Share

Bagian 2

TANDA MERAH DI LEHER SUAMI

#Pelakor_Kena_Karma

Bab. 2

Airin masih duduk termangu di depan jendela kamarnya. Tatapannya masih melekat ke arah luar rumahnya. Sosok Surya sudah menghilang sejak tadi tapi hati Airin masih terasa sesak akibat penolakan suaminya itu.

Airin meraih gawai di atas meja riasnya. Kemudian Airin membuka aplikasi hijau miliknya. Airin pun segera membuka grup arisan yang dia ikuti bersama ibu-ibu satu kompleks perumahannya. Sebelumnya, Airin sudah mengambil gambar amplop gaji dari Surya yang masih utuh itu. 

[Bu Ibu arisan, kita singsong¹ yuk. Aku yang bayarin!] 

Begitu isi pesan singkat yang dikirim Airin dalam grup khusus arisannya. Tidak lupa, Airin turut serta memajang foto amplop yang terlihat menggembung karena di dalamnya masih terisi semua uang gaji Surya.

[Ciye, yang lagi banyak duit, ayank mbeb habis gajian ya, Jeng] balas Bu Siska di foto amplop milik Airin.

[Iya, gaji plus bonus-bonusnya, Mak. Lumayan bisa buat singsong sampai teler.] balas Airin lagi.

Tidak lama kemudian, balasan dari ibu-ibu yang lain bermunculan. Semua kompak untuk ikut karaoke bersama Airin. Begitulah ibu-ibu, paling doyan kalau lihat yang namanya gratisan. Airin dan para ibu-ibu pun membuat janji untuk bertemu di salah satu mall ternama di Jakarta dan segera membuka room karaoke.

Airin tidak ingin terlalu berlarut dalam kekesalannya akibat sikap Surya tadi. Airin akan pergunakan uang dari suaminya itu untuk bersenang-senang melupakan semua permasalahan rumah tangganya. Airin bukanlah tipe perempuan cengeng yang suka meratapi kesedihannya. Bagi Airin, lebih baik dia bersenang-senang untuk melupakan permasalahan hidupnya bersama Surya daripada dia meratapi kesedihannya sendirian di kamar.

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Sementara itu, Surya masih melaju bersama mobilnya menembus macetnya jalanan Ibukota. Surya melirik jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah semakin sore. Surya berhenti di sebuah outlet makanan. Surya membeli beberapa cake dan donat pesanan seseorang. 

Setelah mendapatkan pesanannya, Surya pun segera membayar dan kembali melanjutkan perjalanannya. Di dalam mobil, Surya meraih gawainya lalu menelepon seseorang.

"Halo, Sandra?" tanya Surya ketika baru saja seorang wanita mengangkat teleponnya.

"Iya, Mas. Sudah dimana?" tanya wanita yang bernama Sandra itu.

"Masih dijalan nih, San. Jalanan macet banget. Kamu mau pesan apa lagi? Mumpung aku masih dijalan" tanya Surya pada wanita itu.

"Itu aja deh, Mas. Takut ngerepotin kamu." jawab Sandra kemudian.

"Nggak kok. Aku tanya itu artinya aku nggak merasa di repotkan, San" sanggah Surya.

"Terima kasih ya, Mas. Kamu baik banget." jawab Sandra lagi.

Surya dan Sandra pun larut dalam obrolan menyenangkan. Surya yang terjebak macet seperti tidak merasakan kemacetan jalanan Ibukota. Ada saja yang menjadi topik perbincangan di antara mereka.

Surya merasakan kehangatan dan gairah hidupnya seolah kembali setiap kali bersama Sandra. Sandra yang sama seperti yang dulu Surya kenal. Sandra yang pernah mengisi hatinya beberapa tahun yang lalu.

Petang ini, untuk kedua kali Surya menemui Sandra setelah pertemuan pertama mereka beberapa hari yang lalu. Mereka bertemu lagi setelah bertahun-tahun tidak berjumpa. Tidak banyak yang berubah dari diri Sandra. Mata bulatnya. Bibir mungilnya. Senyum manisnya. Semua masih sama di pandangan mata Surya. Namun, entah mengapa Surya begitu terpikat pada Sandra yang sekarang. Sandra yang sekarang jauh lebih dewasa dan bijaksana. Memancarkan aura kecantikan yang sangat sulit di tolak oleh Surya.

Next?

Notes :

¹singsong adalah istilah yang dipakai sebagai kata ganti dari karaoke.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status