Chapter: Bab 9. Biang Masalah yang Selalu MengikutiDengan perjalanan tak tentu arah setelah keluar dari sekolah, disinilah Seruni menghentikan laju motornya. Di depan sebuah hotel bintang lima yang sebenarnya lumayan jauh dari rumah juga sekolah tempat dia mengajar. Seruni ingin menenangkan diri, atau mungkin melarikan diri. Seruni memutuskan menyewa satu kamar di lantai tertinggi di gedung hotel itu. Sejenak, ia ingin menjauh dari semua masalahnya. Sayangnya, tanpa Seruni sadari, biang masalah itu tengah menatap keberadaannya. Dari jarak kurang lebih sepuluh meter, netra Angga menyipit untuk memperjelas apa yang di lihatnya. Angga berada di sana karena sedang menunggu kliennya, mereka ada janji rapat di hotel itu. Penglihatan mata Angga tidak salah, perempuan yang sedang memesan kamar hotel adalah wanita yang di kenalnya belakangan ini. Tapi Angga bertanya-tanya, untuk apa dia ada di sini, di jam seperti ini? Bukankah seharusnya dia ada di sekolah untuk mengajar Ano dan teman-temannya? Mata Angga mengikuti kemana langkah kaki Ser
Last Updated: 2025-05-09
Chapter: Bab 8. Berhenti Jadi GuruSetelah Angga pergi, Seruni terkejut ketika berbalik badan dan mendapati Mutia yang tengah menatapnya. "Mutia kamu...?" "Maaf Runi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kalian." "Semuanya?" Tanya Seruni dan Mutia menganggukan kepalanya. "Maaf, tadinya nggak sengaja, aku lagi nyariin kamu." Mutia tidak salah, mereka memang sudah janjian datang lebih pagi hari ini untuk sarapan bersama. Ketika Seruni tak kunjung terlihat, wajar jika Mutia datang mencarinya. "Ya sudah, ayo masuk," ajak Seruni. "Jadi ini yang membuat kamu membentak Ano kemarin?" tanya Mutia. "Suasana hati aku kemarin lagi nggak baik, Muyt. Aku menyesal nggak bisa kontrol emosi ke Ano. Aku mohon sama kamu cukup tahu dan jangan bilang masalah ini ke siapapun." "Pak Adam gimana, Runi?" Mutia menanyakan ini karena memang tahu hubungan Seruni dan kekasihnya. Seruni menggeleng tanda tidak tau. Dia belum memberitahu Adam tentang masalah tak terduga ini. "Aku nggak tahu harus nanggepin masalah kamu gimana,
Last Updated: 2025-05-08
Chapter: Bab 7. Belum Tentu Hamil[Seruni saya ingin bertemu]. Sebuah pesan masuk ke ponsel Seruni saat dirinya baru saja menyelesaikan pekerjaan di tokonya. Seruni tahu ini nomor siapa, dia memang tidak menyimpannya. Tetapi di lihat dari riwayat chatnya itu adalah nomor dari orang yang sangat dirinya benci saat ini. Segera Seruni memblokir nomor tersebut tanpa berpikir dua kali. Keesokan paginya saat Seruni baru tiba di gerbang sekolah, seseorang telah menunggunya. "Seruni tunggu, kenapa kamu memblokir nomor saya?" Orang itu tentu saja Anggara Wijaya, orang yang sudah menghancurkan hidupnya. "Karena saya ingin memblokirnya." "Kita perlu membicarakan semuanya baik-baik Seruni." "Apa anda juga sudah memperlakukan saya dengan "baik-baik" sehingga menuntut hal seperti itu?" tanya Seruni geram. "Saya minta maaf, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat." "Saya tidak peduli." "Saya akan datang kerumahmu untuk melamar dan menikahimu." Rumah? Seketika Seruni menegang, apa yang
Last Updated: 2025-05-07
Chapter: Bab 6: HancurSeruni pulang kerumah esok harinya. Sejak semalam ia menginap di hotel. Ia baru berani pulang pada jam empat sore, jam pulang biasanya setelah mengajar les anak dari orang yang sudah menghancurkan dirinya itu. Seruni juga perlu memastikan dulu jika kondisi wajahnya sudah tidak terlalu mengenaskan. Seruni beralasan, dia semalam tidak pulang karena harus menjaga Ano yang sedang sakit dan orang tuanya tidak ada di rumah. Pagi harinya Seruni mengatakan langsung pergi mengajar di sekolah. Semalam Seruni mengetik pesan itu di ponselnya sambil bercucuran airmata. Berbohong bukanlah kebiasaan Seruni, dia merasa begitu berdosa kepada orang tuanya. Setelah mereka begitu khwatir karena dirinya semalam tidak pulang, kini ia harus membohongi mereka."Ya ampun Nak, ap kamu baik-baik saja? Ayah khwatir, belum pernah kamu tidak pulang seperti ini.""Seruni baik-baik saja, Ayah. Ibu dimana?" tanya Seruni berusaha mengalihkan pembicaraan."Ibu belum pulang dari pengajian rutinan di masjid," jawab san
Last Updated: 2025-04-22
Chapter: Bab 5: Jiwa dan raga yang terluka Hari itu adalah sebuah kegelapan bagi Seruni, tidak hanya raganya saja yang terasa remuk dan sakit, tapi juga hatinya. Seruni berharap ini semua hanya mimpi, sayangnya saat dia terbangun, matanya menemukan bercak darah suci miliknya yang masih berada di ranjang besar bersprei abu-abu ini milik pria itu, harapan Seruni pun musnah. Setelah ini akan menjadi seperti apa hidupnya? Seruni ingin menuntut laki-laki itu tapi dia ragu juga malu. Ia tahu jika ini adalah sebuah tindakan kejahatan, tapi jika ia meng-kasuskan masalah ini dan kedua orangtuanya tahu, mau di taruh di mana wajah mereka? Seruni tidak sampai hati melemparkan kotoran ke wajah orang yang sudah mengurus dan menyayanginya selama ini. Malam ini saat dirinya terbangun dari tidur dan sadar sepenuhnya, laki-laki itu tidak lagi ada di sampingnya. Dengan langkah tertatih Seruni mengenakan kembali pakaiannya dan pergi keluar kamar untuk mencari laki-laki itu. Seruni sudah dewasa dan bukan orang bodoh, dia sangat tahu apa ya
Last Updated: 2025-04-18
Chapter: Bab 4: Direnggut PaksaWarning 21++ Angga sedikit terlambat menjemput Ano di sekolahnya, setelah sampai Ano langsung berlari menuju mobil ayahnya. Sambil berdada-dada ria dengan guru sekolahnya yang tak lain adalah Seruni. Senyum tulus dari wanita itu juga di berikan kepada Angga sambil membungkuk hormat. Angga yakin malam wanita itu tidak lagi mau memberikan senyuman itu untuknya. Setelah pulang dan Ano pergi kekamar bermainnya, Angga mencari Bi Sani, dia membutuhkan campur tangan wanita itu untuk menjalankan rencananya. "Saya nggak berani Mas, saya takut dan nggak tega juga." Bi Sani menolak saat Angga menyuruhnya menambahkan sesuatu di minuman Seruni nantinya. "Tenang saja Bi, ini bukan racun. Seruni akan baik-baik saja." Angga berusaha meyakinkan Bik Sani. " Bibi takut dosa, Mas." "Dosanya saya yang tanggung, Bi." "Mana bisa begitu?" "Saya mohon Bi, setelah semua beres Bibi boleh membuat pengakuan ke Seruni, biar Bibi nggak merasa berdosa." "Tapi ini bener aman Mas, Ibu Seruni nggak b
Last Updated: 2025-04-18