Share

Bab 5

Author: Ana_miauw
last update Huling Na-update: 2024-02-22 13:06:10

Riri kaget terlonjak, sontak ia menjatuhkan uangnya saat mendengar pertanyaan yang mengandung makian tersebut.

Perempuan itu masuk untuk melihat lebih jelas apa yang sedang suaminya lakukan tanpa izin darinya. “Kamu memberikan dia uang tanpa sepengetahuanku?” tanyanya berang.

“Karena akan begini akibatnya kalau aku memberitahumu lebih dulu,” jawab Hamdan.” Tenanglah, hanya uang segitu tidak akan mengurangi jatah belanjamu saat ini. Kamu selalu dalam keadaan kecukupan.”

“Ma ...,” rengek Fadlan dan juga Fadly.

‘Aku harus membawa anak-anakku ke dalam. Tidak baik kalau sampai anak-anakku melihat keributan ini,’ batin Riri.

Padahal Fadlan baru saja ia tenangkan karena mengira Tantenya ini marah padanya sebab bersalaman dengan tangan yang kotor—namun lihatlah barusan, Tian malah membuat anaknya menjadi semakin takut.

“Nak, kita ke dalam, ya. Mama temani kalian tidur di kamar, oke?” Riri beranjak berdiri menggendong Fadlan dan menuntun Fadly ke dalam.

Sesampainya di kamar, Riri langsung menutup pintu rapat-rapat agar keributan mereka tak sampai mengontaminasi telinga anaknya.

Kasihan, jika anak sekecil ini harus mendengar pertengkaran orang dewasa, karena akibatnya bisa berdampak buruk pada psikologi anak, pikir Riri sedemikian panjang.

“Sudah aku duga, ya. Kamu ke sini mau ngapain. Berapa kali kamu sembunyi-sembunyi begini, Mas?”

“Tian ... bantulah saudaramu yang kesusahan ini. Kasihan Riri. Sudah sepantasnya aku membantunya karena dia adalah adik kandungku. Dan kalau kita ikhlas, kita pasti akan mendapatkan pahala dari Allah.” masih terdengar sayup-sayup suara pertengkaran mereka dari luar.

“Ma ... Tante Tian marah sama Mama, ya?” tanya Fadly.

“Enggak, Sayang. Masa Tante Tian marah sama Mama.”

Sebisa mungkin Riri berusaha untuk tidak meledak di depan mereka. Perkara soal uang memberi uang saja sampai seperti ini hebohnya.

Toh, uang yang dikasihkan juga tidak seberapa. Mereka juga sangat jarang datang ke sini. Benar apa kata Hamdan tadi, dia adiknya. Wajar kalau seorang kakak memberi uang untuk adiknya sendiri.

“Tapi masalahnya kamu nggak izin sama aku dulu, Mas. Aku ini istrimu, jadi kamu harus berunding sama aku dulu sebelum kamu memberikannya. Kamu anggap apa aku ini?”

“Kamu istrikulah, Tian,” kata Hamdan geram. “Siapa pula yang menganggapmu orang lain. Hanya masalah memberikan uang saja kamu sampai segitunya. Padahal yang aku kasihan hanyalah seberapa, tapi sampai geger begini. Memalukan. Berlebihan!”

Tian memunguti uang yang terserak di sofa, “Ini jatah Rizki, mau bayar iuran sekolah. Janganlah kamu asal kasih sebelum kamu bicarakan dulu sama aku. Soalnya aku lebih membutuhkannya.”

Hamdan merebut uang tersebut dan kembali meletakkannya dimeja, “Ini uang milik Riri. Sudah aku berikan tadi. Jangan kamu ambil lagi tanpa seizin nya!”

“Alah, kamu memberikannya juga tanpa izin dariku. Jadi ini masih milikku!”

“Assalamualaikum ...,” sapa orang dari luar, yakni Ilham, suami Riri. “Eh, ada tamu,” ucapnya tersenyum. “Apa kabar, Mas, Mbak?”

“Kami baik,” jawab Tian ketus dan membuat Ilham bingung. Karena datang-datang, langsung disambut dengan wajah masamnya.

“Loh, Ririnya ke mana? Kok ada tamu nggak di layani? Atau sedang ambil minum?” tanya Ilham lagi.

“Istrimu di kamar,” jawab Hamdan tanpa menoleh.Dia masih menatap tajam istrinya karena kembali memungut uang yang ada di meja.

“Letakkan uangitu lagi, itu milik Riri,” ucap Hamdan setengah menyentak. “ Ayolah, aku hanya sekali ini memberikannya. Jangan biarkan aku menjadi kakak yang durhaka karena tak mau membantu adiknya yang kesusahan.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Sukses Setelah Dihina   Bab 34

    Tanpa Riri ketahui sebelumnya, ternyata kedatangan Ustaz Syarif datang ke sini selain menjenguk muridnya yang baru saja di khitan, beliau juga mempunyai maksud lain. Yakni mengantar keponakannya untuk melamar sang pujaan hati. Apabila ada yang bertanya, di mana orang tua Panji, mereka sudah tiada semenjak lama. Oleh karenanya, Panji menggandeng Pamannya sebagai wakil orang tua satu-satunya. Hmm. jangan ditanya lagi bagaimana perasaan Riri dan keluarga. Terkejut? Ya, tentu saja. Itu sudah pasti.Riri tidak menyangka bahwa dia dilamar secara dadakan seperti ini tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu sebelumnya. Beberapa hari yang lalu, mereka memang sempat berkomunikasi lewat pesan singkat. Namun Panji hanya menanyakan kesediaannya jika ia datang ke rumah. Tetapi sungguh, Riri tidak paham karena ternyata inilah yang dimaksud oleh pria itu. Jangankan bertanya bagaimana perasaannya atau kesiapannya untuk menikah lagi setelah bercerai dengan Ilham—dekat saja—rasanya tidak pernah. Dia ma

  • Sukses Setelah Dihina   Bab 33

    Tidak ada gairah hari ini, yang dilakukan Riri hanyalah menangis, menangis dan menangis setelah suaminya itu benar-benar pergi dari rumah. Berkali-kali dia menyadarkan dirinya agar tidak terlalu berlebihan menyikapi sejumlah permasalahan yang sedang ia hadapi. Namun berkali-kali juga kenangan indah terbayang di pikirannya. Tidak mudah baginya menghapus semua kenangan yang biasa ia lakukan bersama selama enam tahun belakangan ini bersama Ilham. Di sini, di tempat ini.Bagaimana mungkin seorang Ilham yang ia kenal begitu lembutnya mencintai dirinya tega berbuat demikian? Riri sama sekali tidak menyangka.Betapa awal pertemuan mereka sangat indah. Bekerja sambil menjalin cinta. Pulang pergi berboncengan bersama. Tak lama kemudian menikah, bulan madu, pindah rumah sendiri, lewat satu bulan setelanya ia langsung hamil Fadly. Mereka merasakan kebahagiaan luar biasa saat pertama kali menjadi orang tua. Selang beberapa tahun kemudian, mereka kembali di anugerahi seorang anak laki-laki lag

  • Sukses Setelah Dihina   Bab 32

    (Dobel upini lho...🥰🌺🤭)‘Lihatlah, Mas. Anak-anak kita yang jadi korban keegoisanmu sekarang, apa kamu nggak kasihan sama mereka?’Riri cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya, sebelum Ilham bertambah marah dan membuat anaknya menjadi semakin takut. “Kita langsung makan saja, ya, Nak. Nanti habis itu, bobo siang sama Adek di rumah Nini, Okay?”Fadly mengangguk, anak itu tak membantah sama sekali perintah ibunya. Tapi dalam hati ia telah menyimpan benci kepada ayahnya karena pria itu telah memperlakukan wanita yang dicintainya dengan cara tidak baik. “Bu, Fadly sama Fadlan di sini dulu, ya. Aku masih ada urusan,” kata Riri setelah ia berada di rumah Ibu Saida.“Iya, nggak papa, Nak. Toh, di sini juga ada Mbakmu yang jagain mereka,” jawab Ibu Saida tersenyum. Sebagai seorang ibu sekaligus orang yang rumahnya paling dekat, beliau paham apa yang sedang terjadi dengan rumah tangga putrinya. Namun, beliau enggan mengikut campuri hubungan mereka. Sebab, mereka sudah sama-sama dewasa dan t

  • Sukses Setelah Dihina   Bab 31

    Mati-matian Riri menahan sebak di dadanya. Dalam keadaan demikian, wajah anak-anaknya membayang di pikiran, bagaimana nasib mereka nanti dan dengan cara apa Riri menjelaskannya?Ah, Ya Tuhan... seperti inikah Mas Ilham sebenarnya yang dia cintai selama ini?“Bukankah kamu tahu, Mas Ilham sudah beristri?” tanya Riri setelah dapat menguasai dirinya lagi.Perempuan yang bernama Lira itu mengangguk. “Maaf, Mbak... tapi hanya laki-laki seperti Mas Ilham yang dapat menerima sepenuhnya keadaanku. Kasihanilah aku, aku bukan wanita sempurna sepertimu yang bisa memiliki anak. Kelak, jika aku tidak menikah dengan Mas Ilham, aku akan hidup sendiri dan terlunta-lunta sampai tua.”“Apa pun alasannya, ini tidak bisa dibenarkan. Tidakkah kamu pikirkan perasaanku?” Riri bertanya dengan nada menyentak. “Apa kamu sadar, perbuatanmu ini tercela. Kamu merebut suami orang. Kamu bahagia di atas penderitaan orang lain. Coba kita ganti posisi. Aku yakin kamu nggak akan bisa berbicara seperti ini sekarang.”“A

  • Sukses Setelah Dihina   Bab 30

    “Ri, maaf, Ri... iya, aku salah aku tadi terlalu keras ke kamu. Buka pintunya, Sayang.” ‘Aku nggak peduli, Mas. Aku nggak peduli.’Riri kembali mematikan ponselnya dan menyembunyikannya di tempat yang paling susah dijangkau. Wanita itu duduk di ranjang, menghela napasnya dalam dan berusaha tenang meski tangis tetap tidak bisa ia cegah mencuat keluar dari tempat persembunyiannya. ‘Hancur sudah mimpi-mimpi yang pernah kita bangun, Mas. Aku sangat paham bahwa kamu ingin hidup lebih baik dari sebelumnya, agar tidak ada lagi yang menghina keluarga kita. Tapi cara yang kamu gunakan salah, karena kamu justru menghancurkan rumah tangga ini. Kamu telah menodainya.Aku percaya setiap pernikahan pasti akan di uji—seperti pernikahanku sekarang. Aku sempat mengira ujian ini sudah hampir selesai karena aku lihat saudaraku, Mbak Nur Lela sudah mulai berubah. Tapi masalah lain ternyata datang dari kamu.‘Tuhan... biarkan aku tidur dulu sejenak untuk menenangkan pikiran.’Riri merebahkan diri ke ran

  • Sukses Setelah Dihina   Bab 29

    “Mumpung aku lagi libur, aku mau main ke rumah Mama. Kamu mau ikut apa nggak?” ucap Ilham begitu Nur Lela pergi dari rumah. “Aku mau menginap di sana dua hari, kasihan mereka sudah lama nggak di tengok.”“Aku kan, sudah bilang tadi. Aku lagi banyak pesanan, Mas,” jawab Riri begitu sabar walau masih sangat dongkol dengan pria ini. Dia pun heran: ‘Kenapa sih, hampir semua orang di sekelilingku jadi toxic?’ Ilham kembali berujar, “Apa kamu nggak mau mengunjungi mertuamu? Sudah lama kita nggak ke sana.”“Yang pasti pengin, tapi bukan sekarang. Lagi pula besok anak-anak juga harus sekolah lagi, harus ngaji juga. Kasihan kalau sampai libur dua hari, nanti bisa ketinggalan pelajaran. Kalau memang Mas Ilham mau mengajak kami menginap boleh, tapi nanti kalau ada libur panjang,” jelas Riri dengan uraian panjang. “Ya sudah kalau begitu, aku juga nggak mungkin memaksamu. Tolong siapkan pakaianku, ya. Bawakan baju santai dua setel, baju formalnya satu setel saja,” titah Ilham yang diangguki oleh

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status