Share

Anak-Anak Menangis

"Ah, akhirnya si beban itu mati juga." 

Setelah pemakaman Mbok Marni, Fazar pulang ke rumah bersama anak-anaknya. Sungguh, amarah dalam dirinya semakin bergejolak saat mendengar pernyataan kejam dari sang ibu mertua.

"Ini tidak akan terjadi jika saja ibu tidak mendesak Mbok Marni."

Fazar menatap tajam Ajeng setelah menyuruh kedua putra-putri kembarnya naik ke atas. 

Akan merusak mental mereka jika Fazar kelepasan marah. Sudah cukup dengan tingkah Amanada yang mencontohkan hal tidak baik dengan menjalani Poliandri.

Ajeng yang sedang duduk di sofa ikut tersulut emosi. "Lho, kenapa kamu menyalahkanku? Memang sudah dasarnya ibumu itu penyakitan, makanya dia cepat mati."

"Ibu!" sentak Fazar menaikan nada. Sungguh, tangannya gatal untuk menampar wajah angkuh Ajeng.

Akan tetapi, Amanda yang datang bersama Marvel ke ruang tamu, segera menegur sikap kurang ajar Fazar pada ibunya. "Mas, apa hakmu membentak ibuku?!"

"Dia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
muhamad akmil
baru bab awal sdh kekunciii..aaah katanya free ga taunya berbayar semuaaaa...no good laah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status