Share

Part 52

Hampir dua puluh menit aku menunggu, dokter juga sudah selesai melakukan tindakan kuretase kepada Lusi, dengan jam tangan bermerek milikku sebagai jaminannya. Untung saja pihak rumah sakit masih memberi sedikit toleransi dan mau menangani Lusi walaupun aku belum bisa membayar down payment biaya rumah sakit, karena itu menyangkut nyawa seseorang.

“Pak Ibnu!” panggil Rudi sambil tersenyum ke arahku.

Dih, sok akrab. Kalau sedang tidak membutuhkan tenaganya juga tidak mau dekat-dekat dengan para bawahan. Malas. Nanti ujung-ujungnya ngelunjak, cari muka, memintaku supaya mempromosikan mereka untuk naik jabatan.

“Totalnya jadi lima ratus ribu ya, Pak. Soalnya tadi tukang ojek yang menjaga mobil Bapak minta tambahan uang. Katanya Bapak Cuma ngasih mereka delapan puluh ribu. Mereka semua mengancam jika aku tidak memberi mereka uang, maka mereka akan menahan mobil Bapak,” ucap Rudi panjang lebar.

Bikin pusing saja. Apa dia tidak tahu perasaanku sedang tidak karuan?

Membuka pintu mobil, duduk d
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status