Share

BAB : 22

Ziel sudah dipindah ke ruang perawatan, itu pertanda jika kondisi dia mulai membaik. Meskipun dokter mengatakan kalau dia butuh waktu beberapa hari untuk memulihkan luka, apalagi di bagian kepala, tetap saja sikap keras kepala dia tak bisa ditahan. Karena belum apa-apa, sudah menelepon sekretarisnya di kantor untuk membahas pekerjaan.

Ditambah lagi dengan adanya Karelyn yang berada di sekitarnya, seolah apa yang dia rasakan jadi tak begitu penting dibandingkan kondisi gadis itu.

“Mama kenapa?”

Kiran menggeleng, tapi raut wajahnya mungkin sudah bisa ditebak oleh Ziel. Duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur putranya itu.

“Jangan menyalahkan dia,” ujar Ziel langsung.

“Apa yang kamu katakan, sih, Nak. Karel itu posisinya sama denganmu di hati Mama. Justru sekarang mama memikirkan kalian berdua,” jelas Kiran.

Karel tampak tertidur di sofa dengan sebuah sweater yang dia tutupkan sebagai selimut. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, wajar jika dia mengantuk dan lelah. Apalag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status