Share

20. Bukan aku yang memberikan undangan

Selesai dengan masakanku, aku kemudian mengajaknya makan. Namun tidak semuanya yang aku ambilkan ia habiskan. Aku paham, mungkin dia sudah kehilangan selera makan karena keadaan tubuhnya.

Tetapi Gaffi, dia mencontohkan bagaimana caranya makan dengan lahap. Bujang kecilku itu begitu perhatian kepada Ryan dan aku akui itu saling berbalasan. Tidak seperti saat bersama ayahnya yang semenjak mengenal tante Anggi jadi tidak memperhatikan bagaimana putranya lagi dan hatiku sakit sekali setiap mengingatnya.

Apa kurangnya Gaffi? Apa ini hanye karena warna kulit atau ukuran tubuh putraku? Iya, suamiku memang selalu menuntut kesempurnaan. Mulutnya memang sering mengomentari tubuh gembil putraku. Hanya saja dahulu aku sama sekali tidak peka. Aku mengira semuanya baik-baik saja. Tapi nyatanya aku salah.

“Yan, minum obatnya ya?” kataku yang memberikannya obat magh untuk menurunkan kadar asam lambungnya yang mulai meninggi.

Dia mengangguk lalu berusaha untuk meminumnya meski sewaktu kulihat dia kesu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status