Share

51 Hasil Tes DNA

Setelah kepiluan malam yang kian larut ini aku dan Siska memutuskan untuk segera tidur saat jam di dinding kamar menunjukan pukul dua dini hari. Kelopak mata ini sudah terasa sangat berat. Siska tidur di kamar tamu, sementara aku tidur di kamar sendiri.

Lelahnya perasaan ini membuatku tak terasa hanyut dalam mimpi.

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu dari luar kamar disertai panggilan. Padahal aku pikir baru saja hendak tertidur tapi mengapa sudah dibangunkan saja.

"Mia, sudah bangunkah?"

Sayup-sayup suara Siska terdengar bertanya dari luar. Padahal pintu kamar tak dikunci, jadi dia bisa masuk sesukanya. Tapi itulah, Siska. Meski pun kami sudah bersahabat dekat sejak lama, dia tetap menjaga sopan santun dan menghormati privacy aku.

"Masuk saja, Sis!" Sahutku dari dalam. Kelopak mata ini masih terasa lengket. Rasa kantuk masih sangat terasa.

Pintu dibuka dan Siska hanya membiarkan kepalanya saja yang terlihat olehku.

"Sudah jam tujuh, Mia. Kamu harus segera bangun dan sarapan. Ada jadwal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ando
bab sebelumnya kan sudah tau kalo rani bukan anaknya? kenapa ceritanya kayak muter"
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status