Share

bagian 7

Author: Khotbah
last update Last Updated: 2023-11-17 13:00:25

"iya, ada apa ya?" Tanya Allura saat melihat seorang wanita menatapnya tajam.

"Kamu karyawan baru ya disini?" Tanya wanita itu, yang namanya adalah Susi.

"Iya kenapa?" Tanya Allura lagi.

"Beliin aku makanan diseberang jalan sana!" Perintahnya.

"Maaf, bukannya sudah waktunya masuk kerja?"

"Iya terus kenapa? Saya mau kamu beliin aku roti diseberang jalan sana!"

"Baiklah istirahat nanti akan saya belikan," ucap Allura sambil tersenyum ramah.

"Sekarang! Cepat!"

"Tapi sudah waktunya bekerja."

"Kamu berani melawan saya? Saya ini calon istri pak Zevan," tegasnya, membuat Allura menatapnya tidak percaya.

Apa benar dia ini calon istrinya Zevan? Masa iya seleranya kaya Tante-tante kurang disentuh begini, pikir Allura.

"Maaf, saya tidak tahu, kalau begitu akan saya belikan," ujar Allura sambil menunduk.

"Pakai uang kamu dulu," ujar susi lalu melangkah pergi meninggalkan Allura yang menatapnya tidak percaya.

"Mudah sekali dia berbicara," gumam Allura lirih.

"Permisi pak, ini ada berkas yang perlu di tandatangani." Allura masuk kedalam ruanganan milik Zevan, untuk mengantarkan berkas yang perlu ditandatangani.

"Baiklah."

"Kenapa Ara? Apa ada masalah? Aku perhatikan dari tadi wajahmu terlihat kesal," tanya Zevan sambil menandatangani berkasnya.

"Tidak, hanya kesal dengan calon istrimu saja," jawabnya, lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan Zevan, membawa berkas yang telah selesai ditandatangani.

"Calon istri?" Gumam Zevan.

"Heh kamu! Cepat buatkan saya kopi!" Ucap Susi menghentikan langkah Allura.

"Maaf, bukannya sudah ada OB ya?" Tanya Allura.

"Terus kenapa? Saya maunya kamu yang membuatnya." Sepertinya wanita ini senang sekali mencari masalah.

"Akan saya minta OB untuk membuatkan." Tanpa meminta persetujuan dari susi, Allura melangkah meninggalkan wanita itu. Tetapi langkahnya terhenti ketika Susi menahan tangannya.

"Apa kamu tuli, haa? Saya minta kamu yang buatkan bukan OB." Suara Susi yang cukup keras, membuat karyawan lain hanya mengelus dada. Sudah biasa bagi mereka melihat susi seperti itu.

"Saya bukan OB, jadi kamu tidak bisa menyuruh saya. Silahkan minta dengan yang bertugas." Allura menghempaskan tangannya, hingga terlepas dari tangan Susi yang menahannya.

"Kurang ajar!" Umpat Susi, sambil menatap tajam Allura yang sudah menjauh darinya.

"Bukankah, Susi itu sudah keterlaluan?" tanya seorang karyawan wanita kepada temannya.

"Iya, mana mengaku-ngaku calon istrinya pak Zevan lagi, memangnya pak Zevan mau sama sama dia," jawab temannya.

"Aku dengar, katanya akan ada sekertaris baru yang masuk hari ini, apa mungkin wanita tadi?"

"Seperti begitu, hanya dia saja yang masuk hari ini kan?"

"iya, kalau benar dia sekertaris barunya, keliatannya dia cocok sama pak Zevan."

"Benar, dari awal masuk wanita tadi kelihatan ramah, tadi aku sempat disapa olehnya."

"Kalian ini membicarakan apa?" tanya seorang pria yang juga karyawan seperti mereka.

"Apa kamu lihat wanita yang baru masuk hari ini?" tanya Dewi, salah satu karyawan wanita tadi.

"Lihat, aku dengar ada sekertaris baru yang masuk hari ini, mungkin wanita itu," jawab Budi.

"Menurutmu apakah pak Zevan dan wanita tadi itu kelihatan cocok?" tanya Lilis.

"Hmmm, sepertinya memang cocok. Sudah cantik, ramah lagi, tadi banyak karyawan yang disapa olehnya."

"Kalau tidak salah namanya, Allura." tambahnya.

" Namanya cantik, seperti orangnya," ujar Lilis.

"Heh, kalian!" Susi menatap mereka dengan tajam.

"Sekarang waktunya bekerja, bukan malah bergosip."

"Iya ini kita mau bekerja lagi," ujar Dewi, yang langsung kembali ketempat ia duduk.

"Hanya karyawan aja belagu," sindir Susi, menatap mereka sinis.

"Apa aku tidak salah dengar? yang belagu itu kita atau kamu? kamu kan juga cuma karyawan disini, bedanya kamu lebih senior, sedangkan kita baru beberapa bulan disini," cetus Lilis, yang merasa jengah dengan Susi, yang suka semena-mena kepada karyawan, yang baru beberapa bulan masuk.

"Aku memang karyawan, tapi lihatlah setelah aku menikah dengan pak Zevan, kalian semua akan aku pecat," ucap Susi, membuat karyawan disana menahan tawanya.

"Hahaha, bangun ini sudah pagi, kebanyakan mimpi," ucap Lilis yang tidak bisa menahan tawanya.

"Hahaha." Budi juga tidak bisa menahan tawanya.

"Awas kalian!" umpat Susi, lalu pergi menghentakan-hentakkan kakinya.

"Huuu, dasar," teriak mereka semua, yang juga kesal dengan susi.

"Ada apa ini?" Tanya pak Alex-menejer keuangan.

"Tidak ada apa-apa pak," jawab Budi.

"Silahkan kembali bekerja," pinta pak Alex, lalu melangkah pergi.

"Baik pak," ucap mereka semua serentak.

Malam harinya, di kediaman Zevan mereka semua tengah berkumpul di ruang keluarga, setelah selesai makan malam.

"Bagaimana kerjanya, sayang?" Tanya mommy Shofie membuka percakapan.

"Lancar mommy, mereka semua sangat ramah," jawab Allura sambil tersenyum.

"Baguslah kalau begitu," ujar mommy Shofie.

"Oh iya, tadi kamu bilang calon istri, apa maksudnya itu?" Tanya Zevan membuat mereka semua menatapnya.

"Calon istri? Apa kamu punya pacar Van?" Tanya Daddy Johan.

"Tidak ada Dad." Jawab Zevan singkat.

"Tadi itu di kantor, ada wanita minta belikan roti di seberang jalan. Tapi sudah waktunya untuk bekerja, jadi mau Ara belikan saat waktu istirahat makan siang, karena Ara juga lumayan sibuk. Tetapi wanita itu malah marah-marah, dia bilang katanya dia itu calon istrinya Zevan."

"Mana dia tidak memberikan Ara uang," gerutunya.

"Kurang ajar siapa wanita itu?" Tanya Zevan, yang terlihat marah mendengar penjelasan Allura.

"Ara juga tidak tahu."

"Bagaimana ciri-ciri wanita itu sayang?" Tanya Daddy Johan.

"Ciri-ciri nya seperti Tante-tante kurang disentuh," jawab Allura santai, tetapi membuat mommy Shofie tertawa.

"Hahaha, kamu bisa aja sayang," ujar mommy Shofie.

"Apakah ada wanita yang seperti itu di kantor?" Tanya Daddy Johan sambil menahan tawanya.

"Ada Daddy, pokoknya wanita itu berpakaian paling beda dari yang lain," sahut Allura.

"Van besok kamu cari wanita itu, Daddy tidak suka ada wanita seperti itu di kantor."

"Siap, Dad. Zevan juga tidak suka, seenaknya saja wanita itu mengaku-ngaku jadi calon istrinya Zevan, padahal Zevan kan tidak punya pacar," gerutu Zevan membuat Daddy Johan tertawa.

"Hahaha, mangkanya segeralah cari pacar, biar tidak jomblo terus," ejeknya.

"Carikan Dad," pinta Zevan, sambil mendengus kesal.

Sementara itu mommy Shofie dan Allura sedang sibuk sendiri, membahas tentang wanita tentunya.

"Lihatlah mommy mu, kalau sudah bertemu dengan wanita yang se frekuensi, akan lupa dengan kita," tunjuk Daddy Johan.

"Biarlah, namanya juga wanita," ujar Zevan, diam-diam ia tersenyum kecil, melihat Allura yang terlihat akrab dengan mommynya.

"Mas bagaimana kalau lusa kita pergi berlibur, sudah lama kita tidak pergi berlibur," ajak mommy Shofie. seperti sangat menyenangkan pergi berlibur bersama, pikirnya.

"Wah, boleh juga, rencana mau pergi kemana mom?" Tanya Zevan antusias.

"Kamu ini semangat sekali, biasanya saat kita ada rencana mau liburan, kamu tidak ikut dan malah pergi bersama teman-teman mu," sindir Daddy Johan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 21

    Keesokan harinya, Allura sudah diperbolehkan pulang. Keadaannya juga sudah pulih kembali seperti biasanya.Tapi untuk hari ini, ia masih belum masuk kerja.Rencananya hari ini, Allura akan memanas-manasi mantan suaminya. Dengan dandanannya yang cukup mewah berbeda jauh dari biasanya, Allura memotret dirinya lalu ia unggaj di media sosial.Tentu saja hal itu menjadi heboh."Akhirnya muncul lagi setelah sekian lama, kemana saja?" Beberapa pertanyaan yang muncul di komentar."Wah! Tambah cantik ya." Banyak dari mereka yang memuji Allura."Turut ikut sedih sih, dengar-dengar anaknya sudah pergi." Allura mengerutkan keningnya, membaca komentar itu. Dari mana mereka tau Kalau anaknya sudah pergi? Perasaan ia tidak pernah membicarakan soal itu di media sosial."Iya aku juga dengar, padahal anaknya tampan sekali."Allura meletakan ponselnya, setelah ia membaca beberapa komentar.Sementara itu Jonathan terkejut dengan unggahan mantan istrinya.Matanya tidak lepas dari wajah Allura yang terliha

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 20

    Flashback beberapa waktu lalu."Bu, Anin mau ayam goreng yang itu," tunjuk anak kecil berusia 8 tahun, pada tempat yang menjual berbagai makanan.Ibunya bingung melihat keinginan anaknya itu. Hidupnya yang serba kekurangan, membuat dirinya kerap menahan rasa laparnya, yang penting buah hati nya bisa makan. Beruntung anak itu tidak mengeluh, tetapi yang namanya anak kecil pasti punya keinginan seperti anak kecil pada umumnya.Bisa makan nasi , sudah sangat bersyukur untuknya."Nanti ya sayang, kalau ibu punya uang kita beli ayam goreng itu," ujar Marni-nama wanita itu. Hatinya seperti teriris melihat wajah murung anaknya, tapi beberapa saat kemudian anaknya tersenyum, mengerti dengan keadaan ibunya."Sekarang pulang dulu ya, sudah mau malam." Anin mengangguk setuju, ia genggam jari telunjuk ibunya dan berjalan beriringan.Rumah papan, lantainya masih tanah, banyak lubang di dinding dan atapnya. Rumah yang sudah sangat rapuh bahkan hampir rubuh itu, menjadi tempat tinggal Marni dan ana

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 19

    "eughhh," lirih Allura memegangi kepalanya yang berdenyut.Pukul 7 malam, Allura baru bangun dari tidurnya. Menatap sekelilingnya tidak ada siapa-siapa.Badannya terasa sangat lemas, bahkan untuk bangun Allura kesusahan."Non Ara sudah bangun?" Tanya Bi murni-art, yang baru masuk untuk melihat Allura."Bi, bisa tolong bantu saya duduk? badan saya lemas sekali.""Tentu nona, biar saya bantu." Bi murni membantu Allura untuk duduk."Ya ampun, non! Badan non Ara panas sekali. Tunggu sebentar biar saya panggilkan nyonya." Bi murni berlari keluar dari kamar Allura, menemui mommy Shofie di ruang makan."Nyonya, nyonya!""Kenapa bi?" Tanya mommy Shofie melihat bi murni berlari kearahnya."Non Ara sudah bangun, tapi badannya panas sekali, sampai lemas katanya, saya khawatir.""Ya ampun, ayo bi kita ke atas!"Mommy Shofie, Daddy Johan dan Zevan menghentikan acara makan malam mereka, bergegas naik ke atas, melihat keadaan Allura.Dan benar saja, begitu mereka sampai, Allura jatuh ke lantai, deng

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 18

    Sementara itu Zevan sedang panik mencari Allura, tadi saat ia berjalan menuju restoran, tidak sengaja ia melihat tas Allura yang jatuh, serta ada beberapa bercak darah di dekat tas itu."Bagaimana bisa, Ara hilang Van?" Tanya Daddy Johan yang turun dari mobilnya dan langsung menghampiri Zevan di tempat menemukan tas."Tadi Ara ajak Zevan buat makan siang di restoran dekat sini, tapi dia minta jalan kaki aja. Zevan minta dia jalan duluan, Karena Zevan mau ke toilet. Tapi dijalan Zevan temukan tas Ara, terus ada bercak darah.""Sudah kamu liat cctv di sini?" Tanya Daddy Johan, terlihat jelas di wajahnya sedang panik."Tidak ada cctv di sini.""GPS Ara, aktif atau tidak?" Tanyanya lagi."Oh iya, aktif." Zevan langsung melacak keberadaan Ara, beberapa saat kemudian Zevan sudah berhasil menemukan lokasi Allura.Tanpa basa-basi lagi, mereka langsung menuju lokasi dimana Allura di tahan."Tunggu sebentar Ara, kita akan datang," ujar Zevan, mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sement

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 17

    "Bocor, tuh bocor, hahaha!" Ujar salah satu pria ketika Susi melewatinya.Merasa ada yang aneh, Susi melihat belakang rok nya, betapa terkejutnya ia ketika melihat rok nya ada bercak merah. Rok yang ia pakai berwarna putih, jadi ketika ada noda terlihat jelas'Perasaan aku tidak lagi dapet' batinnya bingung.Tapi kemudian ia menyadari sesuatu, ia berbalik arah kembali ketempat duduknya. Dan di sanalah, ada pewarna merah di kursinya."Perbuatan siapa ini?" Tanya sambil berteriak."Kenapa kalian ketawa?"Susi geram dengan mereka semua yang terus menertawakannya."Ada apa ini? Kenapa kalian berisik sekali?" Tanya pak meneger."Lihat pak! Rok saya jadi merah, karena mereka menuangkan pewarna merah di kursi saya, jadi seolah-olah saya sedang menstruasi. Ini memalukan pak.""benar apa yang Susi katakan?" Tanya pak direktur menatap mereka semua bergantian."Kenapa kalian diam?""Benar pak," jawab beberapa orang wanita."Bersihkan pakaian mu! Dan untuk kalian nanti pulang bersihkan semua toil

  • Sukses setelah diselingkuhi    bab 16

    "Diooonnn!" Teriak Allura dengan nafas terengah-engah."Cuma mimpi," ujarnya sambil menyadari jika yang ia alami adalah mimpi.Allura meneguk air minum yang ia ambil tadi sebelum tidur, setelah merasa tenang Allura melirik jam yang ada di atas mejanya.Ternyata sudah pagi, ia beranjak dari tempat tidurnya bersiap-siap untuk sholat subuh."Kalian jadi keluar?" Zevan bertanya pada mommy, dan Allura.Mereka saat ini tengah menikmati sarapan, sebelum memulai aktifitas kembali."Ia dong, kita kan kau jalan-jalan, ia kan sayang?" Mommy Shofie melirik Allura sambil tersenyum. "Iya mom, Ara juga butuh hiburan.""Mau jalan-jalan kemana? Daddy boleh ikut?" Daddy Johan tidak mau ketinggalan kalau soal jalan-jalan."Daddy tidak boleh ikut, ini kan urusan perempuan jadi laki-laki tidak boleh ikut." Allura menjawab sambil sedikit mengejek Zevan."Itu benar, jadi laki-laki tidak boleh ikut," sahut mommy Shofie."Padahal Daddy butuh hiburan juga," ujarnya dibuat sedikit sedih, agar mommy Shofie dan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status