Share

bab11

Ku ambil ponselku di atas nakas dan mengusap layarnya.

"Jangan,ok aku setuju,"

"Na gitu dong," kataku tersenyum penuh kemenangan.

****

"Sapa suruh kamu berhenti." Kataku saat Mas Ervan berhenti memijat kakiku.

Rasain biasanya dia yang meminta pijat gak tau waktu dan selalu marah kalau aku berhenti mijat padahal tanganku sudah kebas.

"Tanganku sakit yang." Kata Mas Ervan.

"Jangan brisik, kamu pijat aku setahunpun gak bisa melunasi hutang kalian," kataku sinis mirip ibu tiri di sinetron sinetron zaman dulu.

Senang sekali hatiku melihat Mas Ervan akirnya tak berkutik dengan ancamanku dan kembali memijat kakiku.

Puas rasanya hati ini melihat muka tersiksanya.

"Sudah sana mandi!" Kataku setelah tak tahan dengan bau keringatnya.

Dengan langkah gontai Mas Ervan melangkah ke kamar mandi.

"Baju ganti jangan buang di merata tempat atau ku buang bajumu," kataku jutek.

Biasanya aku dengan telaten mengutipi baju kotor yang dia lepas dan lempar begitu saja di mana mana tempat.

Mas Ervan memandangku
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status