembari meletakkan tasnya. Meskipun ada sedikit kekhawatiran di hatinya. Apalagi kamar mandi berada di luar yang letaknya selisih beberapa kamar dari kamarnya.Karena cukup lelah, kahiyang memutuskan untuk memikirkan hal itu nanti. Dia bisa mandi leb

  • Suami Tukar Tambah   Bab. 5 Jungkir Balik Dunia Kahiyang

    “Makasih ya, kamu udah berdamai dengan dirimu sendiri. Aku harap kedepannya kamu nggak usah lagi ngrepotin Bapak. Kasihan, udah tua bukannya punya anak berbakti. Malah bikin malu keluarga,” oceh Swasti saat Kahiyang baru selangkah keluar dari rumah.Dengan kedua tangan terlipat di depan dada, serta mengulas senyum penuh kemenangan Swasti mengantar kepergian adik bungsunya.“Apa kamu senang udah menghancurkan hidupku?” tanya Kahiyang. “Sebenarnya aku salah apa sih sama kamu, Swasti? Kok kamu tega sampe fitnah aku sekejam ini?”Kahiyang bersusah payah menahan bulir-bulir yang sudah bergumul di pelupuk matanya. Tidak ingin terlihat lemah dimata saudaranya yang sudah menghancurkan impiannya.Swasti memutar bola matanya malas. Lagi-lagi Kahiyang membahas perdebatan mereka semalam. Tuduhan yang sudah dibantah olehnya, nyatanya Kahiyang masih saja bersikeras menuduhnya. Membuatnya semakin geram.“Udah-udah. Nggak usah nambah masalah dengan bikin keributan lagi. Kamu itu cuma nambah beban kel

  • Suami Tukar Tambah   Bab.4 Aku Pamit

    “Lihat, inilah kesenjangan di antara kita. Aku sibuk kemas baju buat pergi liburan, tapi lihat wanita menjijikan ini. Dia mengemas pakaiannya karena diusir,” ejek Andra yang disertai dengan tawa pada Kahiyang.Pria itu berdiri diambang pintu kamar Kahiyang, untuk menghinanya setelah mendapat cerita kalau mantan calon istrinya baru saja diusir oleh ayah mertuanya. Keputusan yang cukup membuatnya merasa puas.“Sebenci itu kamu sama aku, Ndra? Sampai kamu nggak ada henti-hentinya hina aku dari tadi. Kamu bahkan nggak mau dengar penjelasanku tapi terus-terusan mengejekku,” dengus Kahiyang pada Andra.“Emang kamu wanita hina, pelacur! Buat apa aku dengerin penjelasanmu? Kamu hanya akan beralasan aja dan nyalahin Swasti,” balas Andra dengan nada sinis. Kahiyang hanya diam saja mendengar hinaan dari pria yang pernah dicintainya sepenuh hidupnya. Jika dulu kalimat pujian manis yang keluar dari mulut pria itu, tidak untuk sekarang. Kata-katanya selalu berisi cibiran dan hinaan yang ditujukan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status