Seruni Larasati Seorang gadis berusia 23 tahun, seorang guru TK yang menjalani hidup dengan begitu baik dan lurus. Pada suatu hari ia di rusak oleh seorang pria dengan maksud tertentu. Akankah Seruni bisa menerima laki-laki itu seiring berjalannya waktu? Laki-laki yang tidak lain adalah seorang duda Ayah dari salah satu muridnya. Anggara Wijaya Duda beranak satu, seorang pebisnis yang sangat ambisius. Dia rela melakukan apapun demi tujuan yang di inginkannya. Hingga suatu hari dia mendapat tawaran yang sangat menarik dari salah satu pesaing bisnisnya. Penawaran yang amat sangat menguntungkan dirinya, yaitu menjebak seorang wanita agar menjadi istrinya. Ia membuat wanita itu seolah hamil anaknya agar mau dia nikahi. Seperti apa kelanjutan rumah tangga mereka yang tidak di dasari rasa cinta? Akankah Angga mencampakkan Seruni saat semua ambisinya sudah terpenuhi? Atau justru mencintainya?
View More[Seruni saya ingin bertemu].Sebuah pesan masuk ke ponsel Seruni saat dirinya baru saja menyelesaikan pekerjaan di tokonya. Seruni tahu ini nomor siapa, dia memang tidak menyimpannya. Tetapi di lihat dari riwayat chatnya itu adalah nomor dari orang yang sangat dirinya benci saat ini. Segera Seruni memblokir nomor tersebut tanpa berpikir dua kali.Keesokan paginya saat Seruni baru tiba di gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya."Seruni tunggu, kenapa kamu memblokir nomor saya?"Orang itu tentu saja Anggara Wijaya, orang yang sudah menghancurkan hidupnya. "Karena saya ingin memblokirnya.""Kita perlu membicarakan semuanya baik-baik Seruni.""Apa anda juga sudah memperlakukan saya dengan "baik-baik" sehingga menuntut hal seperti itu?" tanya Seruni geram. "Saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat.""Saya tidak peduli.""Saya akan datang kerumahmu untuk melamar dan menikahimu."Rumah? Seketika Seruni menegang, apa yang akan terjadi seandai
Seruni pulang kerumah esok harinya. Sejak semalam ia menginap di hotel. Ia baru berani pulang pada jam empat sore, jam pulang biasanya setelah mengajar les anak dari orang yang sudah menghancurkan dirinya itu. Seruni juga perlu memastikan dulu jika kondisi wajahnya sudah tidak terlalu mengenaskan. Seruni beralasan, dia semalam tidak pulang karena harus menjaga Ano yang sedang sakit dan orang tuanya tidak ada di rumah. Pagi harinya Seruni mengatakan langsung pergi mengajar di sekolah. Semalam Seruni mengetik pesan itu di ponselnya sambil bercucuran airmata. Berbohong bukanlah kebiasaan Seruni, dia merasa begitu berdosa kepada orang tuanya. Setelah mereka begitu khwatir karena dirinya semalam tidak pulang, kini ia harus membohongi mereka."Ya ampun Nak, ap kamu baik-baik saja? Ayah khwatir, belum pernah kamu tidak pulang seperti ini.""Seruni baik-baik saja, Ayah. Ibu dimana?" tanya Seruni berusaha mengalihkan pembicaraan."Ibu belum pulang dari pengajian rutinan di masjid," jawab san
Hari itu adalah sebuah kegelapan bagi Seruni, tidak hanya raganya saja yang terasa remuk dan sakit, tapi juga hatinya. Seruni berharap ini semua hanya mimpi, sayangnya saat dia terbangun, matanya menemukan bercak darah suci miliknya yang masih berada di ranjang besar bersprei abu-abu ini milik pria itu, harapan Seruni pun musnah. Setelah ini akan menjadi seperti apa hidupnya? Seruni ingin menuntut laki-laki itu tapi dia ragu juga malu. Ia tahu jika ini adalah sebuah tindakan kejahatan, tapi jika ia meng-kasuskan masalah ini dan kedua orangtuanya tahu, mau di taruh di mana wajah mereka? Seruni tidak sampai hati melemparkan kotoran ke wajah orang yang sudah mengurus dan menyayanginya selama ini. Malam ini saat dirinya terbangun dari tidur dan sadar sepenuhnya, laki-laki itu tidak lagi ada di sampingnya. Dengan langkah tertatih Seruni mengenakan kembali pakaiannya dan pergi keluar kamar untuk mencari laki-laki itu. Seruni sudah dewasa dan bukan orang bodoh, dia sangat tahu apa ya
Warning 21++ Angga sedikit terlambat menjemput Ano di sekolahnya, setelah sampai Ano langsung berlari menuju mobil ayahnya. Sambil berdada-dada ria dengan guru sekolahnya yang tak lain adalah Seruni. Senyum tulus dari wanita itu juga di berikan kepada Angga sambil membungkuk hormat. Angga yakin malam wanita itu tidak lagi mau memberikan senyuman itu untuknya. Setelah pulang dan Ano pergi kekamar bermainnya, Angga mencari Bi Sani, dia membutuhkan campur tangan wanita itu untuk menjalankan rencananya. "Saya nggak berani Mas, saya takut dan nggak tega juga." Bi Sani menolak saat Angga menyuruhnya menambahkan sesuatu di minuman Seruni nantinya. "Tenang saja Bi, ini bukan racun. Seruni akan baik-baik saja." Angga berusaha meyakinkan Bik Sani. " Bibi takut dosa, Mas." "Dosanya saya yang tanggung, Bi." "Mana bisa begitu?" "Saya mohon Bi, setelah semua beres Bibi boleh membuat pengakuan ke Seruni, biar Bibi nggak merasa berdosa." "Tapi ini bener aman Mas, Ibu Seruni nggak b
Keesokan harinya Seruni mendatangi alamat rumah yang sudah Angga berikan, dua jam setelah jam sekolah usai. Semalam Seruni menghubungi Ibu kepala sekolah untuk meminta nomor laki-laki itu. Dengan banyak pertimbangan dan izin dari orang-orang terdekatnya Seruni akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran Angga sebagai guru les privat anaknya. Angga mengatakan tidak apa-apa jika ia hanya bisa datang tiga kali dalam seminggu. Seruni tidak bisa satu minggu full absen dari toko ayahnya, orangtuanya sudah tua dan Seruni tak ingin sampai mereka kelelahan. Setelah memencet bel di rumah besar itu, seorang perempuan paruh baya membukakan pintu untuk Seruni. "Selamat siang Bu, apa benar ini rumahnya bapak Anggara?" tanya Seruni. "Betul Bu, ini Ibu Seruni 'kan gurunya Ano?" "Iya, betul Bu." "Kalau begitu, silahkan masuk. Kebetulan sekali Den Ano baru saja bangun dari tidur siangnya." "Terimakasih Bu. Dimana biasanya Ano belajar, apa ada ruangan khusus?" Seruni menanyakan ini karena
Sejak pertemuan Angga dengan Seruni waktu itu. Hubungan antara guru dan wali murid di antara mereka terjalin sangat baik. Hampir setiap hari mereka bertemu saat Angga mengantar dan menjemput Ano ke sekolah, seperti hari ini, Ano terlihat sedang menunggunya di dampingi oleh Seruni. Seruni tampak tersenyum manis, tidak tahu jika laki-laki yang ketampanannya menyilaukan mata itu adalah predator yang akan memangsanya tak lama lagi. Angga sudah menyampaikan persetujuannya kepada Bramantyo untuk menikahi wanita itu. Hari ini dia akan melakukan pendekatan dengan cara menjadikan Seruni guru les privat anaknya di rumah. Semoga cara ini berhasil dan bisa membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan Seruni, bukan mendapatkan hatinya, tapi tubuhnya. Satu alasan yang bisa menjerat Seruni kedalam hubungan pppppernikahan. "Maaf saya sedikit terlambat menjemput Ano." Ucap Angga ketika sudah turun dari mobil. "Tidak apa-apa Pak, kelas Ano baru saja selesai." Jawab Seruni penuh senyum. "Ayah
Seorang lelaki paruh baya turun dari mobilnya menuju sebuah gedung bertingkat sepuluh untuk pertama kalinya. Tidak terlalu besar memang, tapi gedung yang berfungsi sebagai kantor ini memiliki design dan interior yang menarik dan juga elegan. Tidak heran mengingat siapa pemiliknya. Seorang pria muda yang menjadi rival bisnisnya. "Ada apa gerangan sampai seorang Bramantyo Nugraha tiba-tiba mau berkunjung ke kantor saya yang sederhana ini?" Tanya Anggara Wijaya sang pemilik tempat itu dengan nada angkuh. "Jangan berlebihan, saya kesini bukan untuk bersitegang." Bram memulai pembicaraan dengan tenang, karena setiap bertemu dengan laki-laki di depannya ini yang ada hanya aura permusuhan. Bukan tanpa sebab mereka seperti ini, ini semua berawal saat dulu Angga baru memulai bisnisnya, ia menaruh mata-mata di kantor Bram untuk mencurangi perusahaan Bram saat akan mendapatkan tender. Tidak berlangsung lama karena Bram mengetahuinya dan membuat Angga hampir bangkrut kala itu. Akan tetapi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments