แชร์

TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA
TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA
ผู้แต่ง: Anni Dess

Bab 1: Sebuah Penawaran

ผู้เขียน: Anni Dess
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-27 14:37:52

Seorang lelaki paruh baya turun dari mobilnya menuju sebuah gedung bertingkat sepuluh untuk pertama kalinya. Tidak terlalu besar memang, tapi gedung yang berfungsi sebagai kantor ini memiliki design dan interior yang menarik dan juga elegan. Tidak heran mengingat siapa pemiliknya. Seorang pria muda yang menjadi rival bisnisnya.

"Ada apa gerangan sampai seorang Bramantyo Nugraha tiba-tiba mau berkunjung ke kantor saya yang sederhana ini?" Tanya Anggara Wijaya sang pemilik tempat itu dengan nada angkuh.

"Jangan berlebihan, saya kesini bukan untuk bersitegang." Bram memulai pembicaraan dengan tenang, karena setiap bertemu dengan laki-laki di depannya ini yang ada hanya aura permusuhan.

Bukan tanpa sebab mereka seperti ini, ini semua berawal saat dulu Angga baru memulai bisnisnya, ia menaruh mata-mata di kantor Bram untuk mencurangi perusahaan Bram saat akan mendapatkan tender. Tidak berlangsung lama karena Bram mengetahuinya dan membuat Angga hampir bangkrut kala itu. Akan tetapi karena kualitas perusahaan Angga yang bagus dirinya mampu bangkit dan menandingi perusahaan Bram, hingga sampai saat ini mereka menjadi seteru abadi. Saling bersaing untuk mendapatkan tender-tender besar.

"Oh anda mulai sadar usia rupanya?"

"Turunkan nada bicaramu kalau kamu sadar saya orang yang lebih tua. Saya punya penawaran menarik untukmu, Pak Angga."

"Wah! Apa itu? Jarang-jarang anda memberikan saya penawaran, biasanya hanya berusaha merebut apa yang sedang saya usahakan."

"Dengarkan dulu, dan ada beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab!"

"Silahkan." Angga mengalah dan memberikan Bramantyo kesempatan berbicara.

"Untuk apa kamu mendatangi sekolah TK Bunga Bangsa kemarin?"

"Apa itu penting?" tanya Angga merasa pertanyaan yang di ajukan Bram padanyapadanya sedikit aneh.

"Jawab saja!"

"Ck, anak saya bersekolah disana."

"Apa kau mengenal guru pengajarnya?"

Angga mengernyit bingung, ia tak pernah datang ke sekolah anaknya, Jeosano, hanya mengantarnya sampai gerbang sekolah saja. Jadi, ia sama sekali tidak mengenal siapa guru pengajar di sana.

"Tidak, karena Ibu saya yang mendaftarkan dan memenuhi panggilan sekolah setiap ada pertemuan. Kenapa?"

"Pak Angga, apa kau masih menginginkan proyek pembangunan stadion itu?" tanya Bramantyo lagi.

"Saya sedang berjuang untuk mendapatkannya kalau Anda lupa."

"Saya akan memberikan proyek itu secara cuma-cuma kalau kau mau memenuhi syarat dariku."

"Terdengar menarik, apa syaratnya tidak terlalu sulit?"

"Seharusnya tidak, kau cukup tampan, kaya dan menarik."

"Tolong katakan dengan jelas!" Angga tidak sabar untuk mengetahui syarat dari orang di depannya ini.

"Kamu harus menikahi seorang wanita bernama Seruni Larasati yang menjadi guru pengajar di sekolah puteramu itu!"

"Menikah??? Tapi saya belum berencana untuk menikah lagi. Saya juga tidak punya banyak waktu untuk sekedar mendekati atau berpacaran."

Angga sudah pernah menikah, dan setelah rumah tangganya kandas, sama sekali belum keinginan untuk menikah lagi.

"Tidak akan memakan banyak waktu, saya tidak menyuruhmu untuk berpacaran karena pasti dia akan menolak. Wanita itu mempunyai kekasih. Dia kekasih putera saya, tapi saya tidak menginginkanya jadi menantu."

"Apa dia wanita yang buruk?" tanya Angga.

"Tidak, hanya saja saya tidak bisa menerimanya. Saya beri waktu kamu satu bulan untuk menikahi perempuan itu, maka saya pastikan proyek besar itu akan jatuh ketanganmu."

"Saya akan memikirkannya, beri saya waktu."

"Baiklah, saya butuh jawaban besok."

Menaklukkan seorang wanita bukan perkara yang sulit bagi Angga, ia mantan playboy. Asal wanita itu tidak buruk rupa dan mampu membangkitkan hasratnya, ia punya seribu cara untuk membawanya ke atas ranjang. Semoga saja wanita bernama Seruni itu menarik, ia benar-benar menginginkan proyek itu ada di tanganya.

***

Keesokan paginya Anggalah yang mengantarkan sang anak kesekolah. Dia menyuruh sopirnya tidak berangkat hari ini, karena Angga yang akan mengantar dan menjemput Ano di sekolahnya. Angga serius saat mengatakan ingin bertemu dengan guru anaknya. Ya, dia ingin melihat bagaimana rupa wanita bernama Seruni itu, akan jadi pertimbangan saat akan mengambil keputusan menerima atau tidak tawaran dari Bramantyo, karena yang dia tawarkan disini adalah sebuah pernikahan, tidak mungkin dia menikah dengan seseorang yang tidak menarik di matanya.

Angga tidak munafik akan kecantikan seorang wanita, ia juga tidak berencana mempermainkan lembaga pernikahan. Masalah wanita itu orang baik atau tidak, sepertinya Angga tidak terlalu khawatir wanita itu pasti menyukai anak-anak karena bekerja di bidang itu, setidaknya puteranya aman. Sekarang dia harus segera menemui wanita itu, waktunya tidak banyak.

Angga turun dan berjalan bergandengan dengan Jeosano, anaknya. Pemandangan sempurna itu tentu saja menjadi perhatian sebagian ibu-ibu muda yang mengantarkan anaknya ke sekolah pagi itu.

"Ini Yah, ruangan kepala sekolahnya." Tunjuk anak laki-laki berusia lima tahun yang biasa di panggil Ano.

"Oke, terimakasih, kamu ke kelasmu sana biar Ayah masuk sendiri." Ano mengangguk dan langsung berlari menuju ruang kelasnya.

Angga mengetuk pintu itu beberapa kali demi kesopanan meski pintunya terbuka.

"Silahkan masuk, apa benar anda orang tua dari Jeosanno Abrian Wijaya?" Tanya seorang wanita berumur hampir seperti Ibunya Angga setelah dia di persilahkan duduk. Karena sebelumnya dia sudah menelepon pihak sekolah kalau ada orang tua dari Jeosanno akan datang ke sekolah itu.

"Iya benar."

"Apa ada masalah dengan pelajaran di sekolah kami?"

"Tidak Bu, tapi kalau bisa saya ingin bertemu dengan pengajar dari Jeosanno anak saya yang bernama Seruni. Saya ingin bertanya tentang Jeosanno saat di sekolah serta ingin mengucapkan terimakasih."

" Oh... kalau begitu sebentar saya panggilkan, beliau ada di kelas."

"Silahkan Bu, terimakasih."

Entah mengapa jantung Angga berdebar hanya karena menunggu seorang bernama Seruni datang keruangan ini. Mungkin karena niatnya yang kurang baik.

"Permisi, selamat pagi. Apa benar bapak mencari saya?"

Angga di kejutkan oleh suara wanita yang tiba-tiba sudah ada di depannya. Oh, ternyata tadi dia melamun sehingga tidak mendengar saat ada orang masuk keruangan ini.

Seorang wanita dengan blouse putih dan rok berwarna mocca sepanjang lutut berdiri di depannya. Dengan wajah berkulit putih dan kuncir ekor kuda wanita ini terlihat bersih, rapi juga cantik. Memiliki wajah bak aktris korea tetapi badan yang lumayan berisi di tempat tertentu membuat wanita ini enak di pandang. Pantas anak dari Pak Bram terpikat dengan wanita di depannya ini.

"Pak......"

"Oh iya, maaf. Anda Ibu Seruni?"

"Iya betul, ada yang bisa saya bantu?" Wanita itu bertanya dan tersenyum manis.

"Perkenalkan saya Anggara Wijaya, ayah dari Jeosanno salah satu murid Anda." Angga mengangsurkan tangannya untuk berjabat tangan dan Serunipun menerimanya dengan baik.

"Apa anak saya Jeosanno berkelakuan baik selama di sekolah?" tanya Angga.

"Iya pak, sangat baik, sama sekali tidak ada masalah. Apa ada sesuatu saat dia di rumah?"

"Tidak, tapi dia bilang beberapakali meminta makanan Anda."

"Oh, Ano tidak memintanya pak Angga, setiap hari jumat memang saya membawa makanan untuk di bagikan kepada anak-anak. Bukan hanya kepada Ano."

"Oh begitu, maaf merepotkan dan terimakasih. Ano suka sekali, katanya masakan Ibu Seruni sangat enak padahal dia sangat pemilih soal makanan."

"Terimakasih Pak, saya sangat senang mendengarnya."

" Ya sudah Bu, terimakasih dan maaf sekali sudah menggangu waktunya."

" Tidak apa-apa, kami pihak sekolah dengan terbuka menerima semua saran, kritik juga curhatan wali murid terkait putera-puterinya yang bersekolah disini," jawab Seruni.

"Terimakasih Bu, kalau begitu saya permisi."

Seruni mengangguk mempersilahkan ayah dari salah satu muridnya itu keluar dari ruangan ini. Dia tersenyum tanpa tahu apa yang akan terjadi antara dirinya dan laki-laki itu di kemudian hari.

Angga segera mengambil telepon genggamnya dan memberi pesan kepada seseorang.

"Tidak buruk, saya menerima tawaranmu."

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (3)
goodnovel comment avatar
Kania Putri
tawaran dr Bram menggoyahkan imannya ini hingga gelap iman hanya karena pekerjaan dia malah Terima tawaran buat nikahan seruni guru anaknya ini
goodnovel comment avatar
Yhara_18
angga berambisi bngt sama kerjaannya ya,Ampe menerima tawaran menikahi guru sekolah anaknya
goodnovel comment avatar
Nurhayati90
tolong jangan kejam sama bu guru seruni ngga..
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 2: Masuk Jebakan

    Sejak pertemuan Angga dengan Seruni waktu itu. Hubungan antara guru dan wali murid di antara mereka terjalin sangat baik. Hampir setiap hari mereka bertemu saat Angga mengantar dan menjemput Ano ke sekolah, seperti hari ini, Ano terlihat sedang menunggunya di dampingi oleh Seruni. Seruni tampak tersenyum manis, tidak tahu jika laki-laki yang ketampanannya menyilaukan mata itu adalah predator yang akan memangsanya tak lama lagi. Angga sudah menyampaikan persetujuannya kepada Bramantyo untuk menikahi wanita itu. Hari ini dia akan melakukan pendekatan dengan cara menjadikan Seruni guru les privat anaknya di rumah. Semoga cara ini berhasil dan bisa membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan Seruni, bukan mendapatkan hatinya, tapi tubuhnya. Satu alasan yang bisa menjerat Seruni kedalam hubungan pppppernikahan. "Maaf saya sedikit terlambat menjemput Ano." Ucap Angga ketika sudah turun dari mobil. "Tidak apa-apa Pak, kelas Ano baru saja selesai." Jawab Seruni penuh senyum. "Ayah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-09
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 3: Rencana Jahat Angga

    Keesokan harinya Seruni mendatangi alamat rumah yang sudah Angga berikan, dua jam setelah jam sekolah usai. Semalam Seruni menghubungi Ibu kepala sekolah untuk meminta nomor laki-laki itu. Dengan banyak pertimbangan dan izin dari orang-orang terdekatnya Seruni akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran Angga sebagai guru les privat anaknya. Angga mengatakan tidak apa-apa jika ia hanya bisa datang tiga kali dalam seminggu. Seruni tidak bisa satu minggu full absen dari toko ayahnya, orangtuanya sudah tua dan Seruni tak ingin sampai mereka kelelahan. Setelah memencet bel di rumah besar itu, seorang perempuan paruh baya membukakan pintu untuk Seruni. "Selamat siang Bu, apa benar ini rumahnya bapak Anggara?" tanya Seruni. "Betul Bu, ini Ibu Seruni 'kan gurunya Ano?" "Iya, betul Bu." "Kalau begitu, silahkan masuk. Kebetulan sekali Den Ano baru saja bangun dari tidur siangnya." "Terimakasih Bu. Dimana biasanya Ano belajar, apa ada ruangan khusus?" Seruni menanyakan ini karena

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-09
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 4: Direnggut Paksa

    Warning 21++ Angga sedikit terlambat menjemput Ano di sekolahnya, setelah sampai Ano langsung berlari menuju mobil ayahnya. Sambil berdada-dada ria dengan guru sekolahnya yang tak lain adalah Seruni. Senyum tulus dari wanita itu juga di berikan kepada Angga sambil membungkuk hormat. Angga yakin malam wanita itu tidak lagi mau memberikan senyuman itu untuknya. Setelah pulang dan Ano pergi kekamar bermainnya, Angga mencari Bi Sani, dia membutuhkan campur tangan wanita itu untuk menjalankan rencananya. "Saya nggak berani Mas, saya takut dan nggak tega juga." Bi Sani menolak saat Angga menyuruhnya menambahkan sesuatu di minuman Seruni nantinya. "Tenang saja Bi, ini bukan racun. Seruni akan baik-baik saja." Angga berusaha meyakinkan Bik Sani. " Bibi takut dosa, Mas." "Dosanya saya yang tanggung, Bi." "Mana bisa begitu?" "Saya mohon Bi, setelah semua beres Bibi boleh membuat pengakuan ke Seruni, biar Bibi nggak merasa berdosa." "Tapi ini bener aman Mas, Ibu Seruni nggak b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-18
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 5: Jiwa dan raga yang terluka

    Hari itu adalah sebuah kegelapan bagi Seruni, tidak hanya raganya saja yang terasa remuk dan sakit, tapi juga hatinya. Seruni berharap ini semua hanya mimpi, sayangnya saat dia terbangun, matanya menemukan bercak darah suci miliknya yang masih berada di ranjang besar bersprei abu-abu ini milik pria itu, harapan Seruni pun musnah. Setelah ini akan menjadi seperti apa hidupnya? Seruni ingin menuntut laki-laki itu tapi dia ragu juga malu. Ia tahu jika ini adalah sebuah tindakan kejahatan, tapi jika ia meng-kasuskan masalah ini dan kedua orangtuanya tahu, mau di taruh di mana wajah mereka? Seruni tidak sampai hati melemparkan kotoran ke wajah orang yang sudah mengurus dan menyayanginya selama ini. Malam ini saat dirinya terbangun dari tidur dan sadar sepenuhnya, laki-laki itu tidak lagi ada di sampingnya. Dengan langkah tertatih Seruni mengenakan kembali pakaiannya dan pergi keluar kamar untuk mencari laki-laki itu. Seruni sudah dewasa dan bukan orang bodoh, dia sangat tahu apa ya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-18
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 6: Hancur

    Seruni pulang kerumah esok harinya. Sejak semalam ia menginap di hotel. Ia baru berani pulang pada jam empat sore, jam pulang biasanya setelah mengajar les anak dari orang yang sudah menghancurkan dirinya itu. Seruni juga perlu memastikan dulu jika kondisi wajahnya sudah tidak terlalu mengenaskan. Seruni beralasan, dia semalam tidak pulang karena harus menjaga Ano yang sedang sakit dan orang tuanya tidak ada di rumah. Pagi harinya Seruni mengatakan langsung pergi mengajar di sekolah. Semalam Seruni mengetik pesan itu di ponselnya sambil bercucuran airmata. Berbohong bukanlah kebiasaan Seruni, dia merasa begitu berdosa kepada orang tuanya. Setelah mereka begitu khwatir karena dirinya semalam tidak pulang, kini ia harus membohongi mereka."Ya ampun Nak, ap kamu baik-baik saja? Ayah khwatir, belum pernah kamu tidak pulang seperti ini.""Seruni baik-baik saja, Ayah. Ibu dimana?" tanya Seruni berusaha mengalihkan pembicaraan."Ibu belum pulang dari pengajian rutinan di masjid," jawab san

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-22
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 7. Belum Tentu Hamil

    [Seruni saya ingin bertemu]. Sebuah pesan masuk ke ponsel Seruni saat dirinya baru saja menyelesaikan pekerjaan di tokonya. Seruni tahu ini nomor siapa, dia memang tidak menyimpannya. Tetapi di lihat dari riwayat chatnya itu adalah nomor dari orang yang sangat dirinya benci saat ini. Segera Seruni memblokir nomor tersebut tanpa berpikir dua kali. Keesokan paginya saat Seruni baru tiba di gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya. "Seruni tunggu, kenapa kamu memblokir nomor saya?" Orang itu tentu saja Anggara Wijaya, orang yang sudah menghancurkan hidupnya. "Karena saya ingin memblokirnya." "Kita perlu membicarakan semuanya baik-baik Seruni." "Apa anda juga sudah memperlakukan saya dengan "baik-baik" sehingga menuntut hal seperti itu?" tanya Seruni geram. "Saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat." "Saya tidak peduli." "Saya akan datang kerumahmu untuk melamar dan menikahimu." Rumah? Seketika Seruni menegang, apa yang

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-05-07
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 8. Berhenti Jadi Guru

    Setelah Angga pergi, Seruni terkejut ketika berbalik badan dan mendapati Mutia yang tengah menatapnya. "Mutia kamu...?" "Maaf Runi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kalian." "Semuanya?" Tanya Seruni dan Mutia menganggukan kepalanya. "Maaf, tadinya nggak sengaja, aku lagi nyariin kamu." Mutia tidak salah, mereka memang sudah janjian datang lebih pagi hari ini untuk sarapan bersama. Ketika Seruni tak kunjung terlihat, wajar jika Mutia datang mencarinya. "Ya sudah, ayo masuk," ajak Seruni. "Jadi ini yang membuat kamu membentak Ano kemarin?" tanya Mutia. "Suasana hati aku kemarin lagi nggak baik, Muyt. Aku menyesal nggak bisa kontrol emosi ke Ano. Aku mohon sama kamu cukup tahu dan jangan bilang masalah ini ke siapapun." "Pak Adam gimana, Runi?" Mutia menanyakan ini karena memang tahu hubungan Seruni dan kekasihnya. Seruni menggeleng tanda tidak tau. Dia belum memberitahu Adam tentang masalah tak terduga ini. "Aku nggak tahu harus nanggepin masalah kamu gimana,

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-05-08
  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 9. Biang Masalah yang Selalu Mengikuti

    Dengan perjalanan tak tentu arah setelah keluar dari sekolah, disinilah Seruni menghentikan laju motornya. Di depan sebuah hotel bintang lima yang sebenarnya lumayan jauh dari rumah juga sekolah tempat dia mengajar. Seruni ingin menenangkan diri, atau mungkin melarikan diri. Seruni memutuskan menyewa satu kamar di lantai tertinggi di gedung hotel itu. Sejenak, ia ingin menjauh dari semua masalahnya. Sayangnya, tanpa Seruni sadari, biang masalah itu tengah menatap keberadaannya. Dari jarak kurang lebih sepuluh meter, netra Angga menyipit untuk memperjelas apa yang di lihatnya. Angga berada di sana karena sedang menunggu kliennya, mereka ada janji rapat di hotel itu. Penglihatan mata Angga tidak salah, perempuan yang sedang memesan kamar hotel adalah wanita yang di kenalnya belakangan ini. Tapi Angga bertanya-tanya, untuk apa dia ada di sini, di jam seperti ini? Bukankah seharusnya dia ada di sekolah untuk mengajar Ano dan teman-temannya? Mata Angga mengikuti kemana langkah kaki Ser

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-05-09

บทล่าสุด

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 9. Biang Masalah yang Selalu Mengikuti

    Dengan perjalanan tak tentu arah setelah keluar dari sekolah, disinilah Seruni menghentikan laju motornya. Di depan sebuah hotel bintang lima yang sebenarnya lumayan jauh dari rumah juga sekolah tempat dia mengajar. Seruni ingin menenangkan diri, atau mungkin melarikan diri. Seruni memutuskan menyewa satu kamar di lantai tertinggi di gedung hotel itu. Sejenak, ia ingin menjauh dari semua masalahnya. Sayangnya, tanpa Seruni sadari, biang masalah itu tengah menatap keberadaannya. Dari jarak kurang lebih sepuluh meter, netra Angga menyipit untuk memperjelas apa yang di lihatnya. Angga berada di sana karena sedang menunggu kliennya, mereka ada janji rapat di hotel itu. Penglihatan mata Angga tidak salah, perempuan yang sedang memesan kamar hotel adalah wanita yang di kenalnya belakangan ini. Tapi Angga bertanya-tanya, untuk apa dia ada di sini, di jam seperti ini? Bukankah seharusnya dia ada di sekolah untuk mengajar Ano dan teman-temannya? Mata Angga mengikuti kemana langkah kaki Ser

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 8. Berhenti Jadi Guru

    Setelah Angga pergi, Seruni terkejut ketika berbalik badan dan mendapati Mutia yang tengah menatapnya. "Mutia kamu...?" "Maaf Runi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kalian." "Semuanya?" Tanya Seruni dan Mutia menganggukan kepalanya. "Maaf, tadinya nggak sengaja, aku lagi nyariin kamu." Mutia tidak salah, mereka memang sudah janjian datang lebih pagi hari ini untuk sarapan bersama. Ketika Seruni tak kunjung terlihat, wajar jika Mutia datang mencarinya. "Ya sudah, ayo masuk," ajak Seruni. "Jadi ini yang membuat kamu membentak Ano kemarin?" tanya Mutia. "Suasana hati aku kemarin lagi nggak baik, Muyt. Aku menyesal nggak bisa kontrol emosi ke Ano. Aku mohon sama kamu cukup tahu dan jangan bilang masalah ini ke siapapun." "Pak Adam gimana, Runi?" Mutia menanyakan ini karena memang tahu hubungan Seruni dan kekasihnya. Seruni menggeleng tanda tidak tau. Dia belum memberitahu Adam tentang masalah tak terduga ini. "Aku nggak tahu harus nanggepin masalah kamu gimana,

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 7. Belum Tentu Hamil

    [Seruni saya ingin bertemu]. Sebuah pesan masuk ke ponsel Seruni saat dirinya baru saja menyelesaikan pekerjaan di tokonya. Seruni tahu ini nomor siapa, dia memang tidak menyimpannya. Tetapi di lihat dari riwayat chatnya itu adalah nomor dari orang yang sangat dirinya benci saat ini. Segera Seruni memblokir nomor tersebut tanpa berpikir dua kali. Keesokan paginya saat Seruni baru tiba di gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya. "Seruni tunggu, kenapa kamu memblokir nomor saya?" Orang itu tentu saja Anggara Wijaya, orang yang sudah menghancurkan hidupnya. "Karena saya ingin memblokirnya." "Kita perlu membicarakan semuanya baik-baik Seruni." "Apa anda juga sudah memperlakukan saya dengan "baik-baik" sehingga menuntut hal seperti itu?" tanya Seruni geram. "Saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat." "Saya tidak peduli." "Saya akan datang kerumahmu untuk melamar dan menikahimu." Rumah? Seketika Seruni menegang, apa yang

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 6: Hancur

    Seruni pulang kerumah esok harinya. Sejak semalam ia menginap di hotel. Ia baru berani pulang pada jam empat sore, jam pulang biasanya setelah mengajar les anak dari orang yang sudah menghancurkan dirinya itu. Seruni juga perlu memastikan dulu jika kondisi wajahnya sudah tidak terlalu mengenaskan. Seruni beralasan, dia semalam tidak pulang karena harus menjaga Ano yang sedang sakit dan orang tuanya tidak ada di rumah. Pagi harinya Seruni mengatakan langsung pergi mengajar di sekolah. Semalam Seruni mengetik pesan itu di ponselnya sambil bercucuran airmata. Berbohong bukanlah kebiasaan Seruni, dia merasa begitu berdosa kepada orang tuanya. Setelah mereka begitu khwatir karena dirinya semalam tidak pulang, kini ia harus membohongi mereka."Ya ampun Nak, ap kamu baik-baik saja? Ayah khwatir, belum pernah kamu tidak pulang seperti ini.""Seruni baik-baik saja, Ayah. Ibu dimana?" tanya Seruni berusaha mengalihkan pembicaraan."Ibu belum pulang dari pengajian rutinan di masjid," jawab san

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 5: Jiwa dan raga yang terluka

    Hari itu adalah sebuah kegelapan bagi Seruni, tidak hanya raganya saja yang terasa remuk dan sakit, tapi juga hatinya. Seruni berharap ini semua hanya mimpi, sayangnya saat dia terbangun, matanya menemukan bercak darah suci miliknya yang masih berada di ranjang besar bersprei abu-abu ini milik pria itu, harapan Seruni pun musnah. Setelah ini akan menjadi seperti apa hidupnya? Seruni ingin menuntut laki-laki itu tapi dia ragu juga malu. Ia tahu jika ini adalah sebuah tindakan kejahatan, tapi jika ia meng-kasuskan masalah ini dan kedua orangtuanya tahu, mau di taruh di mana wajah mereka? Seruni tidak sampai hati melemparkan kotoran ke wajah orang yang sudah mengurus dan menyayanginya selama ini. Malam ini saat dirinya terbangun dari tidur dan sadar sepenuhnya, laki-laki itu tidak lagi ada di sampingnya. Dengan langkah tertatih Seruni mengenakan kembali pakaiannya dan pergi keluar kamar untuk mencari laki-laki itu. Seruni sudah dewasa dan bukan orang bodoh, dia sangat tahu apa ya

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 4: Direnggut Paksa

    Warning 21++ Angga sedikit terlambat menjemput Ano di sekolahnya, setelah sampai Ano langsung berlari menuju mobil ayahnya. Sambil berdada-dada ria dengan guru sekolahnya yang tak lain adalah Seruni. Senyum tulus dari wanita itu juga di berikan kepada Angga sambil membungkuk hormat. Angga yakin malam wanita itu tidak lagi mau memberikan senyuman itu untuknya. Setelah pulang dan Ano pergi kekamar bermainnya, Angga mencari Bi Sani, dia membutuhkan campur tangan wanita itu untuk menjalankan rencananya. "Saya nggak berani Mas, saya takut dan nggak tega juga." Bi Sani menolak saat Angga menyuruhnya menambahkan sesuatu di minuman Seruni nantinya. "Tenang saja Bi, ini bukan racun. Seruni akan baik-baik saja." Angga berusaha meyakinkan Bik Sani. " Bibi takut dosa, Mas." "Dosanya saya yang tanggung, Bi." "Mana bisa begitu?" "Saya mohon Bi, setelah semua beres Bibi boleh membuat pengakuan ke Seruni, biar Bibi nggak merasa berdosa." "Tapi ini bener aman Mas, Ibu Seruni nggak b

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 3: Rencana Jahat Angga

    Keesokan harinya Seruni mendatangi alamat rumah yang sudah Angga berikan, dua jam setelah jam sekolah usai. Semalam Seruni menghubungi Ibu kepala sekolah untuk meminta nomor laki-laki itu. Dengan banyak pertimbangan dan izin dari orang-orang terdekatnya Seruni akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran Angga sebagai guru les privat anaknya. Angga mengatakan tidak apa-apa jika ia hanya bisa datang tiga kali dalam seminggu. Seruni tidak bisa satu minggu full absen dari toko ayahnya, orangtuanya sudah tua dan Seruni tak ingin sampai mereka kelelahan. Setelah memencet bel di rumah besar itu, seorang perempuan paruh baya membukakan pintu untuk Seruni. "Selamat siang Bu, apa benar ini rumahnya bapak Anggara?" tanya Seruni. "Betul Bu, ini Ibu Seruni 'kan gurunya Ano?" "Iya, betul Bu." "Kalau begitu, silahkan masuk. Kebetulan sekali Den Ano baru saja bangun dari tidur siangnya." "Terimakasih Bu. Dimana biasanya Ano belajar, apa ada ruangan khusus?" Seruni menanyakan ini karena

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 2: Masuk Jebakan

    Sejak pertemuan Angga dengan Seruni waktu itu. Hubungan antara guru dan wali murid di antara mereka terjalin sangat baik. Hampir setiap hari mereka bertemu saat Angga mengantar dan menjemput Ano ke sekolah, seperti hari ini, Ano terlihat sedang menunggunya di dampingi oleh Seruni. Seruni tampak tersenyum manis, tidak tahu jika laki-laki yang ketampanannya menyilaukan mata itu adalah predator yang akan memangsanya tak lama lagi. Angga sudah menyampaikan persetujuannya kepada Bramantyo untuk menikahi wanita itu. Hari ini dia akan melakukan pendekatan dengan cara menjadikan Seruni guru les privat anaknya di rumah. Semoga cara ini berhasil dan bisa membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan Seruni, bukan mendapatkan hatinya, tapi tubuhnya. Satu alasan yang bisa menjerat Seruni kedalam hubungan pppppernikahan. "Maaf saya sedikit terlambat menjemput Ano." Ucap Angga ketika sudah turun dari mobil. "Tidak apa-apa Pak, kelas Ano baru saja selesai." Jawab Seruni penuh senyum. "Ayah

  • TERJEBAK PERNIKAHAN PAKSA   Bab 1: Sebuah Penawaran

    Seorang lelaki paruh baya turun dari mobilnya menuju sebuah gedung bertingkat sepuluh untuk pertama kalinya. Tidak terlalu besar memang, tapi gedung yang berfungsi sebagai kantor ini memiliki design dan interior yang menarik dan juga elegan. Tidak heran mengingat siapa pemiliknya. Seorang pria muda yang menjadi rival bisnisnya. "Ada apa gerangan sampai seorang Bramantyo Nugraha tiba-tiba mau berkunjung ke kantor saya yang sederhana ini?" Tanya Anggara Wijaya sang pemilik tempat itu dengan nada angkuh. "Jangan berlebihan, saya kesini bukan untuk bersitegang." Bram memulai pembicaraan dengan tenang, karena setiap bertemu dengan laki-laki di depannya ini yang ada hanya aura permusuhan. Bukan tanpa sebab mereka seperti ini, ini semua berawal saat dulu Angga baru memulai bisnisnya, ia menaruh mata-mata di kantor Bram untuk mencurangi perusahaan Bram saat akan mendapatkan tender. Tidak berlangsung lama karena Bram mengetahuinya dan membuat Angga hampir bangkrut kala itu. Akan tetapi

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status