Share

Hari hari panjang sama kamu

Bagian ini, dimana aku dan Thalita sudah mulai dekat. Dan jujur aku pertama kali sangat cuek dan sedikit nggak peduli sama dia.

Tapi entah kenapa dia baik dan asik diajak bercanda dan ngobrol soal apapun dia nyambung.

Untuk diawal komunikasi emang nggak ada masalah sama sekali, cuma kadang kalau di chat aku selalu balas dengan singkat, alasan nya karena lebih enak ngobrol panjang lebar pas ketemu dibandingkan dengan chat di W******p.

Dia sempet komplain

"Kamu kenapa sih balasnya cuek terus, buat aku mikir yang enggak-enggak"

Aku kadang jawab kadang juga lebih milih ganti pembicaraan, karena udah pernah aku jawab tapi dia selalu nanya terus kenapa.

Aku juga membebaskan dia untuk berteman sama siapa aja, entah cewe entah cowo, selama dia bilang kalau itu teman nya aku percaya.

Dan akupun nggak suka yang selalu melarang ini itu, ya karena selagi itu hak dia, ya gapapa. Dia berhak akan hak nya.

Fakta Thalita, ia itu sangat cemburuan. Entah aku pun nggak tau.

Tapi yang jelas saat itu aku tau benar kalau dia nggak mau kehilangan aku, begitupun sebaliknya.

Aku sama dia pernah ngobrol soal mimpi-mimpi yang kita berdua mau.

Bahkan terdengar sangat mustahil, tapi untuk mimpi setidaknya punya. Daripada sama sekali nggak punya mimpi.

Kami berdua juga sering janji untuk mendoakan agar semuanya dilancarkan olehnya.

Sama dia banyak senang nya, tapi aku tau dia sama aku banyak sedih nya.

Banyak sedih nya? Iya..

Jujur aku sangat cuek, bahkan untuk chat duluan aja jarang banget.

Tapi aku yakin dia ngerti akan aku yang kaya gitu sama dia.

Kadang dia nunggu chat aku sampai sore dan tiba-tiba ngabarin.

"Seharian aku bantu ibu dirumah, nyuci juga, dan ini baru selesai. Pas ngeliat hp sakit banget nggak ada notif dari kamu, kamu kemana aja"

Waktu itu emang aku nggak pengertian dan nggak pernah penasaran sama kehidupan dia.

Tapi dia sebaliknya.

Kita berlanjut setahun setelah perkemahan itu, Dan Hari ini hari Minggu, hari dimana sekolah libur.

Saat itu aku naik kelas ke kelas 12 dan dia kelas 11, dimana tahun ini aku benar benar harus banyak belajar agar nanti hasil dari ujian seenggaknya nggak mengecewakan.

Berhari-hari berbulan-bulan semuanya baik baik aja, tapi aku tau dia nggak baik baik aja.

Dia pernah vn ( voice note ) ngomong soal kehidupan yang telah dia lewati, masa kecil nya dan perjalanan dia bisa sampe sekarang.

Aku sedih dan bangga sama dia.

Mungkin dia bisa aja menjerumus ke jalan yang nggak benar, tapi diumur segitu dia bisa menentukan jalan nya hingga bisa sampai sekarang.

Salah satu yang nggak bisa aku lupain adalah ketika aku dan dia menghabiskan waktu berdua.

Berbicara, bercanda, berfoto ria.

Di mall ini saat aku dan kamu mendadak ketawa bareng-bareng karena bawa makan sendiri dari rumah dan hanya beli minum doang di marketnya.

Ngakak banget nggak sih.

"Aku mau masakin kamu ya"

"Aku dimasak??"

"Maksudnya aku mau masakin buat kamu, ih"

"Oke deh"

Dan dia cuma masak nasi goreng.

tapi menurutku emang enak sih masakannya.

Bahkan saking keseringan dia masak nasi goreng andalan nya itu, aku sering panggil dia "mamang nasgor" dan dia ketawa pas aku panggil itu.

Aku masih inget banget gimana kita waktu itu di mall, nggak bisa aku lupain karena aku dan kamu sama sama malu-maluin. Ahahaha.

Kalau nggak salah kaya gini :

"Eh nanti beli minum nya aja ya, karena sayang banget makan di mall mahal semuaa, mending uang nya untuk beli gorengan yang ada di kantin sekolah, lebih enak dari apapun!"

Dan benar emang dia anaknya nggak gengsian, tapi kadang dia malu juga kalau aku yang mendadak tiba-tiba kumat malu-maluin, Haha.

Banyak kenangan yang nggak bisa aku lupain sama kamu, aku ngetik inipun masih ingat semuanya. entah kamu lupa atau pura-pura sama tentang kita dihari ini, esok atau nanti.

Disini aku akan menjelaskan bukan yang aku suka saja dari dia, dan pastinya dia juga punya kekurangan. Sama seperti manusia pada umum nya.

Salah satunya adalah dia egois.

Apapun yang aku lakukan dia harus tau dan semua yang berhubungan dengan aku dia harus diberi tau.

Aku agak kurang suka dengan manusia yang punya sifat egois, egois boleh hanya saja harus pas waktu nya.

Jangan yang seharusnya kamu mengalah dan cukup tau, tapi kamu malah memaksa ingin tau lebih dalam. Padahal itu masalah atau hal pribadi yang bukan untuk umum.

Setiap orang punya privasi nya masing masing begitu juga dengan aku.

Mungkin emang dia bagus bersikap egois, tapi setiap orang berbeda-beda dalam menanggapi nya.

Kalau aku ya kurang suka dengan sifat itu, makanya aku bilang aku nggak suka sifat nya.

Dan mungkin dia pun sama, pasti ada hal yang nggak suka sama aku.

Aku rasa semua orang juga sama nggak sih?

Setelah semua ini, hubunganku Dengan Thalita menjadi senggang.

Dengan adanya masalah membuat aku malas menjalani semuanya.

Entah dia tiba-tiba bilang

"aku cemburu sama dia"

Iya aku tau cemburu adalah salah satu hal yang katanya berarti sayang.

Tapi aku kurang setuju dengan itu, karena untuk apa ada kepercayaan kalau kecemburuan masih mendominasi dalam hubungan?

Bukan kah berat sebelah?

Iya aku tau aku Dengan Thalita memang nggak ada

hubungan apa apa, tapi aku rasa dengan kita saling menjaga perasaan untuk di kemudian hari nggak ada salah nya.

Bahkan dalam agama bisa menghindari yang namanya perzinahan.

Ya tapi kalau segalanya dikaitkan dengan agama memang pasti ada baik dan buruk nya.

Tiba dimana akhirnya kami berdua sedang berapa didalam masalah dan dia nanya soal ini.

"Kamu egois, aku ngga pernah minta kamu untuk ini itu, aku cuma minta penjelasan soal hubungan kita" Kata Thalita dengan mata berkaca-kaca.

"Aku juga nggak pernah minta kamu untuk ngatur hidup aku, dan untuk apa ada kepastian kalau kamunya aja masih ragu sama aku" jawabku.

"....." Thalita langsung pergi ninggalin aku sendirian di taman ini.

______________________________

Sedikit pesan kecil dari author :

Waaaa, andai putra dan Thalita bisa sama sama memahami kelebihan dan kekurangan, mungkin ending nya nggak....

Makanya baca terus ya ceritanya biar ngga penasaran sama ending nya ..

Semoga kalian paham ya untuk chapter ini, konflik sudah dimulai antara Putra dan Thalita.

Oh iya untuk jadwal update

"Tentang Putra" ini dihari

Minggu dan Kamis.

Pastiin kalian simpan cerita ini di perpustakaan kalian ya, jadi misalkan cerita ini update kalian akan Dapet notifikasi nya dan biar nggak ketinggalan sama kelanjutan nya.

Aku harap kalian nggak lupa untuk klik ikon bintang dan beri masukan di komentar atau kasih kritik dan sarannya juga gapapa, terimakasih 🙌

karena kemarin Kamis aku nggak update aku akan ganti update besok!

sampai ketemu besok!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status