Share

45. Juwita Bukan Perempuan Bodoh!

Lilis berpikir keras bagaimana harus menyetujui permintaan Juwita. Jika dia tidak bisa bertemu Hendra, akan sulit bagi Lilis mencari alasan untuk mendapatkan uang tambahan dari lelaki itu. Apalagi Hendra sendiri juga masih bekerja, meski gaji nggak banyak tapi lumayan lah buat tambah-tambah uang jajan. Tapi jika Lilis tidak setuju, uang besarnya akan menghilang. Hal itu adalah pilihan yang sedikit memberatkan bagi Lilis.

‘Makin nyebelin banget sih ini orang!’ sindir Lilis dalam hati, menurutnya Juwita semakin banyak maunya.

‘Tapi kalo nggak setuju, dari mana aku dapet duit dua ratus juta, ya? Mana setiap dua bulan lagi. Gaji Hendra kalo dikumpulin juga nggak bisa sebanyak itu dalam satu tahu.’

Akhirnya Lilis mengalah pada permintaan Juwita, walau hatinya setengah jengkel.

“Ya udah, deh, terserah kamu aja. Sini, biar aku tambahkan di bawahnya.” Muka Lilis cemberut mengambil kertas itu dari Juwita dan menambahkan tulisan baru dengan pena. “Nih, sesuai permintaan kamu.” Dia serahkan kemb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status