Share

2

Lily berjalan dua langkah masuk ke dalam ruangan CEO yang mewah dan glamor.

Secara tiba-tiba Chris menarik tubuh Lily, dan memeluk tubuh tersebut secara erat di bagian belakang.

Lily merasa tubuh Chris berdiri di belakang dan dengan cepat wajah Lily langsung memerah seperti buah tomat masak.

 Lily segera menoleh ke arah Chris, Lily dapat melihat senyuman penuh nafsu jahat yang terlukis di wajah Chris.

 Takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, Lily memberontak dengan sekuat tenaga yang membuat Chris semakin tertarik dan nafsunya semakin menggebu-gebu. Salah satu tangan Chris bergerak ke atas paha Lily untuk membuka belahan pakaian dalam yang di kenakan oleh Lily.

"Hebat, langsung mengoda.p" Tangan Chris sudah menyelinap masuk ke dalam kain pelindung dan bermain di bagian area tersebut. Menjepit dan memasukinya kasar berulang kali.  Tubuh Lily menegang dengan hebat karena kesakitan yang ia alami tetiba dari kedua jemari Chris yang memasuki celah intinya secara mendadak tanpa pemanasan.

"Sakit," jerit Lily yang berusaha menyingkirkan tangan Chris yang bermain di area bawah.

Chris yang tidak tinggal diam akan usaha Lily yang melakukan perlawanan. Ia sengaja meremas salah satu dada Lily secara kasar.

"Wow dada mu besar juga," puji Chris yang senang mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini.

"Ahh... Tidak! Tolong hentikan!" pinta Lily memohon pada Chris yang semakin menusuk celah intinya semakin cepat.

"Percuma kamu berteriak karena perusahan ini sudah tidak ada orang lagi yang bekerja selain kita berdua di dalam ruangan yang kedap suara," kata Chris dengan seringaian mengejek Lily yang seolah-olah masih bersikap virgin.

"Tidak mungkin? Padahal ini masih jam kerja," balas Lily yang melihat ke arah jam yang tergantung di dinding ruangan CEO yang sudah menunjukkan jam 9 malam. Jantung Lily semakin berdetak kencang ketika menyadari jam kerja sudah berlalu dan kini ia terjebak bersama CEO mesum di dalam ruangan kantor.

"Apanya yang tidak mungkin? Kamu yang sengaja memancing hasrah di dalam tubuh aku dengan berpura-pura lembur sampai jam segini. Aku yakin ini memang merupakan tujuan awalmu, ayo ngaku saja daripada sok polos dan ketakutan," oceh Chris menuduh Lily yang terpana menatapnya kesal.

"Aku mohon jangan lakukan ini padaku," pinta Lily memohon belas kasihan dari CEO Chris untuk tidak merebut keperawanannya.

Chris menulikan telinganya dengan apa yang di mohon oleh Lily. Ia masih sibuk mengerakkan dua jemarinya menusuk celah inti Lily yang sungguh membuat Chris merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Desahan demi desahan keluar dari bibir Lily berapa kali. Karena Lily  merasakan rasa aneh di tubuhnya yang masih di permainkan oleh jemari Chris sedari tadi.

Senyuman Chris semakin melebar. mendengar desahan Lily yang merdu yang di keluarkan oleh mulut Lily dan ia juag merasakan tubuh Lily bergetar hebat. Chris yakin, sebentar lagi Lily akan mencapai puncak kenikmatan. Maka ia semakin mempercepat permainan jemarinya di dalam celah inti Lily hingga Lily berteriak keras memanggil nama Chris saat merasakan sesuatu mendesak untuk keluar dari dalam perutnya.

Rasa hangat di rasakan oleh jemari Chris yang masih bergerak liar di celah inti tubuh Lily.

Lily yang sudah tidak kuat dengan penyiksaan dari Chris yang menyiksa bagi bawah dengan kedua jari yang masih saja menari-nari di bagian dalam. Lily kembali memohon kepada CEO Chris untuk melepaskan dirinya dan tidak menghancurkan masa depan yang ia jaga selama ini untuk pria yang akan menjadi suami.

"Memangnya aku perduli," balas Chris yang menyusup tangannya ke dalam balik baju Lily. Kemudian meremas salah satu dada yang terbalut bra.

 

"Tolong... hentikan, jangan lagi," pinta Lily dengan nafas tersengal-sengalnya dengan berlinag air mata merasakan sakit di bagian atas dan bawah.

Tangisan Lily tidak membuat Chris merasakan iba sama sekali, ia masih giat memajukan mundurkan dua jemari dengan sikap santai yang sungguh menyiksa Lily yang tidak berdaya dalam menerima serangan tanpa jeda di bagian intin yang seakan merespon jemari Chris yang menari di dalam sana. Tidak lupa Chris mengelus bagian kecil tersebut yang membuat Lily mendesah merdu secara mendadak.

"Tolong... tolong hentikan," pinta Lily yang memohon ke sekian kalinya sampai air mata sudah menetes banyak.

Chris masih tidak bergeming. ia masih giat menyiksa inti tubuh Lily dengan kedua jemari

"Bagaimana jika nambah satu jemari lagi?" ucap Chris yang ingin mendengar suara kesakitan Lily.

"Tidak... Tidak," tolak Lily yang tidak ingin merasakan sakit lagi dan ia yakin lingkaran celah inti tidak akan mampu melar lagi.

"Lawan kata dari tidak adalah iya," balas Chris yang menambah satu jemari di dalam celah inti Lily.

"Ahkkkk," pekik Lily dengan suara keras dengan tubuh merontah-rontah untuk melepaskan diri.

Melihat Lily yang tersiksa, nafsu Chris semakin menggebu-gebu karena gesekan bokong Lily di daerah privasi berulang kali.

Lily terus memohon pada Chris dengan mata berair dan menahan setiap gerakan tangan Chris yang menyentuh bagian bawah tubuh yang di mainkan dengan ganas serta menari-nari jari di dalam inti milik Lily tanpa ampun.

"Ini menarik," seru Chris yang merasakan desiran kuat di dalam tubuh dan barang lembek itu perlahan mengeras di dalam sleting.

 Walaupun Lily sudah mengeluarkan cairan pelepasan pertama kali, Chris seakan masih belum puas memainkan area pribadi Lily dengan kedua jari yang keluar masuk.

"Tidur denganku satu malam!" kata Chris tegas dengan suara barito.

"Tidak! Aku bukan wanita murahan," tolak Lily cepat.

Lily yang jijik dengan ciuman Chris  ia menarik rambut di kepala Chris sebagi bentuk penolakan.

 Lily tidak ingin melakukan hubungan intim dengan atasan yang sungguh mesumm. Tepatnya karena ia bukan wanita murahan yang menjatuhkan diri ke setiap pria yang berkuasa.

Merasa kesakitan di kulit kepala. Chris melepaskan kecupan dari bibir Lily yang lembut seperti kapas.

 Lily berdiri dan mengambil baju atasan untuk menutup tubuhnya. Kemudian berusaha melarikan diri dari kejaran Chris yang sudah mengila.

Senyuman Chris semakin lebar ketika nafsunya semakin naik melihat Lily yang suka main kucing-kuncingan seperti ini.

"Malam ini aku akan buat kau melayaniku!" geram Chris penuh penekanan.

"Tidak," tolak Lily tegas.

Chris menarik lengan Lily dan memaksanya membuka mulut. Tanpa sadar, Lily merasa dirinya menelan sesuatu di saat Chris mengecup bibirnya dengan kuat untuk mendorong pil tersebut masuk ke dalam mulut dengan sekuat tenaga.

Perasaan Lily semakin tidak enak, Lily mendorong tubuh Chris menjauh untuk berusaha melangkah kabur dari ruangan Chris. Berapa langkah berjalan, Lily merasa kepalanya sangat pusing dan berjalan mundur untuk menyandarkan tubuh ke dinding.

 

 

 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status