Share

Suamiku Billionaire
Suamiku Billionaire
Author: Ummu Nadin

SB - Part 001

Author: Ummu Nadin
last update Huling Na-update: 2023-11-12 19:39:08

"H-harry? Ternyata kamu begini di belakangku!"

Dada Eleanor Wilson naik turun menahan amarah. Tangannya mengepal erat. Tak percaya dengan penglihatannya sendiri, tapi semuanya nyata. Kekasih yang selama ini bersikap begitu manis padanya, ternyata tak lebih dari pria berengsek.

Eleanor melangkah mendekat dengan geram. Di depan sana, Harry Walker---kekasihnya sedang merengkuh bahu seorang gadis cantik. Tak cukup demikian, pria itu melanjutkannya dengan mendaratkan kecupan kecil di kening gadis tersebut.

"Sayang, aku udah nungguin kamu dari tadi. Akhirnya kamu sampai juga." Suara bariton Harry Walker menggelitik gendang telinga Eleanor Wilson. Memangnya boleh sebucin itu?

Tertegun melihat perselingkuhan kekasihnya, Eleanor sampai lupa kalau dia sedang terburu-buru dengan penerbangan menuju San Francisco. Pemandangan di depannya telah membuatnya perasaannya campur aduk sampai sedemikian rupa.

Saat ini, Eleanor Wilson berada di Heathrow Airport. Bersama dengan tim dari kantor tempatnya bekerja, mereka akan melakukan perjalanan bisnis ke San Francisco. Tak disangka, dalam situasi seperti ini, Eleanor harus melihat Harry Walker berselingkuh.

"Jadi, ini kekasih barumu?" Eleanor tak bisa menahan diri.

Wanita mana yang rela diperlakukan seperti orang bodoh?

Harry terkejut ketika mendengar suara Eleanor. Tanpa sadar, pria itu menoleh ke sumber suara.

"Elle, kamu jangan salah paham. Dia----"

"Dia, dia selingkuhanmu, kan?" potong Eleanor geram.

Di tengah begitu banyak pasang mata orang yang berlalu-lalang di bandara, Harry Walker berdiri membeku tanpa tahu harus berbuat apa. Eleanor sudah memergokinya berselingkuh.

"Ah, Elle. Kamu ... salah paham, ini adiknya Bosku." Harry Walker akhirnya menemukan kalimat untuk menjelaskan.

"Oh, jadi adiknya Bos, enak banget ya adiknya Bos, tapi bisa dipeluk-peluk," sindir Eleanor. Sontak, Harry Walker melepaskan pelukan.

"Aku disuruh jemput, karena Bos sangat sibuk hari ini. Kamu jangan salah paham!" cicitnya tak yakin.

Eleanor tertawa miris. Sudah kepergok, bisa-bisanya masih berusaha untuk menghindar. Harry Walker benar-benar sangat berengsek. Lagipula, kenapa gadis yang disampingnya itu hanya diam saja sambil tersenyum mengejek? Apa dia sengaja merebut Harry Walker?

Melihat tampang gadis yang tak tahu siapa namanya itu, Eleanor benar-benar ingin merobek wajahnya hingga jadi berkeping-keping.

"Elle, kamu kemana saja? Teman-teman sudah menunggu, malah bengong di sini! Kita hampir ketinggalan pesawat!" seru Fiona keras menyadarkan Eleanor kalau dia sedang tergesa.

"Okay, ayo kita pergi!" sahut Eleanor setelah membuang napas gusar.

Tak ada gunanya memperpanjang masalah. Harry Walker sudah berkhianat. Tak ada gunanya dia mempertahankan pria berengsek seperti itu.

Kalau ingin pergi, pergi saja yang jauh! Jangan berharap bisa kembali!

"Tunggu! Elle! Elle, aku bisa jelasin!" seru Harry Walker tidak terima, ditinggal begitu saja.

Fiona urung melangkah ketika mendengar suara Harry Walker. Otak kecilnya berusaha memahami sesuatu. Eleanor terlihat marah. Di belakang Harry ada seorang gadis yang berdiri acuh tak acuh dengan sudut bibir menyeringai puas.

"Jangan bilang kamu berselingkuh di belakang Elle?" cecar Fiona tak sabar. Harry tak tahu harus berkata apa.

Orang-orang yang semula berlalu-lalang, sekarang mulai berkerumun di sekitar mereka, seakan menunggu adegan menarik.

"Fiona, kamu jangan ikut campur!" Harry Walker mendengus tak suka.

"Fiona, ayo pergi!"

Eleanor tak ingin memberi ruang pertengkaran antara Fiona dan Harry Walker yang sejak dulu tidak akur. Fiona tak pernah setuju dengan hubungan Eleanor dan Harry Walker selama ini. Jika melihat Harry berkhianat, Fiona pasti akan menyalahkan Eleanor.

"Jadi ini selingkuhan kamu?" Mengabaikan ajakan Eleanor, Fiona tak akan membiarkan Harry semena-mena pada sahabatnya. Gadis tomboy itu berkacak pinggang di hadapan Harry dengan wajah dingin.

"Fiona, ayo kita pergi! Jangan sampai ketinggalan pesawat karena sesuatu yang nggak penting!" Sekali lagi, Eleanor mengingatkan, tapi Fiona tak memedulikannya.

Eleanor menarik tangan Fiona paksa. Dia tak ingin membuat keadaan semakin tak terkendali. Di depan sekian banyak pasang mata, Eleanor memutuskan untuk segera pergi dari sana. Namun, Harry Walker berusaha menghalangi Eleanor.

"Elle!" seru Harry.

"Kita putus!" Eleanor berkata kejam. Disaksikan oleh begitu banyak pasang mata, dia memutuskan hubungan mereka.

Harry Walker tidak terima, dia mencoba mengejar, tapi Fiona menjegal kaki pria itu hingga jatuh berguling. Lalu, pria itu bangkit dan tertawa keras seperti orang bodoh.

"Putus? Bagus lah, lagian aku juga udah bosan sama kamu. Lihatlah wanita ini, Nona Eleanor Wilson!" Harry Walker berteriak menunjuk gadis cantik yang tadi dipeluknya.

"Dia lebih cantik dari kamu, bukan? Ha-ha-ha...."

Tak memedulikan Harry yang menggila, Eleanor dan Fiona berlalu pergi dari sana. Memang tak ada gunanya berbicara dengan orang yang tidak punya harga diri. Harry Walker adalah salah satu pria toxic. Eleanor menyesal sudah mengenalnya.

****

"Ada apa di sebelah sana? Kenapa mereka berkerumun?" Seorang pria melirik kerumunan sekilas ketika melewati orang-orang yang sedang menonton perselingkuhan pasangan kekasih. Bukan peduli, pria itu hanya rasa penasaran.

Kejadian penting apa yang membuat orang berkerumun seperti itu?

"Sepertinya, ada syuting serial drama televisi, Tuan Aaron Fletcher," sahut asisten pribadinya. Dia juga hanya asal menjawab, karena tahu tuannya tidak terlalu peduli.

Aaron Fletcher, CEO perusahaan properti hanya mendengus acuh tak acuh. Hidupnya sudah terlalu sibuk, tak sempat memedulikan hal remeh seperti itu sama sekali.

Sekilas dia hanya melihat seorang gadis menyeret gadis lain menjauh dari kerumunan.

"Industri hiburan negara kita memang sangat maju, ada begitu banyak wajah baru yang pandai berakting," dengusnya. Dua gadis itu bukan wajah yang kerap malang melintang di layar kaca.

"Iya, mereka sangat cantik. Pasti film-nya akan booming, Tuan." Asisten pribadinya hanya ikut mengomentari sepanjang jalan. Tumben, tuannya banyak bicara hari ini. Mungkin karena keuntungan yang didapatkan dari perjalanan bisnis kali ini sangat besar, hingga Aaron Fletcher yang biasanya tak banyak bicara, jadi lebih banyak bicara sekarang.

Ponsel yang ada di tangan sang Asisten berdering.

"Apa Aaron sudah sampai?" Begitu Edger---sang Asisten pribadi menggeser tombol hijau, suara Nyonya besar sudah menyapa indra dengar.

"Tuan Aaron Fletcher sudah sampai Airport, kami dalam perjalanan pulang, Nyonya," sahut Edger sopan.

"Segera pulang, aku sudah menyerah menghadapi Floretta Dia tidak bisa tidur tiap malam sejak Aaron pergi." Terdengar keluhan dari sana. Setelah memastikan akan segera pulang, Edger menutup panggilan.

Baru pulang dari Washington DC karena perjalanan bisnis, sudah harus diteror oleh orang tuanya karena kehebohan yang diciptakan Floretta sejak beberapa hari terakhir.

Pria yang dipanggil dengan Aaron Fletcher itu meneruskan langkah menuju pintu keluar bandara. Wajah datarnya, seakan tak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

"Apa yang terjadi di rumah? Kenapa semua orang begitu panik?" dengus Aaron sedikit kesal. Samar-samar, dia mendengar suara sang Ibu menyuruhnya segera sampai rumah.

"Nona Floretta tidak bisa tidur saat malam selama Anda pergi, Tuan. Nyonya Besar kewalahan menghadapi Nona Floretta." Edger menjawab sambil menundukkan kepala.

"Ada begitu banyak orang, tapi tak bisa mengurus seorang anak berumur tujuh tahun!" lanjutnya sedikit emosi.

Saat ini, dia harus segera sampai rumah. Keponakan tercintanya sudah menunggu.

"Nona Floretta sangat rewel sejak Anda pergi. Tiap malam terus menangis. Nyonya beberapa kali mengeluhkan ini, Tuan Aaron Fletcher."

"Apakah baby sitter tidak bisa membujuknya?" dengkus Aaron sebal.

"Tidak, Tuan. Baby sitter-nya kemarin sudah tidak bekerja lagi, karena tidak sanggup menghadapi Nona Floretta."

Kecelakaan yang terjadi dua bulan yang lalu yang menewaskan Arthur Fletcher dan istrinya telah membuat keponakan semata wayangnya yang masih berusia tujuh tahun terus saja menangis.

Semua keluarga sudah berusaha keras untuk membuat Floretta merasa nyaman, melupakan trauma. Namun, belum ada satu orang pun yang berhasil.

Gadis kecil itu hanya lengket dengan Aaron. Sayangnya, dia sangat sibuk dengan urusan bisnis, tidak bisa full mendampingi Floretta tiap hari.

"Kita langsung pulang!" titahnya kemudian.

Aaron Fletcher tak sabar untuk segera sampai rumah dan bertemu dengan Floretta. Gadis kecilnya yang malang. Di usia sekecil itu harus kehilangan ayah dan ibu sekaligus, tentu saja kesedihannya sangat dalam. CEO tampan itu bergegas masuk mobil, mengabaikan rasa lelah setelah perjalanan bisnis dari luar negeri.

Begitu mobil mewah milik Aaron Fletcher sampai di pelataran kediaman, pria itu bergegas masuk. Hanya memedulikan satu hal saja, keponakannya yang saat ini sedang dilanda kesedihan.

"Paman, Anda sudah pulang?" Floretta berlari menuruni tangga dengan langkah kaki kecilnya. Melihat Aaron datang, senyuman yang selama beberapa hari ini hilang kini kembali bersinar.

"Apa kamu merindukan Paman?" tanya Aaron yang sudah membawa Floretta dalam gendongannya.

"Aku tidak bisa tidur, Paman," keluh Floretta sambil menenggelamkan kepala kecilnya dalam pelukan Aaron Fletcher.

"Kalau begitu, mari kita bermain!" Aaron membawa Floretta ke kamarnya. Beberapa hari tidak bisa tidur akan sangat membahayakan kesehatan gadis kecilnya tersebut. Dia harus menunggui Floretta tidur, tak peduli rasa lelah yang bertumpuk.

Bersambung

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kiya 2008
kasian nona kecil...
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Suamiku Billionaire    SB - Part 088

    "Kita berjumpa kembali, El!" sapa Grace Harper ketika keduanya saling berhadap-hadapan. Dua wanita cantik itu saling melempar pandang. Grace Harper mengangkat dagu dengan angkuh, sedangkan Eleanor hanya membalas dengan tatapan datar. Jika bukan karena pekerjaan, Eleanor malas berurusan dengan Grace yang sangat merepotkan itu. Sialnya, mereka seakan telah diikat oleh takdir. Selalu saja dipertemukan di dalam setiap kesempatan. Cukup menguji kesabaran."Sepertinya, Aaron tidak keberatan kamu kembali bekerja sebagai staf dengan gaji rendah, El?" sindirnya.Tak ingin menanggapi ejekan Grace, istri Aaron Fletcher itu tetap bersikap tenang dan tersenyum tipis. Namun, senyumnya hanya di bibir saja, lengkungannya tak sampai di mata."Selamat bekerja kembali, Nona Harper," balasnya."Tentu saja harus kembali bekerja. JK sudah membayarku begitu mahal, tanggung jawabku adalah memenuhi apa yang telah menjadi kesepakatan kami." Grace mengangkat dagunya angkuh. Kesombongam jelas tampak dari kalim

  • Suamiku Billionaire    SB - Part 087

    "Pagi, El! Aaa, akhirnya kamu muncul juga," pekik Fiona semringah saat bertemu di foyer gedung kantor mereka. Tega sekali sahabat baiknya itu tidak memberi kabar kalau sudah pulang dari bulan madu. Tiba-tiba datang ke kantor tanpa konfirmasi lebih dahulu. Tidak tahu apa, kalau dia sudah menahan rindu karena ditinggal bulan madu Eleanor begitu lama. Huh....Menanggapi Fiona yang exiting melihatnya muncul tiba-tiba, Eleanor hanya tersenyum lebar sambil merentangkan tangannya menyambut pelukan Fiona."Kukira, Nyonya Eleanor Fletcher tidak akan kembali lagi ke NIC. Tak disangka, Nyonya Fletcher masih membutuhkan pekerjaan dengan gaji rendah ini," dengkus Fiona."Ha-ha-ha, mulutmu itu jahat sekali." "Bukankah sekarang, Anda sudah menjadi Nyonya Aaron Fletcher. Orang terkaya nomor tiga di Negara ini? Kenapa masih tertarik bekerja dengan gaji rendah yang bahkan jika dikumpulkan setahun pun belum cukup untuk membeli baju kerja yang Anda pakai sekarang, Nyonya, hmm?" Fiona menjawab dengan me

  • Suamiku Billionaire    SB - Part 086

    Grace Harper memandang Loli dengan mata yang menyala. Hatinya berdesir menahan kemarahan begitu mendengar Loli melaporkan apa yang didengarnya semalam. “Kenapa?” gumamnya, “Kenapa Eleanor harus hamil? Seharusnya itu aku!” Grace Harper meraung lepas kendali. Grace tak menyangka Aaron akan melangkah sejauh itu dengan Eleanor Wilson."Nona, tolong tenang dulu." Loli ikut panik melihat Grace yang tak bisa mengendalikan diri. Kesabarannya sedang teruji. “Nona Harper, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Mungkin ada alasan yang kita belum ketahui. Mungkin saja---”Grace menggelengkan kepala. “Tidak, Loli. Aku mengenal Aaron lebih baik dari siapapun. Jika dia sudah mengatakan menginginkan bayi dari Eleanor, itu artinya Aaron memang mencintainya. Aku tidak bisa menerima hal ini. Aaron hanya boleh menjadi milikku saja!”Loli menggigit bibirnya kebingungan. “Nona, aku janji. Aku akan mencari tahu lebih lanjut. Selagi Nona memikirkan rencana untuk mencegah kehamilan Nyo

  • Suamiku Billionaire    SB - Part 085

    Aaron duduk di ruang kerjanya, menatap layar komputer yang sudah tidak dia sentuh selama beberapa menit. Pikirannya sedang tidak tenang. Besok, Eleanor sudah kembali bekerja. Kebiasaan yang sudah terlanjur terjalin beberapa pekan ini telah menjadikannya nyaman selalu berada di sisi Eleanor. Tiba-tiba dia merasa tidak nyaman dengan situasi yang akan dialaminya besok. Tepatnya, dia tidak siap.Jujur, Aaron terlalu over thinking dengan keadaan itu. Namun ego dan keangkuhannya menghalangi untuk mengungkapkan perasaan sebenarnya. Merasa kesal dengan keadaan ini, Aaron Fletcher bangkit. Dia memutuskan untuk kembali ke dalam kamar. Eleanor tengah sibuk dengan di depan laptop saat dia tiba. "Bisakah, jangan bawa pekerjaan ke dalam kamar. Aku tidak nyaman melihatnya!" protesnya sambil membuang pandangan tak suka. Seperti biasanya, setiap ucapannya hanya memancing emosi Eleanor.Eleanor menghela napas panjang. Padahal, Aaron juga baru saja menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja. Dia merasa

  • Suamiku Billionaire    SB - part 084

    Di tengah hiruk-pikuk Bandara kota London, Grace Harper berjalan tergesa menuju pintu keluar. Tak sendiri, kali ini super model itu melakukan perjalanan berdua dengan seorang gadis muda. Ya, dia membawa Penelope ikut serta untuk diangkatnya sebagai asisten pribadi.Akhirnya, dia memutuskan untuk membawa gadis itu ke London. Grace membutuhkan seorang asisten pribadi untuk membantu pekerjaannya.“Sebagai asisten pribadi,” mulai Grace dengan suara yang tegas ketika mereka telah berada di dalam mobil. “Tugas utamamu adalah memastikan bahwa jadwalku terorganisir dengan sempurna. Setiap pertemuan, setiap sesi foto, setiap perjalanan harus direncanakan dengan detail jangan sampai ada hal yang tak terlewatkan!"Di sampingnya, Penelope, asisten pribadinya yang baru, menatap dengan penuh perhatian. Menjadi asisten pribado dari seorang super model kelas dunia adalah sebuah keberuntungan baginya. Penelope sangat menyukai pekerjaan barunya ini.Grace menatap Penelope tajam, dia butuh memastikan ga

  • Suamiku Billionaire    SB - Part 083

    Di dalam helikopter yang menderu, pasangan suami istri duduk berdampingan. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela, menerangi rambut pirang mereka yang berkilau. Mata sebiru samudra milik Eleanor Wilson menatap keluar penuh dengan kekaguman. Sejak menikah dengan Aaron Fletcher, dia mempunyai kehidupan jet set seperti ini. Bertolak belakang dengan kehidupannya semasa lajang.Membiarkan Aaron yang berekspresi datar menggenggam erat tangan lembutnya. Eleanor haeus mulai terbiasa dengan temperamen pria itu yang naik turun seperti roller coaster. Hidup Eleanor memang seroller coaster itu sejak menikah dengannya.Suara rotor yang berputar mengisi dinding kebisuan yang tercipta sejak berangkat dari Blue Sea tadi. Di atas awan, jauh dari keramaian dunia, Eleanor merasa bebas dan hidup, siap untuk menjelajahi keindahan yang belum terjamah. Hanya sesekali saja Aaron mengajaknya berbicara tentang rencana mereka setiba di London. "Mungkin saja, kita mulai sibuk dengan pekerjaan ma

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status