Share

# Bab 89. Pertengkaran VS Penyesalan

Sudah hampir satu bulan lamanya Mariya dan Nisha tidak bertegur sapa, sejak pertengkaran malam itu.

Yang kena dampaknya bukan hanya Nisha, tapi juga Efa, Ana, dan Bahri yang ikutan tidak ditegur sama Mariya. Mereka bertiga ini hanya bisa memaklumi kekerasan kepala juga hati Mak.

Nisha tidak berlama-lama nyuekin sang mama, hanya dua hari saja. Selebihnya, setelah hatinya sedikit merasa baik-baik saja, dia langsung menegur Mariya.

Misalnya mau pergi atau pulang, Nisha tetap berpamitan dengan Mariya. Tapi, ya hanya didiamkan saja, sih, tidak ada tanggapan apa-apa.

Nisha pernah membawakan martabak mesir kesukaan Mariya, ketika pulang dari butik.

Senyumnya langsung mengembang saat melihat Mariya baru datang dari dapur, sepertinya mau kembali ke kamar.

“Mak, ini ada martabak mesir,” ujar Nisha sambil menunjukkan plastik yang dibawanya.

Mariya hanya melirik, lalu mengarah ke kamar mandi yang ada di dekat ruang tengah.

Nisha masih sabar. “Mak, martabaknya Nisha taruh di dekat tivi, ya,”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status