Share

Bab 53: Penggemar nomer satu Bayu: Aldo

Bayu mempertanyakan keahliannya dalam merencanakan sesuatu. Deduksi dan analisisnya selalu benar, atau mendekati setidaknya. Blue hanya pernah menambahi dan mengoreksi sedikit apa yang pernah Bayu selesaikan ketika mereka sedang menjalankan sebuah misi.

Tentu saja, merusak harpa mahal dalam satu kali tendangan jarak jauh langsung masuk daftar panjang kesuksesan bocah itu. Membuat Bayu misuh-misuh.

“Alih-alih mengumpat..” ujar Aldo, yang tiba-tiba menyembul dari belakang Bayu. “.. aku pasti akan menangis sih.”

“Kau ingin aku bereaksi apa dengan lelucon itu?”

“Aku tidak sedang melucu, Bay. Tapi aku lebih menyukai..” bocah gembul itu mengayunkan tangannya di depan wajahnya. “..ya, sepertinya, ada bagusnya kalau kau operasi wajah saja.”

“Oh, waw, bagus. Aku kehabisan kata-kata.”

“Kau pasti tidak pernah tahu kekejaman apa yang akan terjadi di dalam ruang kepala sekolah kita.”

Bayu terhenyak. Ia memperhatikan raut wajah Aldo yang pucat, seolah ia yang sudah bersalah melakukan hal bodoh tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status