Share

25

Bab 25: Masa lalu yang kelam. 

Hari sudah menjelang pagi. Robert juga sudah pulang kembali ke hotel. Rizky pula masih berbaring di atas kasur dan merenung langit-langit kamar tidurnya dengan tatapan kecewa. Biarpun dokter memintanya untuk beristirahat karena dia masih demam, dia tidak mampu untuk melelapkan mata walau sejenak pun sejak semalam. Tanpa Rizky sadar, matanya mengeluarkan cairan bening yang hangat lalu mengalir turun ke pipinya. 

Hatinya sangat sakit dan kecewa dengan keputusan Hani yang menurutnya sangat kejam dan sangat mementingkan diri sendiri. Namun, Rizky akhirnya sadar bahwa dia tidak boleh memaksa Hani untuk terus mencintainya sedangkan gadis itu telah mencintai pria lain. Dia tidak mahu Hani menderita setelah mereka menikah. 

Lebih baik, dia melepaskan Hani dengan lapang dada dan melindungi gadis itu dari jauh. Lagi pula, mencintai tidak semestinya memiliki. Rizky menghembus napas dengan kasar dan mengesat air mata dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status