Share

Episode 3

"Permisi,"  kata So Myung seraya membuka pintu ruangan khusus yang dipakai untuk peetemuan antara tim dokter bedah jantung dengan pimpinan rumah sakit. Dan di sana sudah banyak yang berkumpul, termasuk juga Ji Tae. Hanya saja pimpinan rumah sakit yang belum masuk ke dalam ruangan itu.

"Hei Dokter So Myung, kita dipertemukan kembali. Bukankah ini adalah pertanda bahwa kita memang jodoh,"  kata Ji Tae dengan begitu percaya diri.

So Myung tidak memperdulikan apa yang semua Ji Tae katakan kepadanya. Bahkan So Myung melewati Ji Tae yang berjalan menghampurinya. Dan So Myung lebih memilih diam, lalu mencari tempat duduk yang nyaman dan yang sudah disediakan di sana. Sedangkan dokter yang lain tidak berani mengatakan hal apapun tentang percakapan So Myung dengan Ji Tae, karena mereka tahu bahwa So Myung adalah dokter yang memiliki paras wajah cantik tapi So Myung juga memiliki sikap dan sifat dingin dan angkuh. Begitupun dengan Ji Tae, dimana dokter yang lain juga merasa tidak nyaman dan tidak suka terhadao dokter Ji Tae. Karena dokter Ji Tae sendiri memiliki sifat sombong, meskipun wajah dokter Ji Tae cukup tampan. Sehingga banyak wanita tidak suka kepadanya.

"Sial! Lagi-lagi aku tidak dianggap oleh So Myung, dokter angkuh itu. Tapi aku tidak akan membiarkan itu berlangsung lama. Karena aku akan membuatnya memohon cinta kepadaku,"  kata Ji Tae dalam hatinya.

Semua dokter terdiam ketika pintu ruangan itu telah dibuka secara pelan oleh seorang lelaki paru baya, yang tak lain itu adalah pimpinan rumah sakit. Pimpinan rumah sakit berjalan dengan langkah penuh pasti dan tatapan yang tajam yang diarahkan kepada seluruh tim dokter bedah jantung. Sehingga membuat semua dokter yang hadir merasa penasaran atas tujuan pertemuan itu.

"Dokter Ji Tae, sebenarnya apa yang akan kita bahas bersama pimpinan rumah sakit kali ini?"  Salah satu dokter bertanya kepada Ji Tae dengan berbisik.

"Hah, kenapa kamu menanyakan hal itu kepadaku? Ya jelas saja aku tidak tahu."  Ji Tae menjawab pertanyaan itu dengan biasa-biasa saja. Tanpa ekspresi yang pasti.

"Ya jelas saja dia tidak tahu, karena yang dia tahu hanya bagaimana cara dia bisa menyombongkan dan menghamburkan uang orang tuanya."  Sahut So Myung dengan ketus.

"Kau...,"  kata Ji Tae yang merasa geram dengan tingkah So Myung. Tapi ketika Ji Tae hendak menghampiri So Myung untuk membalas ucapan So Myung, tiba-tiba pimpinan rumah sakit membuka pembicaraan untuk membahas permasalahan pertemuan mereka.

"Sebelumnya saya sangat berterimakasih atas kehadiran kalian para tim dokter bedah jantung. Mungkin kalian semua bertanya-tanya kenapa dan untuk apa kalian dikumpulkan di ruangan ini. Baiklah, saya sebagai pimpinan rumah sakit akan menjelaskan secara detail dan seksama kepada kalian. Jadi saya harap kalian bisa mendengarkan dan menangkap dengan baik."  

Pimpinan perusahaan membuka suaranya untuk menjelaskan kenapa dan untuk apa mereka, tim dokter dikumpulkan. Sehingga semua dokter di sana mengambil posisi duduk yang nyaman bagi mereka. Lalu mendengarkan dengan seksama dalam setiap kata yang akan terlontar dari mukut pimpinan rumah sakit. Begitupun dengan So Myung dan juga Ji Tae. 

Setelah sejenak terdiam kini pimpinan rumah sakit membuka kembali suaranya lalu berkata,"saya sebagai pimpinan rumah sakit akan mengatakan bahwa rumah sakit kita terpilih dalam mengoperasi seorang perwira. Jadi saya harap kalian sebagai tim dokter bedah jantung harus mempersiapkan sebaik mungkin operasi besar ini. Jika tidak, nama rumah sakit ini akan terancam. Dan kekompakan kalian harus bisa dijaga. Dalam operasi besar ini kita tidak bisa main-main. Jadi saya harap kalian bisa mempersiapkan semua dengan kematangan." Suara lantang seorang pemimpin rumah sakit membuat mimik wajah semua tim dokter bedah jantung berubah menjadi keseriusan. Tapi tidak dengan So Myung, ia tetap biasa-biasa saja tanpa ada wajah serius yang diperlihatkannya.

"Tunggu Pak, saya akan bertanya tentang kejelasan kapan waktu yang ditentukan untuk jadwal operasi besar itu?"  Tanya So Myung dengan suara lantangnya.

"Ya Dokter So Myung, untuk waktunya adalah satu minggu lagi. Karena jantung perwira harus segera dioperasi."  Jawab pimpinan rumah sakit dengan tegas.

"Baiklah pak, terimakasih,"  kata So Myung seraya menundukkan kepalanya untuk menghormati pimpinan rumah sakit itu.

Suasana berubah menjadi heboh dan seolah tidak terkendali. Karena tim dokter bedah jantung merasa tidak siap jika sepekan lagi jadwal operasi akan dilangsungkan. Tapi mereka tidak bisa mundur lagi, karena rumah sakit dimana mereka bekerja sudah terpilih untuk dilangsungkannya operasi seorang perwira.

"Saya harap kalian bisa melakukan operasi dengan benar. Ya sudah, pertemuan kali ini saya akhiri dan jangan sampai kalian berbuat kesalahan yang fatal."  Pimpinan rumah sakit kembali bersua dan memberikan ketegasan untuk kesekian dalam berlangsungnya operasi besar nanti. Dan kini pertemuan di antara mereka dengan pimpinan rumah sakit telah berakhir.

Namun semua dokter bedah jantung yang masih berada di dalam ruangan itu kembali dihebohkan dengan operasi besar itu yang akan berlangsung sepekan lagi. Tapi, kini So Myung telah bersua untuk memberikan intruksi dalam kekompakan mereka nanti.

"Saya harap kalian semua tim dokter bedah jantung tenang! Mulai hari ini kita harus bisa menjadi tim yang kompak. Sesuai dengan apa yang sudah dikatakan oleh pimpinan rumah sakit ini. Jangan pernah di antara kalian ada yang berselisih ataupun yang lain, termasuk Anda Dokter Ji Tae. Karena yang kita tahu Anda lah yang senior di antara kami semua. Jadi saya harap Anda bisa memimpin kita dalam operasi besar itu."  Dengan suara yang lantang So Myung mengatakan hal itu kepada semua dokter yang berada di sana. Sedangkan Ji Tae, yang ditunjuk oleh So Myung untuk memimpin operasi itu, seketika mimik wajahnya berubah pucat. Entahlah ada apa dengan Ji Tae.

"Ya, itu benar apa yang dikatakan Dokter So Myung. Bukankah Anda senior kami Dokter Ji Tae, jadi Anda lah yang lebih mengerti dalam operasi besar ini."  Sambung salah seorang dokter.  

Semua tim dokter bedah jantung merasa setuju dengan aoa yang dikatakan So Myung. Dimana mereka menyetujui bahwa Ji Tae yang akan memimpin operasi besar perwira yang akan dilangsungkan sepekan lagi. Namun di sana Ji Tae menolak atas persetejuan itu. Bahkan Ji Tae melemparkan itu kepada So Myung.

"Tidak. Aku tidak bisa menjadi pemimpin dalam operasi ini. Lebih baik kamu Dokter So Myung, yang lebih pantas memimpin operasi ini. Bukankah yang senior hanya mengawasi saja, dan tidak ikut campur dalam operasi ini, bukan," ucap Ji Tae dengan senyum seringainya. 

Mimik wajah Ji Tae yang diperlihatkan kepada So Myung sungguh membuat So Myung merasa geram kepada Ji Tae. Dan ingin sekali rasanya So Myung memberikan tinjuan kepada Ji Tae di saat itu juga. Tapi So Myung berusaha untuk menahannya lalu menyusun rencana untuk menjatuhkan harga diri Ji Tae dihadapan semua dokter bedah jantung. Bahkan jika perlu pimpinan rumah sakit tahu bagaimana perilaku putranya yang suka menyombongkan kekayaan orang tuanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status