Share

Ucok Yang Galau

PoV Ucok

Ternyata orang tuaku menaruh harapan yang sangat besar padaku. Mendengar ayah berkata kalau saja beliau ingin aku jadi kiyai haji, aku merasa terharu. Apakah aku bisa? Setengahnya sudah, aku kini seorang haji, konon haji termuda di kabupaten ini, akan tetapi untuk jadi kiyai?

Lagi-lagi aku harus angkat topi dan ucapkan salut pada ustadz Rizal, biarpun memimpin pesantren adalah impiannya, dia tidak langsung terima ketika ada yang tawarkan. Alasannya tidak enak padaku. Aku makin salut pada ustadz ini, dia memang satu tingkat di atasku.

Hari itu jadwal Salsabila akan datang lagi, sebelumnya dia datang aku sudah kirim pesan lewat wa.

"Jika pria cepak itu ikut, pengukuran tanah tak akan kudampingi," begitu pesan yang kukirim.

"Dia hanya teman, lo, Bang Ucok," balas Salsabila.

"Aku tidak tanya dia siapa?" pesanku lagi.

"Oke, Bang, aku bawa notaris sekalian, biar urusannya cepat kelar," balas Salsabila.

"Okeh,"

Pagi itu aku bangun lebih cepat, Salat Subuh dan masak sarapan sen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (26)
goodnovel comment avatar
Tempe
aku menyampah banget sama si ucok kali ni.
goodnovel comment avatar
fifi suryani
Jodoh itu di tangan Tuhan...
goodnovel comment avatar
carsun18106
ilang ogeeee
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status