Share

Ketindihan

“Tapi aku takut, Dimas,” tolakku.

“Mbak Lita mau tidak mau harus bersedia. Risma ingin menyampaikan sesuatu, tapi aku juga tidak tahu apa, hanya saja dengan begitu kemungkinan nanti arwahnya tidak akan penasaran lagi dan tidak akan mengganggu kalian lagi.”

Dimas tetap ‘membuka pintu’ di kedua mataku agar nanti Risma bisa menyampaikan pesannya lewat mimpi.

“Gimana kalau Risma berniat jahat dengan masuk ke dalam mimpiku? Dia kan menganggapku saingan karena aku istrinya Mas Burhan.” Aku masih ragu-ragu.

“Berdoa dulu sebelum tidur, jadi Mbak Lita tetap minta perlindungan Tuhan. Insyaalloh Risma tidak akan sampai mencelakai Mbak, dia hanya ingin menyampaikan pesan namun entah pesan baik atau sebaliknya,” jawab Dimas meyakinkanku.

Kak Titi yang terlihat sudah kecapean, ketakutan, dan ingin cepat masuk rumah mendesakku agar terima saja apa yang dikatakan Dimas. “Siapa tahu Risma mau ngasih tahu Burhan masih hidup atau enggak. Udah, kamu jangan banyak cincong lagi, terima aja!” katanya.

“Iy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status