Share

Part 54

Bibir Lusi terkatup rapat. Mata perempuan berusia tiga puluh empat tahun itu menatap nanar ke arahku, menunjukkan rasa terkejut sebab aku menemukan benda tersebut di dalam tasnya.

“Untuk apa kamu menyimpan benda seperti itu, Lusi?!” Sentakku kalap, tidak peduli kalau saat ini keadaan Lusi sedang tidak berdaya. Hati ini sudah terlanjur sakit serta terbakar cemburu.

“Itu punya temen!” Jawabnya pelan.

Bulsyit!

Mana ada seorang teman yang menitipkan kontrasepsi kepada seorang wanita. Memangnya aku kaki-laki bodoh.

“Katakan, Lusi. Siapa laki-laki yang tadi bersama kamu, juga beberapa pria yang berkirim pesan dengan kamu. Apa jangan-jangan, selama ini kamu menjual tubuh kepada mereka?!” Mencondongkan badan menatap dalam-dalam netra beningnya.

Plak!

Panas perih menjalar di pipi kanan serta kiriku, saat tangan Lusi mendarat. Dia terlihat kalap. Mungkin tersinggung dengan ucapanku.

“Kenapa mesti tersinggung? Nyatanya banyak chat di ponsel kamu dengan para lelaki hidung belang, bahkan kamu meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status