Home / Romansa / Suamiku Bos Galak / Bab 1. Gara-Gara Typo

Share

Suamiku Bos Galak
Suamiku Bos Galak
Author: Syatizha

Bab 1. Gara-Gara Typo

Author: Syatizha
last update Last Updated: 2025-03-06 08:46:12

"Bulan lalu omset perusahaan kut4ng menguntungkan karena ...," gumam Sadam Adiwilaga ketika membaca laporan keuangan yang diberikan oleh sekretarisnya, Anna Isabella. 

"Anabel, kenapa ini jadi perusahaan kut4ng? Maksudmu apa?"

Anna yang sudah terbiasa dipanggil Anabel -nama boneka pembvnuh- terkejut mendengar pertanyaan bos-nya. Lelaki itu menyerahkan kembali laporan yang beberapa menit lalu dikerjakan seorang gadis keturunan Indo-Jepang. 

"Maksudnya kut4ng siapa, Bos?" Anna pun tak mengerti. 

"Kut4ngmu!"

"Astaghfirullahalazhim." Anna mendekap d4danya. 

"Nih baca! Kamu tuh bener-bener gak bisa diandelin. Dari tadi salah terus. Revisi lagi laporannya!" sentak Sadam kecewa akan laporan yang dibuat oleh Anna. 

"Astaghfirullah, Bos. Ini cuma typo. R dan T itu letaknya tetanggaan. Jadi---"

"Jangan banyak alasan! Revisi ulang! Saya tunggu sampe lima menit. Lewat lima menit, bonusmu bulan ini saya potong!" Ancam Sadam pada gadis yang terpaksa bekerja padanya karena membutuhkan uang untuk biaya pengobatan sang nenek karena mengalami penyakit kanker. 

"Astaghfirullah, jangan gitulah, Bos. Besok pagi aja ya saya kerjainnya. Sekarang kan udah jam sebelas malam, Bos. Arah jalan pulang ke rumah saya rawan begal." Anna beralasan, meminta tenggang waktu. Bukan cuma persoalan jalan yang rawan tetapi kedua mata Anna sudah mengantuk. Seharian ini banyak sekali pekerjaan. Mulai dari membuat laporan, membuat materi presentasi sampai membuat jadwal meeting Sadam dengan beberapa klien. 

"Nanti saya anterin pulang. Sekarang revisi dulu laporannya!" titah Sadam tak mau tahu. 

Kedua pundak Anna menurun sambil menjawab, "Iya, Bos."

Dengan langkah gontai, Anna keluar ruangan Sadam. Pandangannya mengitari sekeliling, sepi. Di perusahaan besar ini hanya ada dirinya dan juga Sadam. Anna bergegas masuk ruangan, mengambil laptop dan tas, lalu keluar lagi dan masuk ke dalam ruangan Sadam. 

"Eh, kamu ngapain ke sini lagi? Bukannya revisi laporan! Nih parah, bener-bener bikin aku emosi. Kamu tau gak, gara-gara kamu lambat kerjanya, jam segini aku masih di kantor. Kamu mau aku pecat?"

"Jangan, Bos!" sergah Anna cepat. "Ini saya kerjakan. Sebentar."

Anna duduk di kursi meja kerja Sadam. menggeser laptop Sadam, lalu menyalakan laptop kerjanya. 

Sadam duduk di sofa sudut ruangan. Membuka ponsel terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari wanita yang telah melahirkannya. 

"Hallo?" sapa Sadam ketika sambungan berlangsung. 

"Sadam, kamu masih di mana? Kenapa jam segini belum pulang?" tanya seorang wanita yang sedari tadi mondar-mandir di ruang tamu, menunggu kepulangan anak semata wayangnya. 

"Masih di kantor, Mah."

"Ya Allah ya Kariim... Sadam, ini udah jam sebelas malam. Kamu ngapain aja di kantor?"

Sadam memejamkan kedua mata sejenak, melirik Anna yang tengah fokus pada layar laptop. 

"Nungguin sekretarisku beres ngerjain laporan, Mah."

"Emang gak bisa besok ngerjainnya?"

"Enggak bisa, Mah. Besok pagi presentasinya. Laporan itu harus diserahkan ke Kline pas meeting jam delapan pagi. Udah ya, Mah. Satu jam lagi aku pulang."

Sadam mematikan sambungan telepon, tanpa menunggu tanggapan Salsabila Arumi, ibu kandungnya. 

"Udah selesai nih, Bos. Sekarang bisa saya pastikan. Gak ada typo," ujar Anna riang, me ngeprint laporannya, menyerahkan pada Sadam. 

Dengan teliti, Sadam membaca ulang revisi laporan yang dibuat oleh sekretarisnya. Dirasa benar, Sadam mengajaknya pulang. 

"Kalau Bos nganterin saya pulang, motor saya gimana?" tanya Anna mensejajari langkah kaki Sadam yang berjalan sangat cepat. 

"Motormu titipin ke security," jawab Sadam dingin. 

"Kalau ada nyuri gimana, Bos?" tanya Anna, bibirnye mengerucut. 

Langkah kaki Sadam terhenti, menoleh pada gadis yang sedari tadi berjalan di sampingnya. 

"Kalau motormu hilang, aku gantiin mobil."

Seketika raut wajah Anna berbinar. Senyum merekah bahagia. 

"Serius, Bos?"

"Iya."

"Kalau gitu, jangan dititipin ke security, biar motornya hilang aja."

"Terserah."

Sadam dan Anna sudah berada di dalam mobil. Di tengah perjalanan, Anna berulang kali menguap. Kedua matanya benar-benar mengantuk. Sadam melirik gadis itu, membiarkan Anna tertidur. 

Sampai di halaman rumah, Sadam membangunkan gadis yang biasa dipanggil Annabelle. 

"Hei, bangun! Cepetan turun!"

Anna menguap, menutup mulut dengan sebelah tangan. Pandangannya mengitari sekeliling. 

"Bos, ini bukan rumah saya," ujar Anna menoleh kanan dan kiri. 

"Emang bukan rumahmu. Aku males nganterin kamu pulang, lebih baik nginap di sini dulu," cetus Sadam, turun dari mobil. Berjalan lebih dulu. 

Tergesa-gesa, Anna menyusul Sadam yang berdiri di depan pintu. Tidak berselang lama, pintu terbuka. 

"Assalamu'alaikum, Mah," ucap Sadam mencium sebelah telapak tangan mamahnya. 

"Waalaikumsalam. Akhirnya kamu pulang. Mamah dari tadi cemas banget nungguin kamu."

"Maaf, Mah."

Pandangan Salsa beralih pada gadis yang berdiri di samping Sadam. 

"Sadam, wanita cantik ini siapa? Apa dia calon menantu Mamah?"

-- 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Suamiku Bos Galak   Bab 40. Positif

    Dua bulan sejak kepergian Jacky, Anna menyibukkan diri bekerja, menemani suaminya seperti biasa. Sebetulnya Salsa sempat melarang Anna bekerja, menyarankan agar menjadi ibu rumah tangga saja supaya tidak terlalu capek. Anna menolak dengan halus. Dirinya yang sudah terbiasa bekerja, akan merasa bosan jika hanya di rumah. Namun, sejak pulang kerja kemarin, tubuh Anna sangat lemas dan kepala terasa pusing. Awalnya Anna pikir karena terlalu padat pekerjaan hingga kondisi tubuhnya seperti sekarang. "Kepalamu masih pusing?" tanya Sadam ketika mereka hendak tidur. Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi kedua mata Anna belum juga terpejam. "Iya. Aku mau tidur dulu." Anna menarik selimut sebatas dada. Memejamkan kedua mata. Berharap rasa pusing segera hilang jika sudah bangun nanti. "Kita ke dokter saja. Wajahmu juga makin pucat," kata Sadam lagi. Meletakkan punggung tangan di atas kening istrinya. "Besok pagi aja ke dokternya," ucap Anna suaranya terdengar lemah. "Sekar

  • Suamiku Bos Galak   Bab 39. Membuat Cucu

    Jacky berdiri, memandangi lima orang yang tubuhnya bersimbah darah. Setelah bertahun-tahun lamanya, baru sekarang ia membunvh orang lagi. Kepala Jacky terasa pusing melihat genangan darah, tubuhnya limbung ke belakang. Damian dan kedua body guardnya yang baru datang dari arah belakang terkejut setengah mati. "Jack!" Damian berlari menghampiri sahabatnya yang duduk di atas sofa mewah ruang keluarga. Bram dan Toni seketika tercenung melihat lima mayat yang bergeletakan di atas lantai marmer putih. "Jack, kenapa kamu membunuh mereka?" Damian terlihat panik melihat korban dari kejahatan yang dilakukan Jacky. "Dari pada mereka mau membunuh anakku? Sebelum itu terjadi, lebih baik mereka lebih dulu yang aku bunuh. Uhuk, uhuk!" Jacky terbatuk-batuk. Sudut bibirnya mengeluarkan darah segar."Kamu ngeluarin darah, Jack. Wajahmu juga memucat." Tidak hanya panik, Damian juga sangat cemas melihat kondisi sahabatnya. "Dam, panggil polisi. Suruh mereka semua datang ke sini menangkapku. Cepat, D

  • Suamiku Bos Galak   Bab 38. Peluru

    Angel menelisik wajah wanita muda yang berdiri di hadapannya. Ia terpaku melihat kemiripan wajah wanita itu dengan Jacky. "Saya anaknya Papa Jacky. Hm, sebaiknya Anda pulang dulu. Nanti sore barulah kembali lagi kalau mau jenguk Papa. Permisi." Anna hendak menutup pintu namun Angel menahannya. "Tunggu! Tunggu sebentar." Anna terkejut, memicingkan kedua mata. Entah siapa wanita yang datang ke rumah papanya. "Ada apa, Tante?""Jangan!" ralat Angel cepat. "Jangan panggil aku Tante. Aku ini Mama kamu!" ucap Angel tegas. Pandangannya tak beralih dari wajah Anna. Anna tercenung, keningnya mengkerut."Mama? Mama aku?" Tangan Anna terlepas dari handle pintu. Memandang intens wanita yang bermake up tebal. "Iya, Nak. Kalau kamu anaknya Jacky, berarti kamu anakku yang hilang. Anakku yang diculik baby sitter.""Bohong!" Suara berat seorang lelaki dari belakang Anna membuat keduanya menoleh. Jacky berjalan cepat menghampiri dua wanita yang baru pertama kali bertemu. "Anna, kamu jangan percay

  • Suamiku Bos Galak   Bab 37. Papa Saya?

    Hari ini Jacky sudah diperbolehkan pulang. Anna izin tidak masuk kantor, ingin menemani papanya di rumah dulu. Sedangkan Sadam dan Damian masuk kantor. Damian menghandle pekerjaan menantunya. Dia akan membantu Sadam menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda. "Pa, apakah Papa udah tau tentang hubungan Jagat dengan Fernandes?" tanya Sadam ketika mereka masuk ruangan direktur utama. "Udah. Bram udah dapat informasi tentang mereka," jawab Damian sembari membuka layar laptop, dan menyalakannya. "Apa, Pa?" Sadam penasaran, ia sampai menegakkan tubuh menghadap papa kandungnya. "Ternyata dulu, papanya Jagat adik tirinya Fernandes. Jadi mereka itu keponakan. Jujur saja, Sadam. Papa menduga kalau Jagat akan direkrut Fernandes untuk bergabung di bisnis hitamnya apalagi perusahaan Jagat sekarang sudah banyak kehilangan klien. Papa dengar, perusahaan itu mulai kolaps," papar Damian, pandangannya justru fokus pada layar laptop. Berbeda dengan Sadam, suami Anna itu justru menatap serius papa

  • Suamiku Bos Galak   Bab 36. Selingkuh

    "Enggak ada," jawab Jacky santai. "Enggak ada apa?" Damian mengubah posisi duduk lebih menghadap sahabatnya. "Enggak ada yang aku sembunyiin. Si Fernandesnya saja yang ingin membunuhku. Udahlah, kamu jangan mikir macam-macam. Kalau kamu mau pulang, pulang saja," cetus Jacky masih bersikukuh tidak ingin berterus terang akan pertanyaan yang disampaikan Damian. Namun, Damian tetap curiga kalau Jacky menyembunyikan sesuatu. "Kamu enggak takut kalau Anna yang jadi korban?"Tatapan Jacky langsung beralih pada Damian. kedua matanya melebar, keningnya mengkerut. "Kamu kasih tau Fernandes kalau Anna adalah anak kandungku?" Kedua mata Jacky hampir melompat. "Sialan kau, Dam!" maki Jacky hendak mencekal kerah kemeja yang dikenakan Damian. "Kamu pikir aku sekejam itu, heuh? Enggak, Jack! Makanya kamu jujur saja. Biar aku cari solusinya. Biar aku bisa antisipasi semuanya. Paling enggak, sebelum si Fernandes beraksi, aku udah cegah langkah dia. Paham kamu?" Damian mulai naik pitam menghadapi

  • Suamiku Bos Galak   Bab 35. Kedatangan Mantan

    Damian terkejut mendengar kejujuran yang terucap dari mulut Jacky. Dia pikir, Jacky tidak tahu kalau istri Fernandes adalah Angel. "Sejak kapan kamu tau kalau Angel sekarang istrinya Fernandes?" Damian jadi penasaran. Kalau memang Jacky sudah tahu Angel adalah istri Fernandes, kenapa sampai sekarang ia masih mengharapkan cinta Angel?"Udah lama. Sekitara lima tahun lalu. Enggak sengaja lihat mereka jalan. Aku ikuti, aku tanya warga sekitar, katanya dia istri Fernandes. Udahlah, Dam. Aku mau istirahat. Kamu pulang saja."Jacky memejamkan kedua mata, mengingat kembali pertemuannya bersama Angel serta Fernandes. Mereka tampak mesra. Bahkan Angel pernah menghina dan merendahkannya sewaktu diam-diam Jacky menarik lengan Angel. "Ngapain kamu sama Fernandes, Angel?" tanya Jacky lima tahun lalu. Kedua tangan Angel bersidekap, memalingkan wajah ke arah. "Bukan urusanmu, pecundang!" Jawaban Angel membuat Jacky sangat murka. "Kamu selingkuh?" tanya Jacky pelan tapi penuh penekanan. "Kalau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status