Share

Bagian 4

Penulis: Khotbah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-16 10:10:25

Acara di masjid telah selesai, Allura keluar dari dalam masjid untuk mencari Dion, yang tadi minta uang untuk membeli jajan tetapi tidak kunjung kembali.

Dari kejauhan Allura melihat ada kerumunan.

"Bu itu ada apa ya?" Tanyanya dengan seorang ibu-ibu.

"Oh itu tadi ada korban tabrak lari," jawab ibu itu lalu berjalan meninggalkan Allura.

Allura mendekat ke kerumunan itu dengan perasaan yang tidak tenang. Betapa terkejutnya ia melihat siapa yang menjadi korban. Matanya memanas, dadanya sesak, bagaimana tidak jika yang korban itu adalah Dion-putranya.

"Diiiooon!" Teriaknya histeris. Ia memangku kepala putranya yang bersimbah darah itu.

"Dion, bangun sayang!" Pinta Allura sesenggukan.

"Kenapa bisa seperti ini?" Tanya Allura, air matanya mengalir deras ke pipinya.

"Tadi saya sempat melihat putra ibu ini bertengkar dengan seorang pria dan wanita. Saya tidak tahu pasti awal mereka bertengkar bagaimana, tetapi saya lihat wanita tadi tidak terima dengan ucapan dari putra ibu, lalu wanita itu mendorong putra ibu hingga jatuh terguling ketengah jalan," ucap bapak-bapak yang sempat melihat sekilas kejadian tadi.

"Pria dan wanita?" Gumamnya Allura.

"Saya tadi juga ikut memperhatikan dari awal." Sahut ibu-ibu, lalu ia menjelaskan kejadian awal hingga terjadinya kecelakaan.

Mendengar penjelasan ibu itu, Allura mengepalkan tangannya.

"Kurang ajar kalian." Ucap Allura. Tidak lama kemudian ambulans tiba.

Allura menunggu dengan perasaan yang tidak tenang, ia terus mondar-mandir di depan UGD.

Satu jam kemudian dokter keluar dari ruangan dan mengatakan bahwa Dion akan di pindahkan keruang rawat.

"Dion, bangun sayang," kata Allura setelah Dion di pindahkan keruang rawat.

Allura terus menatap wajah putranya itu, namun Dion belum juga membuka matanya.

Tidak tahu dimana Jonathan dan Tiara pergi setelah mereka menyebabkan kecelakaan putranya itu. Tidak tahu diri, setidaknya bawa Dion kerumah sakit, agar cepat mendapatkan pertolongan, tetapi mereka langsung pergi tidak tahu kemana.

Allura tersadar dari lamunannya, setelah mendengar Dion merintih dan tubuhnya kejang-kejang.

"Dokter, suster!" Teriak Allura panik.

"Pemisi Bu, ibu silahkan keluar terlebih dahulu," pinta salah satu perawat.

"Tapi saya mau lihat putra saya," ucap Allura enggan untuk keluar.

"Biar kami periksa dulu Bu," ucap perawat itu.

Dengan berat hati akhirnya Allura keluar, ia mendudukkan tubuhnya di kursi tunggu didekat ruangan tempat Dion di rawat.

Beberapa saat kemudian, seorang dokter keluar dari ruangan.

"Bagaimana keadaan putra saya dok?" Tanya Allura was-was.

Dokter itu menghela nafas. "Maaf Bu kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi yang diatas lebih sayang putra ibu. Putra ibu telah meninggal dunia."

Jdarr!

Seperti tersambar petir di siang bolong, tubuh Allura terasa lemas.

"I-ini tidak mungkin. Dokter pasti bercanda kan?" Tanya Allura, yang tidak percaya kalau putranya itu telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya.

"Ibu bisa lihat kedalam, kalau begitu saya permisi dulu." Dokter itu melangkah pergi.

Ia masuk kedalam dengan, terlihat tubuh putra nya itu telah tertutup oleh kain putih.

Dengan perlahan-lahan Allura membuka kain itu, air menangis sambil memeluk putranya.

"Kenapa kamu tinggalkan bunda sayang? Bunda sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Bangun sayang, bunda mohon bangun." Allura menangis sesenggukan.

Kini ia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Sumber kekuatan dan kebahagiaannya sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"mbak Allura yang sabar ya, doakan Dion supaya tenang disana," ucap Bu Siti sambil memeluk Allura.

"Aku akan membalas perbuatan kalian." Allura berkata penuh penekanan.

Malam harinya proses Pemakaman telah selesai. Namun Allura enggan untuk beranjak dari gundukan tanah itu.

"Mbak Allura ayo pulang," ajak Bu Rika.

"Bu kenapa Dion meninggalkan saya sendirian? Tadi pagi sebelum berangkat putra saya bilang ingin ikut mengaji bareng farel dan teman-temannya," ucap Allura sambil menangis sesenggukan.

"Sabar mbak, sudah takdir yang mahakuasa," ucap Bu Rika menenangkan Allura yang sekarang di pelukannya.

"Ayo mbak pulang, mbak Allura harus istirahat." Lanjutnya.

"tidak Bu saya masih mau disini."

"mbak boleh sedih, tapi jangan berlarut-larut kasihan Dion pasti juga ikut sedih."

"ayo mbak."

"Iya Bu." Allura dengan berat hati akhirnya ia beranjak untuk pulang.

Keesokan harinya Allura terus mengurung dirinya di rumah, ia belum sama sekali keluar untuk sekedar menyapa tetangganya. Membuat Bu Rika dan yang lain merasa khawatir, akan tetapi mereka juga memahami perasaan Allura yang masih berduka.

"Kasihan mbak Allura," gumam Bu Rika sambil menatap pintu kos milik Allura.

"Permisi Bu, apa benar ini tempat tinggal milik mbak Allura?" Tanya seorang pria.

"Iya pak benar, tapi orangnya lagi sibuk." Jawab Bu Rika.

"Ini Bu ada surat dari pengadilan agama untuk mbak Allura." Pria itu menyerahkan sebuah kertas kepada Bu Rika.

"Iya pak terimakasih."

Setelahnya pria itu pergi meninggalkan Bu Rika yang masih menatap surat itu. Ia merasa kasihan dengan Allura, semuanya pergi meninggalkan dirinya secara bersamaan.

Malam harinya terlihat Allura sedang duduk di teras. Bu Rika menghampirinya sambil membawa surat dari pengadilan agama yang di titipkan kepadanya tadi.

"Mbak ini ada surat dari pengadilan agama, tadi di titipkan kesaya."

"Makasih ya Bu. saya masih tidak menyangka, semuanya pergi meninggalkan saya secara bersamaan, hiks." Allura kembali menangis. Bu Rika meraih Allura kedalam pelukannya.

"Sabar ya mbak, mbak Allura harus bisa bangkit untuk membalas perbuatan mantan suami mbak."

"Iya Bu terimakasih, mungkin setelah proses persidangan selesai, saya akan pergi keluar negeri. Tadi sudah saya pikirkan matang-matang."

"Apapun keputusan yang mbak Allura buat, saya akan selalu mendukungnya."

"Terimakasih Bu."

Beberapa hari kemudian setelah Allura resmi bercerai dengan Jonathan, malam harinya ia bersiap untuk berangkat ke luar negeri besok pagi. Banyak tetangga-tetangganya yang berkumpul di kosnya, untuk memberikan semangat dan dukungannya untuk Allura. Mereka juga berpesan agar Allura tidak melupakan mereka, dan di jawab pasti oleh Allura.

"mbak Allura hati-hati ya disana, jangan lupakan kita semua, dan juga cepat kembali kesini," ucap Bu Dona.

"iya Bu, saya tidak akan melupakan kalian. saya juga akan secepatnya kembali kesini."

"iya mbak, kami juga turut prihatin atas apa yang menimpa mbk Allura. saya tahu rasanya pasti sangat menyakitkan," sahut Bu siti.

Mereka terus berbincang-bincang, juga bercanda membuat Allura melupakan masalahnya sejenak. Allura beruntung memiliki tetangga yang tidak julid, tetapi tetangganya selalu mendukungnya dan memberikan semangat.

"Allura keluar kamu!" Suara teriakan dari luar mengejutkan semua orang didalam.

"Siapa sih teriak-teriak? tidak sopan sekali," tanya Bu Siti kesal.

"iya tidak sopan," sahut Bu Rika .

"Biar saya lihat sebentar." Allura keluar untuk

melihat siapa yang datang. Betapa terkejutnya ia melihat siapa yang datang dan teriak-teriak dirumahnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 21

    Keesokan harinya, Allura sudah diperbolehkan pulang. Keadaannya juga sudah pulih kembali seperti biasanya.Tapi untuk hari ini, ia masih belum masuk kerja.Rencananya hari ini, Allura akan memanas-manasi mantan suaminya. Dengan dandanannya yang cukup mewah berbeda jauh dari biasanya, Allura memotret dirinya lalu ia unggaj di media sosial.Tentu saja hal itu menjadi heboh."Akhirnya muncul lagi setelah sekian lama, kemana saja?" Beberapa pertanyaan yang muncul di komentar."Wah! Tambah cantik ya." Banyak dari mereka yang memuji Allura."Turut ikut sedih sih, dengar-dengar anaknya sudah pergi." Allura mengerutkan keningnya, membaca komentar itu. Dari mana mereka tau Kalau anaknya sudah pergi? Perasaan ia tidak pernah membicarakan soal itu di media sosial."Iya aku juga dengar, padahal anaknya tampan sekali."Allura meletakan ponselnya, setelah ia membaca beberapa komentar.Sementara itu Jonathan terkejut dengan unggahan mantan istrinya.Matanya tidak lepas dari wajah Allura yang terliha

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 20

    Flashback beberapa waktu lalu."Bu, Anin mau ayam goreng yang itu," tunjuk anak kecil berusia 8 tahun, pada tempat yang menjual berbagai makanan.Ibunya bingung melihat keinginan anaknya itu. Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dirinya kerap menahan rasa laparnya, yang penting buah hati nya bisa makan. Beruntung anak itu tidak mengeluh, tetapi yang namanya anak kecil pasti punya keinginan seperti anak kecil pada umumnya.Bisa makan nasi , sudah sangat bersyukur untuknya."Nanti ya sayang, kalau ibu punya uang kita beli ayam goreng itu," ujar Marni-nama wanita itu. Hatinya seperti teriris melihat wajah murung anaknya, tapi beberapa saat kemudian anaknya tersenyum, mengerti dengan keadaan ibunya."Sekarang pulang dulu ya, sudah mau malam." Anin mengangguk setuju, ia genggam jari telunjuk ibunya dan berjalan beriringan.Rumah papan, lantainya masih tanah, banyak lubang di dinding dan atapnya. Rumah yang sudah sangat rapuh bahkan hampir rubuh itu, menjadi tempat tinggal Marni dan ana

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 19

    "eughhh," lirih Allura memegangi kepalanya yang berdenyut.Pukul 7 malam, Allura baru bangun dari tidurnya. Menatap sekelilingnya tidak ada siapa-siapa.Badannya terasa sangat lemas, bahkan untuk bangun Allura kesusahan."Non Ara sudah bangun?" Tanya Bi murni-art, yang baru masuk untuk melihat Allura."Bi, bisa tolong bantu saya duduk? badan saya lemas sekali.""Tentu nona, biar saya bantu." Bi murni membantu Allura untuk duduk."Ya ampun, non! Badan non Ara panas sekali. Tunggu sebentar biar saya panggilkan nyonya." Bi murni berlari keluar dari kamar Allura, menemui mommy Shofie di ruang makan."Nyonya, nyonya!""Kenapa bi?" Tanya mommy Shofie melihat bi murni berlari kearahnya."Non Ara sudah bangun, tapi badannya panas sekali, sampai lemas katanya, saya khawatir.""Ya ampun, ayo bi kita ke atas!"Mommy Shofie, Daddy Johan dan Zevan menghentikan acara makan malam mereka, bergegas naik ke atas, melihat keadaan Allura.Dan benar saja, begitu mereka sampai, Allura jatuh ke lantai, deng

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 18

    Sementara itu Zevan sedang panik mencari Allura, tadi saat ia berjalan menuju restoran, tidak sengaja ia melihat tas Allura yang jatuh, serta ada beberapa bercak darah di dekat tas itu."Bagaimana bisa, Ara hilang Van?" Tanya Daddy Johan yang turun dari mobilnya dan langsung menghampiri Zevan di tempat menemukan tas."Tadi Ara ajak Zevan buat makan siang di restoran dekat sini, tapi dia minta jalan kaki aja. Zevan minta dia jalan duluan, Karena Zevan mau ke toilet. Tapi dijalan Zevan temukan tas Ara, terus ada bercak darah.""Sudah kamu liat cctv di sini?" Tanya Daddy Johan, terlihat jelas di wajahnya sedang panik."Tidak ada cctv di sini.""GPS Ara, aktif atau tidak?" Tanyanya lagi."Oh iya, aktif." Zevan langsung melacak keberadaan Ara, beberapa saat kemudian Zevan sudah berhasil menemukan lokasi Allura.Tanpa basa-basi lagi, mereka langsung menuju lokasi dimana Allura di tahan."Tunggu sebentar Ara, kita akan datang," ujar Zevan, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sement

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 17

    "Bocor, tuh bocor, hahaha!" Ujar salah satu pria ketika Susi melewatinya.Merasa ada yang aneh, Susi melihat belakang rok nya, betapa terkejutnya ia ketika melihat rok nya ada bercak merah. Rok yang ia pakai berwarna putih, jadi ketika ada noda terlihat jelas'Perasaan aku tidak lagi dapet' batinnya bingung.Tapi kemudian ia menyadari sesuatu, ia berbalik arah kembali ketempat duduknya. Dan di sanalah, ada pewarna merah di kursinya."Perbuatan siapa ini?" Tanya sambil berteriak."Kenapa kalian ketawa?"Susi geram dengan mereka semua yang terus menertawakannya."Ada apa ini? Kenapa kalian berisik sekali?" Tanya pak meneger."Lihat pak! Rok saya jadi merah, karena mereka menuangkan pewarna merah di kursi saya, jadi seolah-olah saya sedang menstruasi. Ini memalukan pak.""benar apa yang Susi katakan?" Tanya pak direktur menatap mereka semua bergantian."Kenapa kalian diam?""Benar pak," jawab beberapa orang wanita."Bersihkan pakaian mu! Dan untuk kalian nanti pulang bersihkan semua toil

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 16

    "Diooonnn!" Teriak Allura dengan nafas terengah-engah."Cuma mimpi," ujarnya sambil menyadari jika yang ia alami adalah mimpi.Allura meneguk air minum yang ia ambil tadi sebelum tidur, setelah merasa tenang Allura melirik jam yang ada di atas mejanya.Ternyata sudah pagi, ia beranjak dari tempat tidurnya bersiap-siap untuk sholat subuh."Kalian jadi keluar?" Zevan bertanya pada mommy, dan Allura.Mereka saat ini tengah menikmati sarapan, sebelum memulai aktifitas kembali."Ia dong, kita kan kau jalan-jalan, ia kan sayang?" Mommy Shofie melirik Allura sambil tersenyum. "Iya mom, Ara juga butuh hiburan.""Mau jalan-jalan kemana? Daddy boleh ikut?" Daddy Johan tidak mau ketinggalan kalau soal jalan-jalan."Daddy tidak boleh ikut, ini kan urusan perempuan jadi laki-laki tidak boleh ikut." Allura menjawab sambil sedikit mengejek Zevan."Itu benar, jadi laki-laki tidak boleh ikut," sahut mommy Shofie."Padahal Daddy butuh hiburan juga," ujarnya dibuat sedikit sedih, agar mommy Shofie dan

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 15

    "Cit, aku mau ke dokter kandungan dulu ya, mas Jonathan sudah nungguin di depan," pamitnya pada Citra, saat ini mereka berada di rumah Citra."Oke hati-hati." Citra menatap Tiara yang berjalan keluar, dengan tersenyum miring.Tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Citra, hingga hari ini ia begitu senang.'akhirnya ada kesempatan besar untuk ku' batinnya tersenyum senang."Mas nanti pulang dari dokter, kita makan dulu ya! Aku laper," ajak Tiara pada Jonathan-suaminya."Iya sayang, nanti kita makan. Oh iya, tadi ibu minta untuk dicariin pembantu, tapi mas sibuk apa kamu bisa bantu cari?" "Tadi aku udah minta tolong temen aku untuk cariin kok, nanti malam dia kasih informasi lagi."Jonathan menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti. "Akhirnya sampai juga, yuk turun!""Ayo mas!" Mereka berjalan sambil bergandengan tangan. Membuat beberapa orang yang melihatnya merasa iri."Lihat! Soswit benget." Seorang gadis memandang mereka kagum."Semoga nanti aku dapet suami yang baik, perhatian," sahu

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 14

    Allura terus mengotak-atik laptopnya, berjam-jam tapi belum ada tanda-tanda ia akan beranjak dari duduknya. Ditemani dengan segelas kopi, dan cemilan di sampingnya.Saat ini tidak ada yang berani mengganggunya, termasuk mommy Shofie, Daddy Johan dan Zevan. Setelah selesai makan malam, ia langsung kembali ke kamarnya.Mommy Shofie terlihat begitu khawatir, dengan kondisi Allura yang memang satu bulan ini selalu tidur larut malam."Kita harus membantunya mas, aku khawatir kalau sampai Ara bergerak sendiri," ujarnya pada suaminya.Daddy Johan menghela nafas panjang, menghampiri istrinya yang duduk di tepi ranjang. "Mas mengerti, bagaimana pun juga kita seperti berhutang Budi padanya," ujarnya, sambil mengingat kejadian beberapa waktu lalu.Flashback beberapa waktu lalu.Dimana saat itu, kondisi perusahaan sangat buruk, hampir saja bangkrut. Daddy Johan dan istrinya, Zevan, Allura, berpikir keras bagaimana caranya mengembalikan kondisi seperti semula. "Kita harus mengambilnya lagi," ujar

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 13

    Melihat Susi sudah keluar dari ruangan Zevan, Allura bergegas masuk, terlihat Zevan yang fokus pada layar laptopnya."Aku rasa, aku sudah lama menunda apa yang seharusnya aku lakukan, jadi mulai hari ini aku harus cepat bergerak," ujarnya membuat Zevan menatapnya dengan serius."Tentang pembalasan dendam mu?" Tanyanya sesaat kemudian."Iya, aku harus segera mengambil kembali hak ku.""Aku mengerti, aku akan membantumu, tapi tunggu masalah perusahaan selesai. Seperti apa yang kamu katakan semalam, ternyata benar kejadian ini direncanakan oleh orang yang sama, dan disini ada mata-mata.""Mata-mata? Siapa dia Van?" Tanyanya."Dia adalah...."Waktu terus berjalan, malam ini Zevan dan Allura mengantarkan Daddy Johan pergi ke Indonesia, untuk menangani masalah cabang perusahaan disana."Dad, kenapa tidak beli pesawat aja!" Tanya Zevan sambil terus fokus pada jalanan, karena ia yang mengemudikan mobilnya."Daddy lebih suka, naik pesawat seperti ini, tidak bosan saat di perjalanan.""Oh iya,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status