Share

39. Negosiasi Yang Tak Berujung

“Ya sudah terserah Mas saja, tetapi nanti kita memakai seragam ya, seperti artsi-artis gitu,” ucap Siska yang juga bersemangat menggelar acara aqiqah untuk putrinya itu.

“Pokoknya kamu tenang saja, kita akan membuatnya meriah dan mewah, dan pastinya Suratmin itu tidak bisa menyaingi kita dalam acara nanti.”

“Undang saja Suratmin dan Susi ke acara kita, Mas, biar sekali-kali mereka bisa makan enak di rumah kita, kapan lagi coba bisa merasakan dan makan gratis nggak bayar sedikit pun,” celetuk Siska masih bisa menyombongkan dirinya.

“Kamu benar juga, Sayang, belum tentu juga dia buat acara aqiqah, beli kambing satu ekor saja mungkin ngutang sana sini, atau nggak ada acara begituan, uang dari mana juga kecuali dia main pesugihan atau mencuri, orang kalau lagi butuh uang dengan jalan pintas bisa menggunakan dua cara itu saja yang lebih cepat,” lanjutnya lagi.

“Ya itu kalau orang lain, tetapi sangat berbeda dengan saudaramu itu. Mereka itu biar miskin pantang berbuat seperti itu, Mas!”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status