Share

Kepercayaan di Ujung Tanduk

Keserakahan tak akan pernah berhenti mencari korban.

Kiran berdiri di bawah tangga sambil sesekali melihat ke arah kamar anak-anaknya Lukman. Tak pernah ia mendapati mereka tertidur dalam waktu yang lama seperti ini.

"Mbak Kiran," panggil Atik membuyarkan pikiran Kiran.

"Dicariin lho dari tadi."

"O, iya. Memangnya ada apa, Bu?"

Atik tersenyum kemudian menggandeng Kiran berjalan menuju dapur.

"Saya baru selesai masak gulai ayam. Yuk, cobain. Dari tadi saya liat kayaknya Mbak Kiran belum makan nasi ya?"

"Kiran. Aku serius. Untuk kali ini, berhati-hatilah. Jangan lengah. Perhatikan semua makanan yang akan kamu makan. Begitu juga minuman. Kamu harus tau, Ran. Semua karyawan di rumah ini berada di bawah kaki Livy. Sebaiknya kamu berhati-hati. Mereka bisa baik di depanmu. Tapi tidak di belakangmu."

Kiran tiba-tiba teringat kata-kata Agung tadi. Kini ia sudah berada di meja dapur. Atik menyediakan berbagai makanan untuknya.

"Ayo, Mbak Kiran. Makan dulu. Ini sengaja saya siapin semuanya."

Kir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status