Vera sengaja pendekatan dengan Bu Ratna demi kelancaran sampai pernikahan tiba. Dan setelah itu, Vera akan mengusir Bu Ratna. "Tante, Vera seneng banget akhrinya perceraian mereka telah usai. Dan sebentar lagi Vera akan menikah dan melahirkan anak Mas Arman." sengaja Vera mengatakan tentang anak yang dikandungnya agar Bu Ratna semakin menyayanginya."Iya, Tante juga senang sekali. Pernikahan kalian kan sebentar lagi, Tante harap kalian berdua menjaga kesehatan agar tidak sakit ketika pernikahan." Vera terlihat bahagia karena Bu Ratna semakin mengharapkan cucu yang ada dalam kandungan Vera."Tenang saja, Tante. Vera selalu menjaga kesehatan kok. Oh ya, Vera mau pulang dulu Tan. Nanti sore rencana mau perawatan." Vera mulai mengada - ngada agar segera menyingkir dari Bu Ratna yang matre."Ini hanya berlaku hari ini, Tante. Lihat saja setelah aku menikah dengan Mas Arman. Siap - siap aja aku kirim kamu ke panti jompo." batin Vera dengan senyum sinis melihat Bu Ratna berfoto dengan cinci
Setelah jam kerja selesai, Amanda segera membereskan semua berkas dan merapikannya. Rencana sore ini Amanda akan mengunjungi Butiknya setelah minta izin kepada kedua orang tuanya. Ya, sejak perceraian terjadi, Amanda sengaja meminta kedua orang tuanya untuk tetap tinggal di rumahnya. Selalu berkumpul dengan orang tuanya adalah hal yang paling diinginkan Amanda setelah lama tidak berkumpul.Amanda berjalan menelusuri lobi dan berakhir di parkiran. Amanda melajukan mobilnya untuk keluar ke jalan raya dan menuju ke Butiknya. Amanda tak menyadari jika Arman mengikuti dari belakang dengan mobilnya. Seperti biasa, Amanda akan melewati jalan pintas yang cukup sepi namun keadaan tersebut menjadikan Arman ingin segera berbicara dengan Amanda. Arman menyalib dan merubah mobilnya menjadi melintang tepat di depan mobil Amanda.Amanda berhenti mendadak dan mengamati siapa pelaku yang ada di depannya. Arman membuka pintu dan mengetuk pintu mobil Amanda. Amanda bahkan tidak menghiraukannya saat Arm
Vera mencari keberadaan orang yang telah mengambil gambarnya diam - diam. Vera khawatir jika sampai Arman tahu bahwa dirinya sedang melakukan hal terlarang dengan seseorang.Vera berkacak pinggang karena tidak bisa mengetahui pelakunya. Gegas Vera masuk ke dalam mobilnya dan segera pulang. "Aku membalaskan dendammu, Mas. Dia wanita yang ada di dompetmu, ternyata dia bukanlah orang yang baik." Farida mengendarai motor sportnya dan kembali pulang. Sesampai di rumah, Farida melihat Heru sedang duduk di teras. Di hari ketiga keadaan Heru mulai membaik. Bahkan sudah bisa bangun sekedar duduk meski belum bisa melakukan beraktivitas yang berat. Pagi tadi Heru menceritakan siapa Vera sebenarnya, dan apa yang telah Vera lakukan padanya. Hingga akhirnya Farida membalas dendam kepada Vera.Farida mengerti bagaimana jika berada di posisi Heru. Lelaki yang bersedia memberikan apa yang dia minta namun seharusnya Vera tidak serta merta seperti itu.Farida mengamati foto Vera dan seperti tidak asing
Gegas Arman ke kamar mandi untuk membersihkan diri untuk tujuannya hari ini, yaitu menguntit Amanda. Tak lupa parfum andalannya saat menikah dengan Amanda. Arman memakai baju sekeren mungkin supaya Amanda bisa suka ketika menatapnya."Ah sudah keren." Arman mengenakan celana jeans pendek dan hoodie. Tak lupa rambut di model bak ABG. Karena takut kehilangan jejak Amanda, Arman melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Arman sengaja berhenti agak jauh dari rumah Amanda agar tidak ketahuan. Hampir setengah jam menunggu, Arman melihat sebuah mobil hitam masuk ke halaman rumah Amanda. Lelaki tak kalah keren penampilannya dari Arman. Arman bertanya - tanya mengenai lelaki itu. "Siapa dia? Dia bukan Bara." Arman memajukan sedikit mobilnya agar bisa memantau lebih dekat. Melihat Amanda bersama keluarganya bercanda tawa dengan lelaki itu membuat Arman cemburu. Bahkan dirinya tidak pernah merasakan kehangatan ketika bersama kedua orang tua Amanda. Tak berapa lama, lelaki itu undur diri. A
Karena hari sudah larut malam, Amanda segera beristirahat agar besok bisa pulang ke rumahnya. "Neng, bersihkan badanmu dan pakailah baju ini. Biar baju Neng, Emak gantung di sana." Bu Warti memberikan baju ganti berupa trining dan kaos yang seukuran Amanda. Bu Warti membeli baju tersebut dari tetangga sebelahnya yang kebetulan jualan baju cuci gudang. Amanda menerima baju ganti pemberian Bu Warti dan kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. "Sini biar Emak yang gantung bajunya biar tidak bau asem." "Ah, biar Amanda aja Emak. Amanda udah seneng sekali diperbolehkan menginap dan beristirahat di sini." Amanda menolak secara halus tawaran Bu Warti. Amanda segera menggantung bajunya di dinding dan merebahkan bobot tubuhnya di ranjang sederhana milik Bu Warti. Bu Warti juga merebahkan bobot tubuhnya di sampin Amanda karena waktu sudah malam dan sudah waktunya tutup. "Neng, maaf jika tempat Emak kurang nyaman." "Emak, Amanda sudah sangat bersyukur sekali bisa mengenal Em
Terungkapnya dalang penculikan Amanda menjadi sebuah kabar mengejutkan bagi keluarga Amanda dan Ibunya Arman. Foto dan video rekaman Arman ketika menculik Amanda telah tersebar ke media."Arman, kenapa kamu bodoh sekali!" Bu Ratna kesal dengan ulah Arman dan akibatnya dia harus menjadi buronan polisi. "Bisa - bisanya kamu menculik wanita kampungan itu! Dasar bodoh! bodoh!"Hingga larut malam Bu Ratna tidak bisa tidur karena memikirkan Arman. Vera juga tak kunjung menghubunginya kala Arman mendapat masalah besar seperti ini. Bu Ratna berharap Vera datang untuk sekedar menghiburnya namun sampai larut malam panggilan satu kali pun tidak terdengar.Drrt drrtPanggilan dari Naya ketika Bu Ratna merebahkan tubuhnya di ranjang."Halo Nay!""...""Memang Abangmu saja yang bodoh, sudah tahu jika mau menikah malah mencukik wanita kampungan itu!" Bu Ratna meluapkan kekesalannya kepada Naya."....""Baiklah, Nay. Semoga ada kabar baik dari abangmu. Sejak tadi dia tidak menghubungi Ibu sama sekal
Jujur ketika berjauhan dari Amanda aku tak pernah merasa tenang sedikitpun. Bayang - bayang Amanda akan bersatu dengan Kak Faris membuatku sangat memikirkannya. Di Kalimantan sempat aku berusaha move on dan berusaha mendekati rekan kerja wanita. Tapi entahlah, hati ini terasa kaku sekali dan rekan wanitaku menjadi tidak suka padaku.Sungguh aku benar - benar frustasi saat di sana. Bahkan aku sengaja tidak menghubungi Amanda meskipun Amanda sering mengirim pesan untukku. Terkadang aku merasa takut jika akibat dari sifatku, Amanda akan benar - benar menjauh.Awalnya aku tidak tahu jika Kak Faris ternyata orang pertama yang menjalin hubungan dengan Amanda saat masih sekolah. Amanda juga sama, pertama kali menjalin hubungan dengan Kak Faris. Saat mengetahui semuanya, hatiku hancur dan takut jika mereka akan melanjutkan kisah cintanya yang belum usai.Sempat aku berfikir untuk mengalah demi Kak Faris. Aku paham jika cinta pertama tak pernah terlupakan. Tapi bagaimana denganku? apakah karen
Hueek hueek! pagi ini Tiba - tiba Naya merasakan ada sesuatu yang aneh dari dirinya. Naya merasa seisi perutnya ingin keluar disertai badan yang lemas. Naya berkali - kali mencoba menahan dengan meminum jus jeruk namun tetap saja rasa mual menghinggapinya."Ada apa denganku?" Naya bingung dengan keadaan dirinya. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya dan tubuhnya juga lemas tak bertenaga seperti biasanya.Tok tok tokPintu kamar Naya diketuk oleh seseorang. Naya awalnya membiarkan pintu diketuk, namun semakin lama Naya tidak membukakan pintunya, ketukan pintu semakin keras. Naya dengan kesal akhirnya mengalah dan membuka pintu kamarnya."Ada apa?" Naya berkata dengan nada ketus kepada Yeti yang mengetuknya."Cucian menumpuk, Bi Ijah sedang mudik. Sepulang kuliah kamu silahkan cuci!" Naya terbelalak memdemgar perintah Yeti. Jangankan mencuci, berjalan saja tenaganya sudah terkuras habis."Aku sakit, aku capek!" sahut Naya tanpa rasa sopan sedikitpun."Kamu sakit? sakitmu kok aneh y