Share

Bab 13

"Ayo ngaku! Sampai kapan mau bohong hah!" tegasku pada wanita bermata bulat itu.

"Emmm, Eneng minta maaf Teh, iya Eneng salah," jawabnya dengan menundukk menyembunyikan rasa malu.

"Jadi gimana? jadi ga lehernya dipotong?" tanya Mas Haikal

Neneng tertawa terpaksa, gigi kampaknya terlihat berdiri kokoh.

"Ta-tadi Eneng bercanda, A, kalau gitu Eneng mau pulang aja ya, Aa temenin Teh Mutia aja," jawabnya gelagapan.

"Eh tunggu dulu dong, barusan kamu sudah nyakiti istri dan juga calon anakku masa mau pergi gitu aja."

Mas Haikal mencegah langkah istri keduanya.

"Tapi Eneng sudah minta maaf, A, apa lagi?" tanya wanita itu tak punya hati.

"Kamu harus dihukum, Neng! Enak aja main langsung pergi." Mas Haikal tak terima.

"Sudahlah biarakan dia pergi! Itu biar jadi urusan Ibu di rumah, Ibu juga kesel sama tingkah lakunya, inget Neng! Kalau kamu kaya gitu lagi, Ibu akan pulangkan kamu ke kampung!"

Ancaman Ibu berhasil membuat wanita itu menciut, beberapa detik kemudian matanya terlihat mengembun.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
mampus kau kenak panas2si ahahhha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status