Share

Bab 8

Riri memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Merasa gondok dengan kelakuan-kelakuan kakaknya yang keterlaluan terhadapnya.

Tidak tahan berdiri tegak membuatnya mencari kekuatan dengan berpegangan pada pinggiran meja agar tak sampai terjatuh. Namun dilihatnya, ruangan menjadi gelap disusul dengan tubuhnya yang terasa ringan, lama-kelamaan tak sadarkan diri.

GUBRAK!

Terdengar suara perabot yang terjatuh bersamaan dengan tubuh Riri, membuat semua orang yang ada di ruang tamu bertanya-tanya.

“Ada apa, tuh, Bu?” tanya Hamdan.

“Nggak tahu,” jawab Ibu Saida. “Ri, Ri?” lantaran lama tak mendengar jawaban membuat Ibu Saida kembali memanggilnya, “Ri?”

Hamdan beranjak dari tempat duduknya, “Coba aku lihat.” tapi sayangnya, batal karena tangan istrinya menahannya.

“Apaan sih, kamu, Mas!” Tian tak setuju suaminya menemui Riri lagi setelah kejadian tadi. Dia masih takut kalau-kalau Hamdan kembali memberinya uang tanpa sepengetahuan dirinya.

“Itu di belakang ada suara barang jatuh, aku mau lihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status