Share

50. Restu Yang Terganjal

Dret ... Dret ... Dret ...!

"Papa?" panggil Muzammil memekik.

Aku terperanjat, segera aku menjauh agar tidak terjangkau kamera karena mereka memanggil video.

"Assalamualaikum, Pa?" sapa Muzammil.

"Waalaikum salam," jawab papanya. "Kok ditunggu tidak menelepon sih, mana istrimu?" desak Sultan Mahmud, papanya.

"Sabar Pa, kita masih ke dokter, nih pak dokternya nanti aku telepon, Pa!" jawab Muzammil gugup, asal ceplos sambil mengarahkan kamera ke wajah dokter.

"Ke dokter? Jangan bilang dia sedang hamil?" tanya papanya menohok.

Apa hamil?" kata Muzammil terkejut.

Aku melihat wajah Muzammil yang memerah sambil memandangku. Bagaimana mungkin hamil baru kemarin menikah lagian dia tidak berani menyentuhku. Tapi bagaimana kalau aku bener hamil anaknya Faruq, bukankah dia menodaiku kemarin. Tidak! Jangan Ya Allah! Jangan beri hamba kemalangan seberat ini?

"Tidak, Pa! Dia hanya kurang enak badan, tenang saja nanti aku ajak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status