Share

Bab 52

"Kita perlu bicara. Kamu akan kabur kalau aku lepaskan. Kita sudah lama tidak bertemu, tidakkah kamu rindu? Aku rindu sekali, terlebih dengan lekukan tubuh kamu," balas Robby.

Hanna naik pitam. Merasa terhina dengan perkataan Robby barusan. Refleks telapak tangan mendarat di pipi Robby. Tamparan yang tak seberapa sebab dia menggunakan tangan kiri. Mungkin akan lebih sakit jika menggunakan tangan kanan, tetapi masih dipegang erat oleh Robby.

Robby cukup terkejut, tetapi kemudian dia tertawa kecil.

"Terima kasih atas tamparannya, aku anggap itu salam pembuka dari kamu. Itu tidak ada sakit-sakitnya, tangan kamu sangat lembut. Masih sama saat kamu membelai aku dulu," ucap Robby, mengerlingkan sebelah mata.

"Kau gila, Robby. Psikopat!" teriak Hanna penuh emosi.

"Aku memang gila. Gila karena kamu." Robby menjulurkan tangan, hendak menyentuh pipi Hanna, tetapi dengan sigap langsung dite

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status