Suami yang Kuperjuangkan

Suami yang Kuperjuangkan

last updateLast Updated : 2023-09-26
By:  Azfa arroyyan Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
149Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Namaku Sari aku menikah dengan suami yang baik, perhatian dan pekerja keras karena bagiku hal itu penting maka aku akan terus berjuang bersamanya meski dalam keadaan kekurangan harta, kondisi ekonomi yang naik turun. Pun meski berdampingan dengan keluarga yang kurang baik, orang tua yang tidak perduli, sodara yang maunya menang sendiri juga harus menyaksikan ipar yang selingkuh dengan ipar, tapi berbeda jika dia ada main dengan perempuan lain, sayangnya kebaikannya selama bersamaku membuatku ragu untuk meninggalkannya ketika dia bilang bersama perempuan lain demi menghidupi keluarga.

View More

Chapter 1

Bab 1 Seharian sama tante

"Nih uang buat bayaran sekolah Adit." Mas Bagas meletakan beberapa lembar uang di meja tempatku melipat pakaian. 

Aku mendongak ke arahnya. ”Pulang-pulang bukannya ucap salam Mas.”

“Ya, Assalamu’alaikum,” ucap mas Bagas sambil mengulurkan tangannya untuk ku salami. 

Akupun meraih tangannya dan ku cium punggung tangannya. 

"Uang dari mana Mas?" tanyaku sambil menyunggingkan senyum. 

"Ya usaha lah, nyari gimana caranya biar dapet tuh uang, biar kebayar uang sekolah,"  jawab mas Bagas sambil menarik tangannya segera dari genggamanku. 

“Kok kayaknya kesel banget gitu Mas, ada masalah, adek buatin kopi ya Mas?” ucapku mencoba menghibur. 

“Gak, gak ada apa-apa, capek aja aku Dek, gak usah bikin kopi aku mau istirahat aja,” jawabnya asal. 

Aku menyelesaikan melipat baju kemudian menyimpannya lantas pergi ke dapur berniat menyiapkan makanan untuk mas Bagas. 

“Kalo gitu makan dulu aja Mas, abis itu baru istirahat.” ucapku ku buat lembut. 

"Gak usah bikin kopi aku udah ngopi udah makan juga,sekarang mau tidur capek gak usah ganggu ya!" ucap mas Bagas seraya berjalan ke arah kamar. 

Akupun seketika menyimpan gelas yang tidak jadi kupakai untuk kopi. 

"Adit mau makan nak? " tawarku pada Adit yang seharian ikut Papahnya narik angkot.

Adit tahun ini naik kelas 2 SD karena sedang libur smester pertama, jadi ikut Papahnya narik karena aku juga harus bekerja. 

"Adit udah makan Mah?" jawabnya sambil mengambil mobil-mobilannya. 

"Ooh makan di warung sama Papah ya,Papah hari ini rame penumpang ya sampe dapat uang banyak?" cerocosku pada Adit yang masih sibuk utak atik mobil-mobilannya. 

"Nggak kok seharian aku sama Papah nggak narik angkot, Papah pergi ke rumah temannya, dan kami juga makan di rumah teman Papah, bukan di warung," jawab Adit panjang lebar. 

"Enak Mah makan sama ayam bakar,besok-besok Adit bawa pulang deh makannya biar Mamah bisa ikut cobain," lanjutnya dengan penuh semangat.

“Emangnya besok bakal mampir ke teman Papah lagi?” tanyaku memastikan. 

“Bisa jadi Mah, dari kemarin juga Papah mampir ke sana terus Mah,” jawab Adit dengan polosnya.

 "Terus... emangnya pasti bakal di kasih ayam bakar lagi?" tanyaku penasaran. 

"Kan sebelum makan ditawari dulu, mau makan apa Mah, jadi bisa minta sesuai keinginan," jawab Adit dengan senyum sumringah. 

"Baik banget teman Papah ya Dit."

"Iya Mah memang baik banget," jawab Adit dengan senyum lebar. 

"Berarti mas Bagas dapat uang pinjaman dari temannya," batinku. 

"Adit tau gak teman Papah siapa namanya?" tanyaku sambil duduk bersimpuh mensejajarkan diri dengan Adit yang masih duduk di lantai.

 

" Eeemm... tante siapa yaaa.. Papah nggak bilang nama tantenya siapa jadi Adit nggak tau," jawab Adit dengan lugunya. 

Jedar...serasa ada petir menyambar "jadi teman Mas Bagas perempuan," batinku. 

"Di sana Adit mainan apa aja, seharian emang nggak bosen?" pancingku coba mengorek informasi dari Adit. 

"Ya mainan aja, ya kalo bosen makan jajan dulu trus main lagi, kalo bosen mainan mobil trus ya main HP juga," jawab Adit tampak berfikir. 

"Emang boleh mainan HP seharian sama Papah?"

"Ya gak seharian Mah, kadang-kadang berhenti mainan mobil-mobilannya juga, Papah juga main sendiri sama tantenya."

“Adit sama Papah tiap hari main ke tante itu?” tanyaku mulai gak sabar. 

“Gak tiap hari juga si tapi sering, biasanya si Papah narik dulu trus mampir sebentar tapi hari ini Papah gak narik, tadi pagi langsung ke sana.”

Nafasku memburu, gemeletuk gigi ini ingin segera ku berondong mas Bagas dengan berbagai pertanyaan. 

Tapi jika memang mas Bagas melakukan hal buruk apa iya dia mau jujur.Aku coba menarik nafas untuk menenangkan diri dan memikirkan apa yang harus ku lakukan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
149 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status