Share

Part 16

.

"Nggak mau. Aku kan masih kangen sama kamu. Masa gandeng tangan suami sendiri nggak boleh!" Aku pura-pura merajuk.

"Manis banget istrinya Mas kalau lagi ngambek!" Mas Ibnu mengusap lembut pipiku.

Cup!

Bibir laki-laki itu tiba-tiba mendarat di kening. Aku menatap manik hitam suamiku, ternyata getaran cinta di hatiku masih ada, bahkan terasa masih kuat. Apalagi kalau dia memperlakukan aku dengan manis seperti ini, walaupun aku tahu semua hanya sandiwara untuk menutupi kebusukannya.

"Ayo masuk!" ajaknya ketika kami sudah sampai di depan kamar Lusi.

Aku terus merangkul lengan suamiku, dan kentara sekali kalau dia merasa risi ketika masuk dengan mode seperti ini.

"Assalamualaikum!" ucapku tanpa melepas tangan Mas Ibnu.

Ibu yang sedang berbaring di sofa langsung menjawab salam dan tersenyum mel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status