Share

Bab 149 Ayah gak pernah maksa

"Alhamdulillah sekarang Rehan udah bisa pulang," ucapku seraya memeluk Rehan.

"Ayah mana Bun? katanya mau jemput Rehan?" tanya Rehan seraya memandang arah pintu.

"Mungkin sebentar lagi datang, atau sepertinya Ayah akan langsung menyusul ke rumah," jawabku menyemangati Rehan.

"Tapi Rehan takut Ayah gak datang," ucap Rehan dengan tertunduk lesu.

"Bunda telepon Ayah sekarang yah," ucapku seraya meraih hpku di tas.

"Iya Bunda, telepon sekarang cepat, Rehan mau pulang sama Ayah," ucap Rehan begitu semangat.

"Rehan mau pulang ke tempat Ayah?" tanyaku cemas.

"Iya, kan kemarin Bunda bilang, kalau Rehan udah sembuh Rehan boleh ikut Ayah," jawabnya dengan mata berkaca.

Aku seperti tak mau merelakan, tapi juga tak kuasa merusak kebahagiaan Rehan yang baru sembuh dari sakitnya.

"Bunda akan tepati janji Bunda kan," ucap Rehan menyadarkanku.

"Iya Iyah, tentu saja," jawabku gugup.

"Kalo gitu Bunda telepon Ayah sekarang, Rehan pengin mainan sama Ayah cepet," ucap Rehan seraya menggoyang-go
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status