Share

Bab 8: Apa Maumu?

Bab 8: Apa Maumu?

Kukatakan keinginanku dengan tegas pada Yulia. Mbok Sunem yang ternyata juga mendengarnya menangis dari arah luar kamar. Wanita paruh baya itu tidak tahan melihat betapa hancurnya kondisiku dan pernikahan kami berdua.

“Bu, jangan begini ... kasihan Nandya,” ujarnya dari arah luar. Wajah siapa pun pasti akan serupa dengan Mbok Sunem jika melihat putri kecil kami yang terlelap di kasur. Gadis mungil itu seakan terusik setelah mendengar keributan yang dilakukan oleh ibu dan tantenya. Dia menggeliat perlahan, lalu kembali terlelap di ranjang.

“Jangan ambil keputusan gila, Sari. Kalau kamu tetap begini, kamu hanya akan menyesal!” Yulia masih mengingatkanku.

Kutatap sekali lagi Nandya, dia butuh Mas Janu di dalam hidupnya. Jauh lebih besar dibanding aku membutuhkan Mas Janu.

“Masih belum terlambat untuk memperbaiki semua ini. Pikirkan dengan matang sebelum bertindak. Belum ada kejelasan juga jika Desty dan Mas Janu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
aaah sari, knp hrs sebarbar itu sih. bisa lhooo bersikap tegas & elegan utk menjatuhkan ulet keket. cukup dg kata2 tegas & pedas di depan umum, bisa bikin 2 pecundang itu malu dan pasti nya akan menjaga sikap
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
si sari menang bar bar dan banyak bacot
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status