Suamiku Mati Kutu

Suamiku Mati Kutu

Oleh:  Author Rina  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
41Bab
17.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Fb me: Rinara Desvia Wa me:. 085733203957 Menyadari dirinya hanya di permainkan dan hanya di jadikan mesin ATM oleh suaminya,Renata mengirim pesan siaran ke seluruh kontak suaminya. Dicari! Istri pengganti yang muda, cantik sexy dan bisa menghasilkan banyak uang. Siap menjadi Atm berjalan dan siap menghidupi suami berserta selingkuhannya. Jika berminat silahkan hubungi nomer ini : 081321321321] Apakah yang akan terjadi pada suami Renata selanjutnya?

Lihat lebih banyak
Suamiku Mati Kutu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
Herlia Billy
bagus ceritanya
2024-04-07 15:57:43
0
user avatar
Isabella
ku tunggu seasen 2 nya thoer semoga tambah seruh
2023-06-02 19:25:25
0
user avatar
Isabella
ceritanya keren
2023-05-09 14:43:54
1
41 Bab
Bab 1 Pesan siaran Yang Membuat Suamiku Mati Kutu
Pesan Siaran Yang Membuat suamiku M*ti Kutu#Sadap Wa Suami[Siapa tadi yang bilang gue tua?! Siapa yang bilang gue ATM berjalan?!] Balasku tanpa ragu pada percakapan mereka.Pasti sekarang Firman juga sedang bingung kenapa mas Ervan tiba tiba mengirim pesan seperti itu padanya[Van, Wa lo di sadap ya, gue gak ikut ikut ah, bye!] Balas Mas Firman setelahnya. Mungkin dia sadar wa Mas Ervan sedang ku sadap.Aku pun tak mengira Mas Ervan yang lembut dan begitu perhatian padaku itu tega menjelekanku di belakang.*****[Kamu gak bosan Van tiap hari meluk nenek nenek, yakin kamu betah]Mataku membulat membaca chat dari Firman sahabat Mas Ervan suamiku. Mereka pasti tak mengira aku membaca percakapan ini.Dan memang aku lebih tua dari Mas Ervan, selisih usia kami 4 tahun.[Haha bisa wae kamu Man] jawab Mas Ervan santai di ikuti imot tertawa.[Ya aku heran gitu lo kamu kok mau sama dia, kamu itu kan paling ganteng di antara kita, mantan kamu cantik cantik, kok ya mau kamu sama Rena, udahlah
Baca selengkapnya
Bab 2 POV Ervan
Pov Ervan"Sial, bre**"k," umpatku sambil memukul mukul tanganku.Rahangku mengeras, emosi kurasakan meledak ledak di dadaku, kepalaku bahkan sudah panas saat ini.Aku tak percaya Rena bisa lakukan ini padaku, dia selama ini selalu tunduk dan patuh padaku, tapi kenapa sekarang kenapa dia berani?**"**Flasback"Rani, saya mau keluar dulu, kalau ada apa apa bilang saja pada Pak Dion,saya ada urusan," pesanku pada Rani sekretaris kantorku.Aku ada janji mau menemani Elisa shoping hari ini.Elisa gadis 20 tahuh yang aku kenal lewat facebook beberapa bulan yang lalu,dengan modal sedikit merayu dengan kata kata manis gadis itu bertekuk lutut di hadapanku.Siapa tak kenal Ervan Aldino, mantan mahasiswa tertampan di uversitas **** yang mampu menundukkan banyak wanita wanita sexsi dan cantik."Baik Pak," jawab Rani. Bahkan aku juga pernah memacari Rani dulu pas awal awal jadi sekretarisku."Maap Pak,"kata Rani yang membuatku berhenti melangkah.Ku balikan badanku dan bertanya," ada apa?"tany
Baca selengkapnya
Bab 3 Tak Tahu Diri
[Dicari! Istri pengganti yang muda, cantik sexy dan bisa menghasilkan banyak uang. Siap menjadi Atm berjalan dan siap menghidupi suami berserta selingkuhannya. Jika berminat silahkan hubungi nomer ini : 081321321321]Jariku bersiap mengirim pesan siaran kesemua nomer kontak Mas Ervan.Aku menyeringai membayangkan malunya bang Ervan nanti,namun belum sempat aku mengirim pesan siaran itu, tiba tiba layar ponsel menjadi gelap dan keluarlah logo merk dari ponsel yang ku pegang."Astaga, kenapa gak nanti aja sich,s**l," umpatku.Ingin rasanya ku lempar ponsel di tanganku ini demi menghilangkan rasa donngkol di hati."Ih..kenapa mati sekarang sih," kataku memukul bantal yang ku pegang dan melemparnya ke lantai.Sungguh kesal rasanya hati ini tak jadi mempermalukan lelaki sa**h itu."Ok, tapi tak mengapa karena aku yakin dia sedang kelimpungan saat ini, sebab ATMnya hanya tersisa saldo 200 ribu rupiah, pasti wanita j***g yang jadi selingkuhanya itu sedang mengamuk saat ini," Aku tersenyum s
Baca selengkapnya
Bab4 Gagal Akting
Hai Reader semua, terima kasih sudah membaca, tap love dan koem.Gagal Akting"Cukup sudah Mas, aku minta cerai, silahkan kamu cari wanita yang cantik,modis seperti inginmu tapi ingat kamu ke sini gak bawa apapun selain baju yang melekat di badanmu dan kamupun harus keluar dalam keadaan yang sama,kamu gak berhak sedikitpun atas semua barang yang ada di sini," kataku lantang. Tak ada air mata ataupun isak tangis seperti sinetron ikan terbang, air mataku terlalu mahal.Aku lihat wajah Mas Ervan sudah pucat bagai mayat tubuhnya sedikit bergetar dan luruh ke lantai.Ada air yang menggenang di sudut matanya.Tiba tiba dia terduduk di lantai,menutup muka dengan kedua telapak tanganya dadanya turun naik tak berarturan, pundaknya mulai berguncang."Gak perlu drama mas," kataku sengit, dia pikir aku akan luluh begitu saja dengan aktingnya. Cih jangan harap.Aku mungkin selama ini memang lemah tapi bukan berarti bisa di injak injak, lelaki s**h model begini memang harus di tegasi kalau perlu l
Baca selengkapnya
Bab5 Nikmati Permainanku Mas
Mau ku permalukan bateri habis, mau aku ceraikan akting bunuh diri, ya wes tak mainkan aja pelan pelan😂Nikmati saja permainanku Mas!Aku bangun di pagi hari dengan tubuh yang segar bugar, aku lihat Mas Ervan sudahpun bangun dan memakai baju kerjanya."Pagi sayang,"sapa Mas Ervan.Senyum tersungging di bibirnya, senyum itu dulu yang selalu membuatku tergila gila tapi sekarang terasa hambar.Ku dorong tubuh Mas Ervan saat akan menciumku."Aku mau mandi, kamu tunggu aja di meja makan," kataku.Aku lihat muka Mas Ervan berubah tapi apa peduliku.Dia pikir mudah meluluhkan hati seorang perempuan yang telah dia lukai.****Ku guyur tubuhku dengan air hangat dari sower, rasa hangat yang menusuk pori pori tubuhku menjadikannya sedikit lebih bugar sekarang.Rasa lelah di tubuh seketika menghilang, apalagi di dukung dengan aroma terapi lavender kamar mandi yang wangi menjadikan tubuhku makin semakin bugar saja rasanya.Sebenarnya aku kurang suka wangi lavender tapi Ceril si cerewet itu yang
Baca selengkapnya
Bab 6
Maling Teriak Maling"e-eh sa- sayang ko-kok kamu di sini?"kata Mas Ervan.Wajahnya yang tadi garang menggebrak meja seketika berubah pias.'Haha mati kutu kan?'"Kenapa,kaget?"ketusku dengan nada yang dingin."Eh eng- enggak, kok ka- kamu di sini?" "Memangnya kenapa kalau aku di sini?"aku balik bertanya. Sumpah ekspresi wajah Mas Ervan yang sedikit bingung, wajah pucat,membuatku ingin tertawa.'Rasain.'"Tadi Pak Ervan ingin mengambil uang perusahaan Bu, tapi saya tolak sesuai arahan ibu," kata Manager menerangkan. Pria berkacamata tebal itu tampak sedikit tegang, entah karena gak enak sama Mas Ervan atau gak enak sama aku dan Om Daniel.Aku lirik Mas Ervan dengan ekor mataku.'Haha makin pucat aja tu muka, dan mirip mayat.'"Benar Pak Ervan?" tanyaku dengan nada yang sedikit tegas kas atasan ke bawahannya. "Mm bi- biasanya juga begitu kok Sayang," kata Mas Ervan lirih.Aku menatap wajah Mas Ervan yang pucat dan makin pucat saat aku mendekat," Maksudnya apa ya, bisa Mas Jelaskan?"
Baca selengkapnya
bab 7
Selesai meating Mas Ervan menemuiku di dalam ruangan."Sayang.." "Iya ada apa?"kataku tetap dengan nada yang dingin."Apa tidak bisa kalau aku jadi wakilmu saja,aku ini kan suamimu sayang,""Memang kenapa kalau kamu suamiku?" tanyaku ketus."A- a- aku malu sayang, masa suaminya pemilik perusahaan tapi jabatanku setara manager," kata Mas Ervan lirih."Terus?"ku tatap tajam wajah Mas Ervan yang menunduk,"atau Mas mau aku jadikan OB aja?"kataku dengan senyum yang jahat yang tentu saja membuat mata Mas Ervan matanya membulat, rahangnya mengeras dan tangannya juga aku lihat mengepal.Aku tahu dia di puncak emosi sekarang ini tapi apa peduliku, jika dia tahan silahkah bertahan jika tidak silahkan minggat sana."Baiklah,mm kita makan yok!"kata Mas Ervan dengan mengulas senyum. Luar binasa dalam sekejab dia sudah bisa berakting manis untuk merayuku."Sorri aku janji dengan klien," ketusku sambil berjalan anggun melewatinya yang berdiri mematung di situ.'Rasakan, selama ini kamu selalu jawab
Baca selengkapnya
Bab 9
"Gila,kok lo bisa kurus gini, lo patah hati ya?"kataku yang sedikit sok melihat pria gendut di sekolahku dulu gini berbadan atletis."Haha,makin ganteng kan?" kata Yoga berseloroh yang aku hanya menjawab dengan mencibirkan bibirku ke arahnya namun justrtu membuat Yoga tertawa sambil menggaruk pangkal hidungnya."Mm aku minta nomor whatsapnya dong,nanti aku hubungi, aku buru buru soalnya," kata Yoga."Kasih gak ya" godaku.Yoga menaik turunkan alisnya yang tebal menggodaku.****"Hai nenek lampir,jamuran guwe nungguin lo di sini tahu," omel Ceril ketika aku datang."Heleh belum juga sejam,""Busyet dech, sumpah kalau bukan elo ni, mau guwe jorokin ke lantai," kata Ceril kesal tapi bagiku tetap aja lucu melihat tampang sebelnya itu."Udah, entar guwe beliin baju dech," kataku merayu Ceril yang bibirnya monyong entah berapa centi meter."Serius?" "Iya," kataku kemudian menggandeng tangan Ceril.Ini pertama kalinya aku bebas bershoping ria setelah dua tahun menikah dengan Ervan, entah imu
Baca selengkapnya
bab 10
abis baca jangan lupa tinggalkan jejak ya, dukug Author dengan car tap love dan komen ya, Reader 😍.Wajah mereka seketika pucat melihat rekaman video di Tab milikku itu, rekaman di mana mereka dengan rakusnya mengambil perhiasanku dan juga mengambil surat penting milikku."Masih mau ngelak?" Kataku sambil menatap wajah pucat mereka."Ren maapkan Ibu Ren,Ibu ngaku salah,""Maap? Dimana mana maling itu harus di penjara kalau gak enak malingnya, nanti dia akan teriak kalau orang lain yang maling padahal dirinya yang maling,"kataku menyindir.Aku lihat Mertua dan Iparku saling berpandangan tubuh mereka bergetar seketika."Bik,polisi sudah datang?" tanyaku pada Bil Inah. "Sudah Nyonya," jawab Bik Inah."Tidak aku tak mau di penjara," kata Nina berusaha kabur namun Mang Diman dengan sigap menangkapnya."Lepasin, dasar pembantu, gak sopan." Teriak Nina, sungguh sangat tidak sopan wajah saja cantik tapi aklak zonk."Diam! Saya pembantu tapi bukan maling macam kamu dan ibumu," kata Mang Dima
Baca selengkapnya
bab11
Ku ambil ponselku di atas nakas dan mengusap layarnya."Jangan,ok aku setuju,""Na gitu dong," kataku tersenyum penuh kemenangan.****"Sapa suruh kamu berhenti." Kataku saat Mas Ervan berhenti memijat kakiku.Rasain biasanya dia yang meminta pijat gak tau waktu dan selalu marah kalau aku berhenti mijat padahal tanganku sudah kebas."Tanganku sakit yang." Kata Mas Ervan."Jangan brisik, kamu pijat aku setahunpun gak bisa melunasi hutang kalian," kataku sinis mirip ibu tiri di sinetron sinetron zaman dulu.Senang sekali hatiku melihat Mas Ervan akirnya tak berkutik dengan ancamanku dan kembali memijat kakiku.Puas rasanya hati ini melihat muka tersiksanya."Sudah sana mandi!" Kataku setelah tak tahan dengan bau keringatnya.Dengan langkah gontai Mas Ervan melangkah ke kamar mandi."Baju ganti jangan buang di merata tempat atau ku buang bajumu," kataku jutek.Biasanya aku dengan telaten mengutipi baju kotor yang dia lepas dan lempar begitu saja di mana mana tempat.Mas Ervan memandangku
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status