Share

Ucok Sadar?

PoV Butet

Saat itu aku baru pulang sekolah , akan tetapi aku tak melihat Bang Ucok datang menjemput. Yang ada justru Bang Sandy, cukup terkejut juga, karena setahuku, dia tinggal d kota sekarang.

"Bang Sandy!" seruku kemudian.

"Aku tinggal sama ibu sekarang, kasihan ibu gak ada temannya," kata Bang Sandy sebelum aku sempat bertanya.

"Oh, Alhamdulillah, semua baik-baik saja,"

"Iya, Butet, aku sadar kini, mamak pun sudah berubah, tidak begitu mengekang lagi." kata Sandi lagi.

HP -ku bunyi, ada panggilan dari mamak.

"Butet, dah datang si Ucok jemput kau?" tanya Mamak begitu telepon tersambung.

"Belum, Mak,"

"Dia lagi ngambek itu, belikan dulu dia nasi," kata Mamak lagi.

"Oh, iya, Mak,"

"Antar ke kantor desa,"

"Iya, Mak, kenapa lagi Bang Ucok?"

"Masih hal yang lama,"

"Aku coba nasehati Bang Ucok ya, Mak," kataku lagi.

"Gak usah, Tet, nanti dia ngamuk sama kau,"

"Nggaklah itu, Mak, aku bawa teman," kataku kemudian.

Akhirnya aku beli nasi bungkus dua, sengaja kubeli ikan asam padeh kesuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (22)
goodnovel comment avatar
Bintang Kejora
terima kasih, Kak
goodnovel comment avatar
carsun18106
wuiiih ngga kerasa udh episode 500?!?! kereen .. semangat terus yaaaa
goodnovel comment avatar
Sri Sepiari
selamaaat Thooor tak terasa udah sampe episode 500,di dalam nya byak cerita dan makan, seolah tokoh cerita itu real dan saya sbagai pembaca seperti orang gila dalam berkomentar, kdang serius kdang becanda kdang gregetan, semaaaangat ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status